BAB 1
SEJARAH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI
Sejarah peradaban manusia
selalu berkembang terus, tetapi dalam perjalanannya masyarakat bangsa timbul
dan tenggelam. Masyarakat dan budaya Hellenic, Aztec, Mesopotamia hilang;
kerajaan besar Ottoman dan Austro-Hongaria yang runtuh baru 70 tahun yang lalu,
sekarangpun banyak yang tidak mengenalnya; bangsa Amerika dan Jepang baru
tumbuh dalam 100 tahun ini, sedangkan kerajaan besar Inggris sedang diambang
senja. Kita juga mengenal jaman-jaman kejayaan kerajaan Majapahit, Sriwijaya
dan lain-lain. Berbagai pendekatan dicobakan untuk menjelaskan apa yang
menyebabkan masyarakat bangsa surut dan tenggelam dan apa yang membuatnya
tumbuh dan kuat. Pendekatan budaya dan agama, geografi, kemeliteran, sumberdaya
alam membuahkan berbagai konsepsi, akan tetapi satu yang berlaku umum adalah
bahwa kemampuan inovasi dan kemampuan melakukan akumulasi secara sistematik
dari inovasi itu merupakan prasyarat kekuatan.
Peradaban kuno Hellenic
memberi sumbangan inovasi elemen~ elemen mesin seperti tuas, sekrup, roda gigi,
yang selanjutnya menyumbangkan kokohnya kebudayaan Yunani yang bertumpu pada
pertanian. Kebudayaan India dan Cina meninggalkan kita dengan teknologi
pengecoran besi tuang. Kebudayaan Islam melahirkan berbagai inovasi dalam
bidang kedokteran, alat ukur dan matematika. Puncak-puncak kebudayaan ini
ditandai oleh inovasi teknologi yang dinyatakan dengan alat-alat yang
mempermudah manusia berhadapan dengan alam, yang pada gilirannya meningkatkan
kesejahteraannya. Tetapi peradaban itu semua surut dan dengan munculnya abad
pencerahan maka inovasi dalam peradaban Baratlah yang kemudian menguasai dunia,
dimulai dengan penemuan alat cetak, mesin uap dan seterusnya.
Bobot dan kontribusi inovasi
terhadap peradaban dan kemanusiaan diantara kedua periode tidaklah berbeda,
tetapi pokok perbedaan diantara keduanya adalah pada kemampuan akumulasi secara
sistematik dari inovasi, dan ini merupakan benang merah peran ilmu pengetahuan
dalam inovasi teknologi. Tidak lain karena akumulasi merupakan salah satu
prasyarat dari sesuatu untuk dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan.
Kalau kita amati lebih
dalam dari proses inovasi tersebut, maka dalam alam lingkungan yang demokratis
dan toleran-lah penemuan (invention) dapat berkembang dan tumbuh. Tetapi
invention sendiri baru merupakan setengah jalan dari inovasi. Pada waktu yang
lalu di jaman Yunani Kuno atau Babylonia, invention didapatkan oleh para
intelektual yang berpikir maju dan konsisten. Dalam dunia modern ini invention
merupakan hasil penelitian yang membutuhkan keahlian, peralatan dan biaya yang
besar. Seperti diutarakan semula bahwa invention sendiri baru merupakan
setengah jalan dari inovasi. Selanjutnya dari data-data yang kami ketahui hanya
5 - 10% saja dari hasil invention yang benar-benar bisa memasuki pasar dan
berhasil.
Inovasi teknologi pada
dewasa ini, merupakan hasil perpaduan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Hampir tidak ada teknologi yang bersumber hanya dari satu disiplin ilmu
pengetahuan saja. Dan ini membutuhkan kerja yang tekun dan konsisten serta
berdisiplin dan "team-work" yang kuat.
Dalam beberapa dasawarsa
terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa semakin cepat,
khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi dalam bidang industri
elektronika dan informatika, dimana daur hidup produk (product life cycle)
semakin memendek. Disamping itu pengembangan teknologi dalam bidang tersebut
yang ditandai dengan peningkatan kapasitas yang besar, peningkatan kecepatan
serta daya miniaturisasi mempengaruhi pula luas ruang lingkup aplikasinya
sehingga memberikan dampak yang sangat luas terhadap perkembangan di sub sektor
industri lainnya serta kehidupan kita secara menyeluruh.
Oleh karenanya
negara-negara industri di dunia berupaya untuk menguasai dan mengembangkan
teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian & pengembangan (research
& development) dalam bidang teknologi manufaktur (manufacturing technology)
dan teknologi produk (product technology). Pada umumnya negara industri maju
menempuh langkah ini dalam rangka meningkatkan daya saing produknya atau paling
tidak untuk mempertahankan daya saing produknya di/memasuki pasaran
internasional. (technology pushed - production).
Di lain pihak negara-negara
berkembang saat ini semakin menyadari bahwa pentingnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga
negara-negara berkembang saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan mereka
dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya yang
mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan daya saing dalam
rangka membuka akses menuju pasar internasional. (market pull production)
Sejalan dengan persaingan
yang makin ketat antar industri melalui perkembangan teknologi tersebut
ternyata sistem perekonomian duniapun mengalami pergeseran menuju kearah
terbentuknya sistem ekonomi global. Sebagaimana kita ketahui bahwa implementasi
dari sistem globalisasi ini akan terwujud melalui terbentuknya pasar tunggal
baik di Amerika bagian utara, Eropa dan Asia-Pasifik. Implementasi dari sistem
pasar tunggal ini disatu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbulkan
perluasan pasar, akan tetapi disisi lain juga menuntut persaingan yang semakin
ketat antar produsen dalam memasuki pasar tersebut. Dengan lain perkataan bahwa
hanya produk yang kompetitif saja yang mungkin memasuki pasar tersebut untuk
meraih pangsa pasarnya.
Globalisasi sistem
perekonomian tersebut mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan canggih tadi. Dengan
demikian untuk menghasilkan produk yang kompetitif dari segi harga, mutu dan
waktu penyerahan yang lebih populer dikenal dengan istilah "Quality, Cost
and Delivery Time (QCD)" tentu memerlukan dukungan kegiatan dan fasilitas
penelitian & pengembangan yang tangguh pula. Sebagai akibatnya biaya
penelitian dan pengembangan semakin lama semakin mahal pula.
Oleh karena itu upaya
peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai bagian dari upaya
peningkatan kemampuan dalam penguasaan Iptek pada umumnya dan peningkatan daya
saing pada khususnya telah mengarah kepada pembentukan pusat-pusat keunggulan
teknologi (Center of Exellence).
Keadaan tersebut merangsang
perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk mengambil sikap menghadapi skenario
baru dalam perdagangan dan pemasaran. Penggabungan (merger) dan pembelian
(acquisition) antar perusahaan terus berlanjut untuk bisa mencapai kapasitas
dan kemampuan yang penuh sehingga sebagai satu perusahaan bisa memiliki
"massa yang cukup/critical mass" yang nantinya bisa bergulir sendiri.
Massa kritis yang ingin dicapai ini meliputi besarnya pangsa pasar serta produk
dan teknologi yang lengkap. Demikian pula kerjasama lainnya dalam bentuk
aliansi strategis (strategic alliance) terus berkembang pada produk-produk dan
teknologi canggih seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor, semi konduktor
dan lain-lain, yang pada dasarnya memerlukan baik dana maupun kemampuan
teknologi yang sangat besar yang tidak dapat dipikul hanya oleh satu perusahaan
ataupun tidak dapat ditunjang oleh satu negara saja.
Gejala atau kecenderungan
ekonomi menuju sistim global ini ternyata memberi dampak balik terhadap
kegiatan pengembangan teknologi, karena sistim tersebut mau tak mau akan
menuntut dilakukannya rasionalisasi produk yang sejenis. Jika telusuri lebih
mendalam maka rasionalisasi produk tersebut pada dasarnya dapat dipandang
sebagai peluang ke arah peningkatan produktivitas pemanfaatan dana-dana
penelitian & pengembangan (R&D) baik yang disediakan oleh pemerintah
maupun oleh swasta.
Negara-negara industri maju
yang telah memiliki dukungan dan prasarana litbang yang lengkap dan modern
serta telah berpengalaman dan memiliki akumulasi kemampuan dalam melakukan penelitian
dasar (basic research) terus saling berpacu dalam melakukan penelitian &
pengembangan untuk teknologi masa yang akan datang.
Berdasarkan pengamatan kami,
kecenderungan perkembangan industri di masa datang akan mengarah/terpusat pada
tiga bidang utama kegiatan penelitian & pengembangan, yaitu :
- Teknologi elektronika untuk
"Office Automation Industry";
- Teknologi Bioteknologi, dan -
Teknologi Material
- Teknologi Material
BAB 2
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
2.1 Perkembangan Industri Medis
Pertumbuhan Industri obat perlu
diperhatikan. Harga obat yang menjadi semakin mahal dapat menjadi ancaman bagi
rumahakit karena masyarakat mungkin tidak mampu untuk membelinya. Disamping itu
lingkungan luar industri obat ini dapat membuat rumahsakit terjerumus pada
hubungan yang tidak baik (kolusi) antara rumahsakit, dokter dan jaringan
industri obat dalam konteks promosi penggunaan obat. Akibatnya biaya pengobatan
rumahsakit menjadi meningkat. Dalam jangka panjang keadaan ini dapat merugikan
rumahsakit. Serupa dengan industri obat, terdapat kecenderungan semakin
mahalnya peralatan kedokteran. Dalam hal pembelian alat dan fasilitas
kesehatan, peluang mendapatkan insentif keuangan dari proses pengadaan sarana
dapat menjadi pemicu in-efisiensi di kalangan birokrasi Departemen Kesehatan
dan para manajer rumah sakit.
Pengamatan menunjukkan bahwa obat semakin
banyak variasinya dan harga obat semakin mahal. Teknologi kedokteran semakin
meningkat dan menghasilkan berbagai alat kedokteran yang canggih. Pasien
semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Para perawat semakin mengembangkan
diri. Direksi rumahsakit menggunakan berbagai konsep manajemen baru. Para
dokter semakin mengembangkan diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan.
Akan tetapi semuanya berujung pada perubahan bahwa pelayanan kedokteran di
rumahsakit menjadi semakin mahal. Bagaimana kita menafsirkan
perubahan-perubahan ini?
Salahsatu konsep untuk menafsirkan berbagai hal tersebut adalah perubahan global. Dunia (global) merupakan tatanan yang sangat dinamis. Sejarah tata dunia menunjukkan adanya pergolakan, perang antar negara, konflik antar ideologi, bangsa dan pemeluk agama. Dalam konteks perubahan tata ekonomi dunia yang mempengaruhi sektor rumahsakit, saat ini berkembang aliran yang disebut sebagai neo-liberalisme (Stiglitz 2002). Faham neo-liberalisme ini berasal dari sebuah konsensus di Washington, Amerika Serikat, yang menekankan mengenai pentingnya stabilisasi. Liberalisasi perdagangan dan privatisasi. Pandangan neo-liberalisme menganggap dunia sebagai pasar besar yang dapat dimanfaatkan oleh produsen secara efisien. Banerjee dan Linstead (2001) menyatakan bahwa globalisasi dapat menjadi jenis baru kolonialisme karena kekuatan modal negara maju akan menguasai negara sedang berkembang. Penguasaan ini dilakukan dengan melalui ketergantungan pada barang dengan cara meningkatkan konsumsi melalui berbagai promosi gaya hidup melalui iklan. Secara populer hal ini disebut sebagai konsumerisme dimana manusia adalah pasar yang harus dipengaruhi untuk membeli sesuatu. Globalisasi dapat berakibat buruk atau baik, tergantung kesiapan negara. Namun ada catatan bahwa globalisasi saat ini justru menguntungkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Beberapa negara di Afrika mengalami kemunduran ekonomi karena adanya perjanjian perdagangan bebas (Stiglitz 2002).
Salahsatu konsep untuk menafsirkan berbagai hal tersebut adalah perubahan global. Dunia (global) merupakan tatanan yang sangat dinamis. Sejarah tata dunia menunjukkan adanya pergolakan, perang antar negara, konflik antar ideologi, bangsa dan pemeluk agama. Dalam konteks perubahan tata ekonomi dunia yang mempengaruhi sektor rumahsakit, saat ini berkembang aliran yang disebut sebagai neo-liberalisme (Stiglitz 2002). Faham neo-liberalisme ini berasal dari sebuah konsensus di Washington, Amerika Serikat, yang menekankan mengenai pentingnya stabilisasi. Liberalisasi perdagangan dan privatisasi. Pandangan neo-liberalisme menganggap dunia sebagai pasar besar yang dapat dimanfaatkan oleh produsen secara efisien. Banerjee dan Linstead (2001) menyatakan bahwa globalisasi dapat menjadi jenis baru kolonialisme karena kekuatan modal negara maju akan menguasai negara sedang berkembang. Penguasaan ini dilakukan dengan melalui ketergantungan pada barang dengan cara meningkatkan konsumsi melalui berbagai promosi gaya hidup melalui iklan. Secara populer hal ini disebut sebagai konsumerisme dimana manusia adalah pasar yang harus dipengaruhi untuk membeli sesuatu. Globalisasi dapat berakibat buruk atau baik, tergantung kesiapan negara. Namun ada catatan bahwa globalisasi saat ini justru menguntungkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Beberapa negara di Afrika mengalami kemunduran ekonomi karena adanya perjanjian perdagangan bebas (Stiglitz 2002).
Akibat faham globalisasi ini membawa penduduk
dunia yang masuk dalam World Trade Organization menjadi pasar besar, dimana
penduduk Sleman di Yogyakarta bisa membeli BMW yang dibuat di Jerman, atau
penduduk Brookline di Massachussets bisa membeli panci buatan Maspion Surabaya.
Obat tradisional Cina dapat dibeli di London, sementara para laki-laki di
Singapura dapat membeli Viagra. Dalam konteks perdagangan global ini penjual
berbagai barang dan jasa berteknologi tinggi dikuasai oleh negara maju yang
bebas menjual ke seluruh negara. Sektor kesehatan merupakan contoh nyata
ketergantungan ini. Hampir seluruh teknologi obat dan peralatan kedokteran
merupakan produk negara maju yang dikonsumsi pula oleh negara sedang berkembang
dengan harga setempat yang sangat tinggi.
Berbagai teknologi medik dan konsep-konsep
baru berkembang, tumbuh, dan menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia
yang dipacu penggunaan Internet. Isu mengenai efisiensi, produktifitas,
pengembangan mutu, pemerataan pelayanan merupakan kata-kata kunci dunia yang
mengenai pula sektor rumahsakit. Sistem manajemen rumahsakit di Indonesia juga
terpengaruh oleh kata-kata kunci ini. Berbagai kegiatan dilakukan untuk
mengembangkan sistem manajemen di rumah sakit dengan konsep-konsep yang dipakai
secara universal diberbagai belahan bumi. Sistem akreditasi rumahsakit
diberlakukan di Indonesia, pengembangan ilmu kedokteran banyak bertumpu pada
teknologi global, dan sistem manajemen rumahsakit mengadopsi konsep-konsep
global. Pengaruh gaya hidup global ini menyebabkan sebagian profesional
di negara berkembang, termasuk manajer rumahsakit, dokter dan perawat, menjadi
kelompok manusia dalam tatanan sosial di masyarakat yang meluncur pada “jalur
cepat selaras dengan globalisasi”.
Cara yang paling jelas bahwa ICT
digunakan dalam kedokteran adalah database di masing-masing dokter bedah di
mana rincian pasien disimpan. Ini akan mencakup:
- Nama Pasien
- Tanggal lahir
- Alamat
- Pekerjaan
- Gaya hidup
- Terakhir kunjungan ke dokter.
Pertanyaan 7 Sarankan tiga bidang lainnya
yang mungkin dimasukkan pada rekam medis pasien yang di database.
ICT telah membuat dampak
besar dalam pengobatan di luar dokter dan database rumah sakit. Daerah
lain yang telah melihat dampak yang substansial dari meliputi ICT:
- Komputer mengendalikan mesin diagnostik
- Komputer analisa data dari mesin diagnostik. Gambar-gambar
dari NMR scan cukup dimengerti sampai mereka telah diproses oleh komputer. Sangat
jelas penampang dapat dilihat, membantu besar ke dokter. peralatan
tersebut telah menunjukkan bahwa bayi yang belum lahir tersenyum dan
menguap dari usia dini sangat.
- Ahli sistem yang memungkinkan dokter untuk mengakses
informasi tentang penyakit biasa.
- Remote operasi oleh spesialis dari negara lain.
- CD-ROM bahan untuk memungkinkan dokter junior untuk
mempelajari materi baru.
- Diagnosis melalui Internet.
Internet memiliki banyak situs
hubungannya dengan masalah medis.. Orang-orang mencari informasi tentang
kesehatan, gaya hidup, atau diet Banyak orang menggunakan Internet untuk
mendiagnosa dan mengobati diri mereka sendiri untuk penyakit mereka.
Mereka sering mencari pengobatan
alternatif, karena mereka sudah muak dengan dokter mereka dan menunggu lama
untuk perawatan.. Kecil Sedikit pengetahuan adalah hal yang sangat berbahaya
Orang-orang yang melakukan hal ini beresiko:
- mendiagnosis penyakit dan perlakuan salah akibat;
- jatuh untuk dukun obat.
- serius dan abadi kerusakan kesehatan mereka;
- dalam kasus yang ekstrim, kematian.
2.2 Perkembangan Teknologi
Industri Media Cetak
Perkembangan teknologi industri
percetakan yang cukup signifikan bagi dunia pers terjadi pada tahun 1846 dimana
ditemukan rotary press yang memungkinkan untuk mencetak kertas pada kedua sisi.
Perkembangan selanjutnya dari penemuan ini adalah teknologi cetak yang dapat
mencetak kertas sampai ribuan lembar per jam. Proses percetakan pada dasarnya
menggunakan metode typesetting dimana huruf yang akan dicetak disusun
sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil cetakan yang baik seperti yang
diperkenalkan pertama kali oleh Gutenberg. Pada periode 1860an merupakan tahun
ditemukannya litography yaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia dan
menggantikan metode sebelumnya, yaitu engraving. Selain itu, teknologi
percetakan fotografi pun mengalami perkembangan dengan proses photoengraving
yaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui lempengan besi dengan
proses fotografis. Setelah perang dunia 2, proses percetakan menggunakan offset
printing dan digunakan terus sampai sekarang karena kualitas, kecepatan dan
lebih ekonomis.
Publishing
in the information age Memasuki periode 1960an, media cetak mengalami perubahan
besar dalam proses produksi. Mesin ketik yang tadinya dipergunakan secara luas
untuk menghasilkan tulisan, mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja
disertai berbagai macam pertimbangan dan salah satunya lebih ekonomis dan
efisien. Melalui komputer, media cetak tidak hanya menghasilkan tulisan yang
dapat diubah tanpa membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah suatu
gambar
atau foto. Hasil kerja yang berbentuk softcopy tersebut, kemudian dicetak.
Selain pengaruh dari penggunaan komputer, teknologi fotokopi juga memberikan
andil dimana kita dapat meng-copy suatu tulisan dengan kecepatan tinggi dan
tanpa minimum order sehingga kita dapat meng-copy sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan lain dari teknologi ini adalah inovasi atas custom publishing
dimana penerbitan suatu tulisan atau buku dengan tujuan yang khusus dan hasil
produksi akhirnya bukan bertujuan untuk dipasarkan secara luas namun berubah
menjadi produksi untuk tujuan pesanan dari konsumen.
Ketika
suatu buku dicetak, tentunya terdapat kode seri produksi buku. Melalui scanner
elektronik, kode tersebut dikenali dan data penjualan langsung terkirim ke
database pusat sehingga terlihat berapa besar angka penjualan buku secara
langsung. E-publishing Internet telah memasuki kehidupan kita dengan sangat
cepat dan menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dampak dari internet bagi
lembaga penerbitan adalah munculnya Epublishing atau penerbitan elektronik.
Contoh dari E-publishing dapat kita lihat pada situs amazon.com. Situs ini
menawarkan berbagai macam buku untuk dijual dan selayaknya sebuah toko,
amazon.com juga menampilkan buku dalam format digital. Situs ini juga berfungsi
seperti pustakawan pribadi dimana dapat memberikan rekomendasi buku yang sesuai
dengan kebutuhan kita.Munculnya layanan semacam ini pada awalnya dipelopori oleh
google.com yang bekerjasama dengan berbagai macam perpustakaan besar untuk
melakukan konversi yaitu dengan melakukan scanning pada berbagai macam koleksi
buku perpustakaan sehingga dapat dibaca dalam format digital.
Namun,
teknologi ini bukannya tanpa cacat, hal ini dikarenakan buku yang dibaca
melalui layar membuat mata cepat lelah dan menghabiskan listrik.Timbulnya buku
elektronik tentunya menimbulkan permasalahan dalam hal standardisasi penyajian.
Salah satu solusinya diperkenalkan oleh Adobe yaitu file dengan format PDF
(portable document format) sehingga memudahkan dalam men-download buku melalui
internet.Penerbitan elektronik tidak hanya mencakup buku saja, namun juga
majalah dan surat kabar elektronik. Kita dapat mengakses kompas.com dimana
berita yang terdapat di website merupakan versi digital dari yang terbit hari
tersebut. Selain itu, dengan adanya teknologi seperti ini memungkinkan kita
untuk menyimpan dan melindungi buku teks yang sudah tidak terbit di pasaran
sehingga generasi mendatang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dari berbagai
macam sumber dan kurun waktu dalam waktu yang relatif singkat namun tetap kaya
dengan sumber informasi. Newspaper production trends Newsgathering trends Dalam
mencari berita, seorang jurnalis mengumpulkan berbagai macam sumber berita
melalui berbagai macam alat komunikasi yang mungkin.
Pada
awalnya, jurnalis mendapat dan mengirim berita dengan menggunakan pony express,
kemudian ditemukan telegraf yang membuat berita menjadi lebih cepat disajikan.
Telegraf kemudian berkembang digunakan dan akhirnya menghasilkan sistem
pengumpulan berita dengan nama newswire dengan prinsip kerja seperti berita
online sekarang.Teknologi dalam pengumpulan berita terus berkembang sampai
ditemukannya telepon sehingga menurunkan ongkos produksi pengiriman berita.
Telepon adalah alat komunikasi yang sangat fleksibel karena dapat digunakan
hampir dimana saja selama terdapat akses. Sampai dengan saat ini, pengumpulan
berita menggunakan hampir semua media yang memungkinkan seperti radio, televisi,
kabel, e-mail, dan internet dengan berbagai macam fasilitas yaitu chat room,
newsgroup sampai blog pribadi. Dengan munculnya berbagai macam media dan
teknologi yang mendukung pekerjaan seorang jurnalis, muncullah bentuk baru dari
jurnalisme yaitu backpack journalism. Backpack journalism dikenal juga sebagai
pelaporan multimedia (multimedia reporting). Seorang jurnalis dalam membuat
suatu liputan membawa mini DV, tape recorder dalam satu paket.
Konsekuensi
dari tren ini adalah pembaca berita dapat mengetahui berita dengan lebih
mendalam dan bahkan dapat berinteraksi langsung dengan reporter dan menyebabkan
peran editor yang makin berkurang dalam menyunting suatu berita. Production
trends Dalam proses produksi berita media cetak, terjadi perubahan besar ketika
digunakannya typesetting pada tahun 1950an dalam mencetak kertas. Hasil dari
typesetting yang berbentuk paper tape ini kemudian dijadikan data master yang
akan diperbanyak dengan mesin typesetting dan hasilnya mendekati bentuk
aslinya. Pada tahun 1960an akhir paper tape disimpan dalam memori computer dan
langsung dicetak setelah melalui proses editing.
Perkembangan
akhir-akhir ini, paper tape tersebut semuanya tersimpan dalam komputer untuk
proses editting dan lay-out sehingga deari editting tersebut tinggal dicetak
langsung oleh mesin cetak laser (printer laser) dan kesalahan dalam proses
produksi dapat deperkecil seminimal mungkin. Selain itu, proses percetakan
suatu berita sekarang ini tidaklah lagi dilakukan hanya di satu tempat.
Contohnya
antara lain adalah surat kabar new york times dan usa today yang jangkauan
distribusinya sangat luas sehingga percetakan dilakukan di berbagai macam
tempat terpisah namun isi berita tetap dipegang oleh satu dewan redaksi. Online
newspapers Gagasan untuk menyediakan layanan surat kabar online sebenarnya
sudah ada sejak tahun 1930an namun dengan format yang berbeda dengan format
yang sekarang dimana surat kabar dikirim ke pelanggan melalui mesin fax.
Kemudian pada tahun 1980an muncul layanan videotext dimana berita dikirim ke
rumah melalui kabel telepon rumah.
Kemudian
sampai sekarang banyaknya bermunculan surat kabar online lokal, regional,
maupun internasional.Surat kabar online merupakan pasar yang potensial bagi
pengusaha media untuk berbisnis karena tingkat penetrasi internet yang makin
meningkat dari tahun ke tahun. Kredibilitas dari surat kabar online tercermin
dari jumlah banyaknya pengunjung yang membuka surat kabar online mereka. Hal
ini tentu saja tidak terlepas dari kredibilitas mereka dalam surat kabar format
cetakan.
Implementasi OSS di media
cetak tidak semudah implementasinya di media online. Mario Alisjahbana,
Presiden Direktur Pinpoint Publications dan Dian Rakyat Group membagi aplikasi
open source menjadi lima bagian, yakni sistem operasi, aplikasi pengolah teks,
aplikasi pengolah foto dan gambar, aplikasi desain pracetak, serta aplikasi
manajemen dan akuntansi.
Fungsionalitas dan kemudahan
penggunaan OSS, makin mendekati OS proprietary. Masalah yang kritis adalah
driver untuk perangkat keras dan kompatibilitas dengan perangkat lain, seperti
printer, scanner, kamera digital, dan wireless modem. Mario Alisjahbana
menyarankan sebelum memilih sistem operasi open source, pastikan menggunakan
distro mudah digunakan. Orang-orang yang terbiasa bekerja di lingkungan
Windows, misalnya, sebaiknya memilih OS terbuka yang antarmuka grafisnya
mendekati Windows.
Untuk aplikasi pengolah
teks, open source menyediakan banyak pilihan. Misalnya KOffice, AbiWord,
Gnome-Office, atau yang paling populer, OpenOffice Writer.
Aplikasi open source
pengolah foto dan gambar untuk industry media cetak ada banyak yang bisa
dipilih. Contohnya GIMP, GIMPShop (aplikasi turunan GIMP yang punya antarmuka
menyerupai Photoshop), dan Krita. Hal kritis untuk jenis aplikasi ini adalah
dukungan untuk manajemen warna (terutama CMYK), kemampuannya membuka beragam
format, dan kemampuan kerja dengan tingkat gradasi.
Untuk proses desain dan
pracetak yaitu mengolah foto, gambar, dan mengatur tata letak halaman ada
aplikasi yang cukup andal untuk menggantikan Adobe Indesign yang harganya mahal
yaitu Scribus. Tetapi aplikasi menuntut spesifikasi hardware yang cukup tinggi
agar programnya tidak berjalan lambat.
Meskipun open source belum
diterapkan secara total di dunia percetakan, tetapi setidaknya dunia percetakan
telah beralih secara perlahan-lahan, dan berhasil menghemat dana dalam jumlah
besar.
2.3 Perkembangan Teknologi Industri Komunikasi
Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini
yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai
mahluk sosial, manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya
danmerupakan kebutuhan penting agar
dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia
berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai
dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai
dengan telepon dan internet.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia
seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi Informasi (IT/Information
Technology). Dimulai dari bentuk gambar yang tak bermakna pada
dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet.
Informasi yang dikekola dan disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti
sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur.
Meperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita
akan mempelajari secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya untuk mendapatkan keutuhan ilmu
dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Sejarah teknologi dapat kita bagi
ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern.
Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pengembangan
teknologi hardware cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta kapasitas yang tinggi. Namun
diupayakan harga yang relatif semakin murah. Perkembangan teknologi
informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan teknologi
informasi telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada
teknologi, seperti : e-government, e- commerce, e-education, e-medicine,
e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, meliputi : memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan
satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Dengan ditunjang teknologi informasi telekomunikasi
data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh
aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan
pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi,
dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan,
berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau
kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenalbatas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat
bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru
dalam kehidupan, dari kehidupan itu dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sehingga sekarang sedang
semarak dengan berbagai terminologi yang dimulai dengan awalan e seperti
e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya
lagi yang berbasis elektronika.
Ekonomi global juga mengikuti evoluasi dari agraris
dengan ciri utama tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Melalui penemuan mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utama modal
sebagai faktor produksi yang paling penting. Abad sekarang, cenderung manusia menduduki tempat sentral
dalam proses produksi berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada
informasi (information focused). Telekomunikasi dan informatika memegang
peranan sebagai teknologi kunci (enabler
technology).
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, memungkinkan
diterapkannya cara-cara yang lebih efisien untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang
membawa manusia ke dalam masyarakat atau ekonomi informasi sering disebut sebagai masyarakat pasca industri. Pada era
informasi ini, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor
penentu dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga dunia ini
menjadi suatu kampung global atau Global Village.
2.4
Perkembangan Industri Perbankan
Perkembangan teknologi telah merubah
bisnis dan cara menjalankan bisnis, semua sektor industri merasakan dampak dari
perkembangan teknologi, berbagai fasilitas layanan muncul untuk mempermudah dan
memuaskan konsumen. Industri perbankan menghadirkan layanan berbasis teknologi
nirkabel untuk mempermudah dan memuaskan konsumen yang disebut mobile
banking, salah satu bank yang menghadirkan teknologi tersebut untuk
mempermudah dan memuaskan nasabahnya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Penelitian
ini mencoba memberikan bukti empiris tentang kesuksesan implementasi layanan mobile banking di BRI
menggunakan model kesuksesan DeLone & McLean dengan variabel tambahan
keamanan & kerahasiaan, sebagai sampel adalah nasabah BRI unit Klaten
sebanyak 52 orang yang berinteraksi dan menggunakan layanan mobile banking,
pengumpulan data melalui kuisioner dan analisa data menggunakan SEM dengan alat
bantu PLS.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model DeLone & McLean terbukti secara empiris,
semua variabel menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif selain hubungan
antara kualitas informasi dengan penggunaan sistem dan hubungan antara
penggunaan sistem dengan dampak individu.
2.5 Perkembangan Teknologi Industri Desaign Grafis
Dalam
banyak industri papan gambar tradisional hampir peninggalan sebuah. Ada banyak dibantu
komputer desain (CAD) paket yang memungkinkan perancang untuk menyusun
desain Menggambar dengan mouse sulit, sehingga sistem komputer dapat memiliki:
- pena cahaya;
- tablet grafis;
Dalam
gambar ini Anda bisa melihat bahwa di bawah itu tangan kiri insinyur ada tablet
grafis.
CAD
paket menggunakan grafik vektor, yang berarti bahwa koordinat
pada setiap akhir baris diplot dan. Ini hasil file yang lebih kecil dalam
ukuran ukuran perubahan dapat diakomodasi tanpa distorsi yang disebabkan oleh pixilation (di
mana garis tampaknya melangkah). Keuntungan banyak CAD:
- tidak memiliki keahlian
menggambar spesial yang dibutuhkan;
- desain dapat dengan mudah
diubah.
- desain dapat diuji menggunakan pemodelan
komputer kondisi. matematis Kompleks perhitungan digunakan untuk
item tersebut memprediksi perilaku di bawah normal dan ekstrim. Hal ini
masuk akal lebih dari pengujian destruktif pada prototip, yang dapat
sangat mahal atau bahkan berbahaya.
- rencana dapat disimpan.
Teknologi animasi di dunia telah mengalami perkembangan yang
begitu pesat. Tidak hanya digunakan untuk industri film, tetapi juga sudah
merambah industri game. Namun perkembangan ini tidak berlaku di Indonesia. Hal
ini dikarenakan mahalnya biaya teknologi animasi. Permasalahan inilah yang coba
diatasi oleh Muhammad Hariadi ST MSc PhD. lewat karyanya yang disebut Motion
Capture, Avatar Social, dan Render Farm.
Teknik Elektro, ITS Online – Karya yang diciptkan oleh Dosen
Teknik Elektro ITS ini berawal dari keprihatinannya terhadap tidak adanya
karya-karya animasi lokal yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar dalam
negeri. “Hal ini dikarenakan biaya produksi, terutama alat untuk membuat
animasi yang berkualitas harganya sangat mahal,” terang Hariadi.
Ia mencontohkan alat Motion Capture yang dibuat di luar
negeri harganya mencapai 1,5 miliar rupiah. “Itupun yang kualitasnya paling
jelek,” tambahnya. Kondisi ini membuatnya semakin termotivasi untuk meneliti
dan membuat peralatan animasi ini.
Jakarta - Salah satu kendala
dalam memproduksi film animasi adalah mahalnya biaya yang dipakai untuk
pembelian software. Tapi dengan 'Blender', software 3D berbasis open source,
semua masalah biaya bisa diatasi.
Hal ini
terungkap dalam workshop 'Blender' yang digelar oleh Tunas Indonesia Kreatif
(TIK) dengan Regional IT Center of Excellence (RICE) PT INTI. Workshop ini
diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari siswa SMK, komunitas serta praktisi
animasi di Bandung.
Seperti disampaikan oleh Manager RICE, Gerhard Simanjuntak
bahwa saat ini salah satu kendala utama dalam perkembangan animasi di Indonesia
adalah masih tingginya biaya produksi. Padahal biaya produksi bisa minimalisir
bahkan ditiadakan jika menggunakan software berbasis open source.
"Salah satu tools animasi 3D ya Blender. Software
berbasis open source bisa menjadi solusi untuk mengurangi biaya produksi,"
paparnya saat berbincang dengan detikINET, Rabu (21/4/2010) sore.
Gerhard menambahkan, kualitas Blender tidak kalah dengan
software animasi 3D yang berlisensi. Bahkan dia menargetkan hasil dari workshop
ini adalah sebuah teaser (film pendek durasi 2-3
menit).
"Blender
ini cukup untuk buat film animasi. Tidak kalah kualitasnya dengan yang
berbayar," tegasnya.
Meski Blender merupakan aplikasi gratisan, tetapi blender
memiliki kemampuan setangguh apikasi berbayar. Dijelaskan oleh Gerhard, Blender
memiliki benyak
sekali kemampuan mulai dari pemodelan 3D, rendering, shading, animasi 3D, sampai pembuatan game 3D secara utuh.
sekali kemampuan mulai dari pemodelan 3D, rendering, shading, animasi 3D, sampai pembuatan game 3D secara utuh.
Di tempat yang sama, Manager Program TIK, Ferie Budiansyah
menerangkan bahwa dengan menggunakan open source bisa menekan biaya produksi
minimal US$ 3.000.
"Jika dibandingkan dengan software 3D yang berlisensi. Itu bisa US$ 3.000-4.000. Dan bikin animasi tidak bisa satu komputer. Bayangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu film animasi," terangnya.
"Jika dibandingkan dengan software 3D yang berlisensi. Itu bisa US$ 3.000-4.000. Dan bikin animasi tidak bisa satu komputer. Bayangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu film animasi," terangnya.
Ferie juga menegaskan bahwa layaknya software open source,
Blender banyak mendapatkan dukungan dari komunitas. Bahkan dengan menggunakan
Blender, selain
bisa menekan biaya juga bisa mendorong tumbuhnya industri animasi di Indonesia
bisa menekan biaya juga bisa mendorong tumbuhnya industri animasi di Indonesia
"Misi kita adalah memunculkan serta menumbuhkan industri
animasi. Pakai Blender, buat animasi tidak mahal," tegasnya.
Workshop ini akan digelar selama 5 hari. Para peserta tidak
hanya mendapatkan ilmu tentang Blender, mereka juga akan dilibatkan dalam
proses magang selama satu bulan untuk memproduksi teaser tentang Bandung Lautan Api.
"Cita-cita kita adalah membuat film animasi berseting
Bandung Lautan Api," kata Ferie yang diamini oleh Gerhard.
2.6 Perkembangan Teknologi Industri
Mobil
Beberapa perusahaan sudah pindah
dari jalur perakitan robot.. Berikan dua alasan mengapa hal ini mungkin
terjadi. Jelaskan peran yang akan komputer masih bermain perusahaan manufaktur
di prosedur
Namun
ada sisi negatifnya:
- Produk baru perlu lengkap
pemrograman ulang mesin, mungkin dengan perkakas baru.
- Pemeliharaan harus dilakukan
dengan standar yang tinggi.
- Kegagalan sistem komputer akan
mengakibatkan hancurnya jalur perakitan.
- Beberapa proses tidak dapat
dilakukan oleh robot. Mereka masih memerlukan operator terampil.
Foto-foto
menunjukkan garis perakitan mobil robot:
2.7
Perkembangan Teknologi Industri Robotika
Perkembangan
teknologi robotika pada satu dekade ini berlangsung dengan pesat ditandai dengan banyaknya penerapan
teknologi robot untuk menggantikan manusia.
Adapun
akhir-akhir ini, peran open source di bidang sistem operasi dan aplikasi sudah cukup luas dan berkembangn dengan pesat berkat keterbukaannya dalam membangun sebuah aplikasi. Hal ini juga sudah mulai merambah ke dunia teknologi robotika , salah satunya melalui pengembangan Robot lego Mindstorm NXT dan pemrograman Lego dengan NXC yang menggunakan aplikasi open source. Kesempatan untuk
implementasi aplikasi open source di kampus cukup terbuka lebar
mengingat adanya civitas akademika yang berkecimpung sebagai aktivis open source di bidang robotika dan tingginya antusiasme mahasiswa dalam kompetisi robot yang diadakan berbagai institusi di seluruh indonesia. Pergerakan mahasiswa dalam pengembangan teknologi robotika bukannya tidak menemui hambatan. Selain kompetensi teknologi robotika, koordinasi dan pendanaan serta fasilitas pendukung juga merupakan hal yang tidak bisa
diabaikan .
Maka
dari itu, civitas akademika khususnya mahasiswa diharapkan dapat mengambil peran sebagai pionir dalam pengembangan teknologi robotika untuk kemajuan industri dan teknologi di Indonesia.
BAB 3
DAMPAK PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INDUSTRI TERHADAP PERADABAN MANUSIA
Teknologi
yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa
ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku
dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang
makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang
rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi
terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Kita
ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman
dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan
akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada
satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai
sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia.
Kalaupun
teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak
berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan
kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak
mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
Perkembangan
dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun
dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita
capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak
kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi
masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan,
kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan
bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat
manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Dampak
positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari bidang
industri:
Dalam
bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat
kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang
semakin tinggi
b. Terjadinya
industrialisasi
c. Produktifitas dunia
industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri
maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung
secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia
ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan
semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak
langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung
dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia
kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan
yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak
pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja yang berubah tersebut.
e. Di bidang kedokteran dan
kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun
demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;1. terjadinya
pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi
yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral
mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang
bermental “instant”.
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan
diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya
yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat,
dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup
manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan
hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan
teknologi.
Perkembangan
teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia
tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan
berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh
karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi,
pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu
konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
BAB 4
KEBIJAKAN HUKUM PADA
TEKNOLOGI INDUSTRI
4.1
Kebijaksanaan Pemerintah Mengenai Penguasaan Teknologi
Banyak negara berkembang
pada saat ini sebagaimana haInya negara maju semakin menyadari bahwa pentingnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah merupakan bagian dari
pembangunan nasionalnya. Oleh karena itu nerara-negara berkembang termasuk
Indonesia saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk menguasai
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan .teknologi bagi pembangunan industri
nasionalnya. Upaya yang mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan
daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional (market pull
production).
Semakin ketatnya persaingan
antar industri di dunia melalui perkembangan teknologi ternyata sistem
perekonomian duniapun mengalami pergeseran menuju terbentuknva sistem ekonomi
global. Implementasi dari sistem ekonomi global tersebut yaitu
terbentuknya pasar tunggal
seperti Amerika bagian Utara Eropa dan Asia - Pasifik. Sistem ekonomi global
ini di satu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbuIkan perluasan
besar. akan tetapi di sisi lain juga menuntut persaingan yang semakin ketat
antar produsen dalam memasuki pasar tersebut.
Globalisasi sistem
perekonomian ini mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yanp pesat dan canggih. Untuk
menghasilkan produk yang kompetitif dari segi harga mutu dan waktu penyerahan
sudah barang tentu produsen/industri perlu menguasai teknologi yang dibutuhkan
dengan dukungan berbagai fasilitas litbang yang memadai dan tangguh.
Berbicara mengenai masalah
penguasaan teknologi, BPP Teknologi berpendapat bahwa teknologi identik dengan
industri. Oleh karena itu kalau kita ingin menguasai teknologi dalam bertagai
bidang, maka kitapun tidak boleh lupa terhadap perkembangan industrinya
sendiri.
4.2
Perkembangan Industri & Teknologi di Indonesia Serta Kebijaksanaan yang
Telah dan Akan Dilaksanakan.
INDUSTRI
Kebijaksanaan pemerintah
dalam rangka penguasaan teknologi merupakan alat yang ampuh di dalam mewujudkan
program industrialisasi nasional seperti yang telah ditetapkan dalam GBHN
dimana pada akhirnya melalui program industrialisasi dan keterampilan yang
dimiliki akan dapat menghantarkan bangsa Indonesia ke dalam penemuan-penemuan
baru baik "product technology", "manufacturing technology"
maupun "production process technology".
Peranan pembangunan
industri yang sangat besar di dalam perkembangan dan pertumbuhan pembangunan
selanjutnya maka pembangunan industri haruslah merupakan usaha terpadu guna
memantapkan proses industrialisasi dalam arti seluas-luasnya.
Dalam usaha mengembangkan
pemikiran dalam menentukan dan prioritas industri yang akan dikembangkan di
Indonesia, maka pangkal tolak yang dipergunakan selain penekanan ke arah
sasaran yang telah ditetapkan dalam GBHN juga memperhatikan persoalan ekonomi
yang dihadapi saat ini, yaitu : pertama, kendala kelangkaan sumber daya dana;
kedua, mendesaknya penciptaan lapangan kerja produktif bagi angkatan kerja yang
semakin bertambah.
Oleh karenanya pola
pengembangan industri nasional ini dalam pelaksanaannya dapat didekati dengan
beberapa pendekatan pengembangan industri.
a. Pembentukan Modal
Penekanan yang dilakukan
dalam hal ini adalah pembangunan sektor industri yang mengandalkan nilai
keunggulan komparatif yang terkandung dalam sumber daya yang dimiliki bangsa
Indonesia dalam rangka pembentukan modal untuk membiayai tahap pembangunan
berikutnya.
Industri yang dikembangkan
Pada dasarnya untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil-hasil industri primer
untuk dijadikan bahan baku barang setengah jadi atau barang-barang konsumsi.
Industri semacam ini telah berkembang baik untuk memenuhi pasaran dalam negeri
maupun luar negeri.
Contoh : Industri LNG minyak
pertambangan.
Dalam rangka pemupukan dana
pembangunan. industri yang bertujuan ekspor tersebut merupakan industri yang
memegang peranan penting. Oleh karena itu usaha-usaha pengembangan teknologi
serta efisiensi produksi perlu terus dilakukan dan dikembangkan agar keunggulan
komparatif yang dimiliki oleh sumber daya alam tersebut dapat dikembangkan atau
setidak tidaknya dapat dipertahankan.
b. Pembangunan Manusia
Salah satu sumber daya yang
kita miliki yang sekaligus juga menjadi tujuan pembangunan kita adalah manusia
itu sendiri. sedangkan pembangunan industri yang didasarkan atas sumber daya manusia
itu sendiri dapat dibedakan dari segi kedudukan/fungsinya, yaitu :
- Manusia sebagai konsumen/pemakai
hasil industri.
Penekanan yang dilakukan
disini adalah pengembangan sektor industri yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan rakyat banyak. Jadi industri Yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut harus benar-benar memenuhi syarat bahwa jumlah dan kualitas
yang memadai serta harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Contoh : industri pangan. sandang
papan kesehatan dan pendidikan.
- Manusia sebagai tenaga
kerja/Pelaksana proses produksi.
Penekanan yang dilakukan
dalam hal ini adalah pengembangan sektor yang mampu menciptakan dan memperluas
lapangan kerja (industri padat karya). Untuk mendorong dan memperluas lapangan
kerja tersebut, seyogyanya perlu diberikan insentif atau setidak-tidaknya
diberi keringanan-keringanan bagi industri yang mempunyai invesment per
labornya rendah. Hal tersebut dimaksudkan mengingat tersedianya tenaga kerja
yanp berlimpah dan relatif murah merupakan salah satu keunggulan komparatif
yang kita miliki saat ini. Dengan demikian diharapkan tenaga kerja di kedua
sektor tersebut banvak terserap.
- Manusia sebagai pembawa teknologi.
Pembangunan industri
merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran
pembangunan jangka panjang yaitu struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat
kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh kemampuan dan
kekuatan pertanian yang tangguh.
Dalam rangka
mentransformasikan bangsa dan negara kita menjadi negara industri pada era
tinggal landas nanti dan dikaitkan dengan fungsi manusia sebagai pembawa
teknologi maka pembangunan industri dimaksud lebih dititik beratkan pada
industri manufaktur. Penekanan yang dilakukan disini ialah pengembangan sektor
industri yang tercakup dalam strategi transformasi industri dan teknologi (5
prinsip 4 tahap dan delapan wahana industri) dalam rangka meningkatkan
keterampilan bangsa dan sekaligus menguasai teknologi.
Mengingat penguasaan dan
pengembangan teknologi ditentukan oleh manusia itu sendiri berarti penguasaan
dan pengembangan yang dimaksud tak lain adalah usaha pembinaan manusia menjadi
lebih terampil dan bermutu. Pada dasarnya penguasaan teknologi ini menibulkan
bukan hanya tenaga terampil saja tetapi juga dana dan waktu.
c. Keterkaitan antar sektor industri
dan / atau sektor ekonomi. Dalam hal ini penekanannya adalah pengembangan
sektor industri yang didasarkan atas keterkaitan antar sektor indusiri itu
sendiri dan / atau sektor ekonomi lainnya.
Dalam menyusun komoditi-komoditi
secara tegas untuk menentukan pengembangan masing-masing industri. tidak bisa
terlepas dari keterkaitan baik antar industri itu sendiri dengan kegiatan
ekonomi lainnya.
Contohnya : - Bauxit - Alumina
-.-Aluminium.
- Industri gula dengan sektor pertanian
tebu.
- Industri gula yang didirikan
tersebut tidak melihat kepada kelayakan ekonominya sematamata tetapi juga untuk
melindungi petani tebu yang sudah ada.
TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi
dalam dasa warsa terakhir ini terasa semakin cepat khususnya akibat
perkembangan dalam bidang industri elektronika dan informatika dimana daur
hidup produk (product life cycle) semakin memendek dan cepat. Disamping itu
perkembangan teknoloqi ini sekaligus memperluas ruang lingkup aplikasinya
sehingga memberikan dampak yang sangat luas bagi perkembanpan sektor-sektor
industri lainnya.
Oleh karena itu hampir
seluruh negara industri berupaya menguasai dan mengembankan teknologi dengan
meningkatkan kegiatan penelitian dan Pengembangan (RaD) baik dalam bidang
teknologi manufaktur (manufacturing technology) rnaupun bidang teknologi produk
(Product technology). Umumnya negara industri maju menempuh langkah ini dalam
rangka meningkatkan daya saing produknya untuk memasuki pasaran internasional.
Sedangkan bagi negara berkembang upaya ini lebih menitikberatkan untuk
menguasai teknoloqi sarnbil membuka Peluang/akses untuk meraih pangsa pasar
internasional.
Sebelum kita membicarakan
tentang perkembangan teknologi di Indonesia terlebih dahulu digambarkan
mengenai Peranan sektor industri manufaktur terhadap penerimaan dari sektor non
migas. Tahun 1987/1988 Peranan sektor industri manufaktur terhadap penerimaan
sektor non migas sebesar 78% dan tahun 1988/1989 mengalami Peningkatan sebesar
80%.
Kalau dirinci lebih lanjut
hasil industri manufaktur yang termasuk "kadar teknologi yanq tinggi"
ternyata hanya diwakili oleh industri logam dan alat listrik yang kontribusinya
relatif sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil ekspor
industri manufaktur belum menggambarkan kemampuan kita dalam menguasai
teknologi prose dan teknologi produk.
Berdasarkan hasil
penelitian yang ada, bahwa perkembangan industri di Indonesia selama ini masih
berkembang ke arah teknologi manufakturing proses yang menghasilkan
barana-barang kebutuhan dalam negeri maupun untuk di ekspor, dan sedikit sekali
industri-industri yang berkembang ke arah teknologi produk untuk menghasilkan
produk inovatif' baru yang mampu bersaing di pasaran.
Dengan demikian
perkembangan teknologi manufaktur pada industri industri nasional sudah
berkembang cukup baik dengan level teknoiogi yang rnemadai. Hal ini disebabkan
selama ini departemen Perindustrian telah memberikan pembinaan terhadap
industri nasional dengan dukungan Balai-Balai Penelitian & Pengembanqan
miliknya dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing produk yang dihasilkan.
Sedangkan perkembangan
teknologi produk untuk menghasilkan produk inovatif baru perlu terus
ditingkatkan mengingat bila industri kita ingin bersaing di pasaran
internasional yang semakin kompetitif. Upaya untuk mendukung perkembangan
teknologi produk, pemerintah telah membangun prasarana dan sarana laboratorium
yang diperlukan di kawasan PUSPIPTEK - Serpong.
4.3 Pendanaan
& Pelaksanaan Kegiatan Litbang Dalam Rangka Penguasaan Teknologi
Sejarah telah membuktikan
bahwa sumber daya alam yang berlimpah ruah tanpa ditunjang oleh kemampuan
menguasai teknologi tidak lagi dapat dijadikan andalan tapi suatu bangsa dalam
melaksanakan pembangunan nasionalnya.
Namun menyadari akan
besarnya biaya yang diperlukan dalam melakukan kegiatan litbang serta adanya
tantangan yang diakibatkan oleh qejala globalisasi ekonomi serta kecepatan
Perkembangan teknologi yang
berakibat "life cycle dari teknologi itu semakin memendek, maka timbul
gejala untuk melaksanakan kegiatan litbang (R&D) secara bersama (Joint
Research).
Hal ini dilaksanakan
khususnya untuk kegiatan penelitian dasar (basic research) karena dibutuhkan
biaya/dana yang sangat besar, maka sumber Pendanaan kegiatan dimaksud dapat
dipikul bersama oleh industri/perusahaan dan pemerintah. Bahkan khusus bagi
penelitian yang bersifat strategis dan menunjanq kepentingan nasional dapat
pula sepenuhnya dibebankan pada pemerintah. Oleh karena itu, biasanya
pemerintah menetapkan jenis-jenis penelitian yang akan dibantunya.
Di beberapa negara maju,
kegiatan litbang bidang-bidang yang lebih dibutuhkan oleh pemerintah (seperti
litbang dalam bidang penerbangan & antariksa. elektronika &.
telekomunikasi). maka sebagian atau bahkan seluruh kebutuhan dana dapat
dibiayai oleh pemerintah.
Sedangkan untuk
bidang-bidang yang dianggap lebih banyak manfaatnya bagi swasta (seperti
litbang dalam bidang makanan, kertas, peralatan dari logam), pemerintah hanya
membiayai/memberikan subsidi sebagian kecil atau bahkan sama sekali tidak.
Salah satu bentuk baru
dalam rangka mengefektifkan serta memproduktifkan "critical mass"
kegiatan litbang yang meliputi keterbatasan dana, globalisasi pasar dan
langkanya tenaga ekspert, maka beberapa industri di dunia melakukan atau
menempuh cara : merger, aliansi strategis, acquisition (Pembelian) Walaupun
cara-cara tersebut bagi orang-orang yang hanya berorientasi pada globalisasi
pasar hal ini ditafsirkan sebagai upaya yang menjurus ke arah konglomerasi
namun ditinjau dari segi kegiatan litbang upaya ini nampaknya cukup efektif
untuk mendorong perkembangan teknologi.
Pelaksanaan kegiatan
litbang dalam rangka penguasaan teknologi, industri tidak melaksanakannya
sendiri akan tetapi industri juga harus mengadakan kerjasama dengan lembaga
litbang dan perguruan tinggi. Suatu synergy dalam bentuk kerjasama antar pelaku
dalam bidang iptek yaitu industri - lembaga penelitian - perguruan tinggi,
perlu dikembangkan semakin erat serta ditata dan dilibatkan ke-dalam program
bersama yang pelaksanaannya melampaui batas negara ataupun melalui pendirian
apa yang disebut dengan "science based industrial Park atau
"technology based industrial park" yaitu mengembangkan pusat-pusat
industri di sekitar perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
Salah satu gambaran
kongkrit yang membuat kita optimis bahwa kita akan berhasil mengantarkan bangsa
kita memasuki tahap ketiga penguasaan teknologi adalah pengalaman yang berhasil
dicapai di sektor industri pesawat terbang yaitu densan dinroduksinya CN-235
oleh IPTN dan kini IPTN sedang mempersiapkan produk terbarunya N 250 yang
merupakan hasil rancang bangun dan rekayasa bangsa sendiri adalah jelas
melambangkan bahwa industri tersebut telah memasuki tahapan ketiga penguasaan
teknologi. Pengalaman dan prestasi ini jelas merupakan hasil kerja keras yang
dilakukan dalam bidang penguasaan teknologi dan tidak terlepas dari keterpaduan
kerjasama antara industri (IPTN)- lembaga penelitian (LUK & LAGG di
Serpong) - perguruan tinggi (ITS).
Contoh lainnya keberhasilan
PT PAL Indonesia dalam melakukan rancang bangun dan rekayasa kapal Caraka Jaya
pada gilirannya meningkatkan kemampuan berbagai industri galangan kapal
nasional, karena untuk memproduksi kapal Caraka Jaya tersebut galangan galangan
lainnya juga turut dilibatkan. Keterpaduan antara industri dengan kegiatan
penelitian dilaksanakan dengan didirikannya Laboratorium Hydrodinamika lengkap
dengan Towing Tank di ITS - Surabaya, sekaligus memperlihatkan adanya skenario
yang utuh dalam mengefektifkan hubungan "industri - laboratorium
penelitian - perguruan tinggi.
Demikian juga hasil-hasil
Litbang Terapan pada beberapa industri swasta nasional (PMDN) seperti :
- Industri pengolah pertanian :
PT. Sungai Guntung,
melaksanakan litbang terapan untuk pengolahan dan pemanfaatan tanah serta air
Gambut berikut industri pengolahannya dengan melibatkan kurang lebih 25 orang
tenaga ahli (PhD dan Sarjana).
- Industri pengolah hasil hutan :
Litbang terapan yang
diarahkan disini ialah untuk kelestarian hutan dan industri pengolahannya.
Disamping itu PT. Inti Indo Rayon dikembangkan menjadi salah satu pusat
penelitian pulp untuk rayon di Indonesia. Bagi Indonesia adalah sangat
strategis untuk mengembangkan rayon sebagai pengganti kapas, karena Indonesia
sulit untuk mengembangkan kapas.
- Industri lainnya yaitu : - industri yang
mengolah hasil laut;
- industri yang mengolah hasil tambang
(petrokimia, keramik);
- industri tekstil;
- industri elektronika;
- industri kimia yang mengolah petro
kimia dan hasil perkebunan;
- industri engineering (kendaraan-
bermotor, perkapalan).
4.4 Peranan Bumn-Is Dalam Penguasaan Teknologi.
Salah satu kebijakan yang
ditempuh pemerintah pada akhir-akhir ini yang akan menentukan keberhasilan
bangsa kita dalam menguasai dan mengembangkan teknologi adalah dibentuknya BPIS
yang membawahi l0 BUMN yang dinilai strategis bagi pengembangan teknologi di
Indonesia.
Diharapkan kesepuluh
perusahaan tersebut dapat berkembang menjadi "center of excellence"
atau pusat keunggulan teknologi dibidang masing-masing, sehingga mampu
mendorong industri dalam negeri lainnya untuk menguasai teknologi manufaktur
dan teknologi produk, melalui langkah ini diharapkan daya saing Produk dalam
negeri semakin meningkat serta akses menuju pasar internasional semakin
terbuka.
Selanjutnya dalam
operasionalisasi dari Strategi Transformasi Industri dan Teknologi yang
dikemukakan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, bahwa pelaksanaan
transformasi industri & teknologi dilaksanakan dalam 8 wahana industri.
Kesepuluh BUMN Industri Strategis merupakan pelaksana daripada strategi transformasi
industri & teknologi yang termasuk ke dalam 8 wahana tersebut.
Sekarang kalau kita lihat
kembali. bahwa dalam rangka strategi transformasi industri & teknologi
untuk menguasai dan mengembangkan teknologi, maka industri-industri strategis
di lingkungan BPIS yang mewakili dalam wahana-wahana transformasi industri
&teknologi sebagai berikut :
- Industri Penerbangan diwakili oleh
PT. IPTN.
- Industri Maritim dan Perkapalan
diwakili oleh PT. PAL Indonesia
- Industri Alat Transportasi Darat
diwakili oleh PT. INKA.
- Industri Telekomunikasi dan
Elektronika diwakili oleh PT. INTI dan LEN - SPIS.
- Industri Alat Pembangkit Energi
diwakili oleh PT. BBI.
- Industri Perekayasaan
- Industri Alat dan Mesin Pertanian
diwakili oleh PT. Barata Indonesia.
- Industri Pertahanan diwakili oleh
PT. PINDAD dan PT. DAHANA.
Untuk meningkatkan peranan
BUMN-IS di lingkungan BPIS dalam rangka strategi transformasi industri &
teknologi di masa mendatang, maka ada beberapa hal yang mungkin perlu
mendapatkan pemikiran, yaitu :
1. Penguasaan teknologi di bidang
industri alat transportasi darat, khususnya mengenai penguasaan dan
pengembangan teknologi perkeretaapian yang dilaksanakan oleh PT, INKA selama
ini sudah berjalan dengan baik. Namun industri alat transportasi darat tidak
hanya kereta api saja, tetapi juga kendaraan bermotor. Selama ini penguasaan
dan pengembangan teknologi di industri kendaraan bermotor belum berkembang
sebagaimana yang diharapkan.
2. Di dalam wahana industri
perekayasaan, BUMN-IS BPIS belum kelihatan yang terjun untuk melaksanakan
kegiatan penguasaan dan pengembangan teknologi di bidang ini. Untuk itu adakah
perlu industri rekayasa di luar BUMN-IS masuk sebagai industri strategis
misalnya PT. Rekayasa Industri atau salah satu anak perusahaan PT. Krakatau
Steel yang bergerak dalam bidang industri rekayasa.
Akhirnya, untuk masa
mendatang peran BUMN-IS SPIS dalam rangka strategi transformasi industri &
teknologi perlu terus ditingkatkan, dimana ke sepuluh industri strategis di
lingkungan BPIS harus dapat menjalankan misi sebagai pusat-pusat keunggulan
teknologi (center of' excellence) untuk menguasai dan mengembangkan teknologi
di bidangnya masing-masing yang tercakup di dalam 8 wahana transformasi
industri & teknologi.
BAB 5
STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PEMBANGUNAN INDUSTRI
Kebijaksanaan pemerintah
yang selaras dan terpadu dalam bidang Industri dan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi adalah merupakan alat yang ampuh di dalam mewujudkan program
Industrialisasi, dimana pada akhirnya melalui program Industrialisasi dan ketrampilan
yang dimiliki akan dapat menghantarkan bangsa kedalam penemuan-penemuan baru
baik dalam "product technology", "technology manufacturing"
maupun dalam "production process technology". Sehingga dapat
mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia Internasional.
Kebijaksanaan Pengembangan
Industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan pembangunan untuk
mempercepat tercapainya sasaran pembangunan jangka panjang, sehingga bangsa
Indonesia mampu tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Oleh karenanya pembangunan
Industri harus diarahkan secara tepat dalam rangka menciptakan kerangka
landasan yang kuat bagi bangsa j Indonesia untuk tumbuh dan berkembang sehingga
posisi industri pada Repelita VI (1994) telah mampu mendukung perekonomian
nasional untuk tinggal landas.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Dalam usaha mengembangkan
pemikiran dalam menentukan dan prioritas industri yang akan dikembangkan di
Indonesia, maka pangkal tolak yang dipergunakan selain penekanan ke arah
sasaran yang telah ditetapkan, juga memperhatikan persoalan ekonomi yang
dihadapi saat ini, yaitu : pertama, kendala kelangkaan sumber dana; kedua,
mendesaknya penciptaan lapangan kerja produktif bagi angkatan kerja yang semakin
bertambah.
Oleh karenanya pola
pengembangan industri nasional ini dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok,
yaitu pertama industri dalam rangka pembentukan modal, kedua industri yang
dikaitkan dengan pembangunan manusia, dan ketiga adalah program-program
keterkaitan antar industri dan / atau sektor ekonomi lainnya.
Industri Dalam Rangka Pembentukan
Modal
Penekanan yang dilakukan
dalam hal ini adalah pembangunan sektor industri yang mengandalkan nilai
keunggulan komparatif yang terkandung dalam sumber daya alam yang dimilik
bangsa Indonesia. Industri ini dikembangkan pada dasarnya untuk meningkatkan
nilai tambah dari sumber daya alam dan hasil-hasil industri primer untuk
dijadikan bahan baku, barang setengah jadi atau barang-barang konsumsi.
Industri semacam ini telah berkembang baik untuk memenuhi pasaran dalam negeri
maupun luar negeri.
Contoh : Industri LNG, minyak,
pertambangan, kehutanan dan lain-lain. Dalam rangka pemupukan dana pembangunan,
industri yang bertujuan ekspor tersebut merupakan industri yang memegang
peranan penting. Oleh karena itu usaha-usaha pemilihan teknologi serta
efisiensi produksi perlu terus dilakukan dan dikembangkan agar keunggulan
komparatif yang dimilik oleh sumber daya alam tersebut dapat dikembangkan atau
setidak-tidaknya dapat dipertahankan. Teknologi yang diperlukan perlu dipilih
dari teknologi-teknologi yang paling mutakhir, efisien dan teruji dari seluruh
dunia.
Industri yang Dikaitkan Dengan
Pembangunan Manusia
Salah satu sumber daya yang
kita miliki yang sekaligus juga menjadi tujuan pembangunan kita adalah manusia
itu sendiri. Sedangkan pembangunan industri yang didasarkan atas sumber daya
manusia itu sendiri dapat dibedakan
dari segi kedudukan/fungsinya yaitu :
- Manusia sebagai konsumen/pemakai
hasil industri.
Penekanan yang dilakukan
disini adalah pengembangan sektor industri yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan rakyat banyak. Jadi industri yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut harus benar-benar memenuhi syarat bahwa sejumlah dan
kwalitas yang memadai serta harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Contoh : pangan, sandang, perumahan,
kesehatan dan pendidikan.
- Manusia sebagai tenaga
kerja/pelaksana proses produksi.
Penekanan yang dilakukan
dalam hal ini adalah pengembangan sektor industri yang mampu menciptakan dan
memperluas lapangan kerja (industri padat karya). Untuk mendorong dan
memperluas lapangan kerja tersebut seyogyanya perlu diberikan insentif atau
setidak-tidaknya diberi keringanan-keringanan bagi industri yang memerlukan
investasi per tenaga kerja yang rendah. . Hal tersebut mengingat tersedianya
tenaga kerja yang berlimpah dan relatif murah merupakan salah satu keunggulan
komparatif yang kita miliki saat ini. (Aneka Industri)
Contoh : berbagai aneka industri baik
untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.
- Manusia sebagai pembawa teknologi.
Pembangunan industri
merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran
pembangunan jangka panjang yaitu struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat
kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh kemampuan dan
kekuatan pertanian yang tangguh. Dalam rangka mentransformasikan bangsa dan
negara kita akan menjadi negara industri pada era tinggal landas nanti dan
dikaitkan dengan fungsi manusia sebagai pembawa teknologi, maka pembangunan
industri dimaksud perlu dititik beratkan pada industri rekayasa dan manufaktur.
Penekanan yang dilakukan disini ialah pengembangan sektor industri yang
tercakup dalam strategi transformasi industri dan teknologi (delapan wahana
industri) dalam rangka meningkatkan ketrampilan bangsa dan sekaligus menguasai
teknologi.
Mengingat penguasaan dan pengembangan
teknologi ditentukan oleh manusia itu sendiri, berarti penguasaan dan
pengembangan yang dimaksud tak lain adalah usaha pembinaan manusia menjadi
lebih terampil dan bermutu. Pada dasarnya penguasaan teknologi ini bukan hanya
membutuhkan tenaga terampil saja tetapi juga dana dan waktu.
Keterkaitan antar sektor industri
dan/atau sektor ekonomi.
Dalam hal ini penekanannya
adalah pengembangan sektor industri yang didasarkan atas keterkaitan antar
sektor industri itu sendiri dan / atau sektor ekonomi lainnya. Dalam menyusun
komoditi-komoditi secara tegas untuk menentukan pengembangan masing-masing
industri, tidak bisa terlepas dari keterkaitan baik antar industri itu sendiri
dengan kegiatan ekonomi lainnya.
Contoh : -- Bauxit - Alumina -
Aluminium.
- Industri gula dengan sektor
pertanian tebu. Industri gula yang didirikan tersebut tidak melihat kepada
kelayakan ekonominya semata-mata tetapi juga untuk melindungi petani tebu yang
sudah ada.
Setelah tadi disinggung
mengenai pengelompokkan industri di Indonesia, maka dalam rangka strategi
transformasi teknologi dan industri yang merupakan konsep yang menempatkan
manusia sebagai pembawa teknologi, didalam awal pelaksanaannya untuk dapat
menguasai teknologi ada dua alternatif yang dapat ditempuh yaitu:
pertama; pengembangan teknologi yang
telah ada melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sendiri,
atau
kedua; dengan jalan pintas melalui
pengalihan teknologi dari negara-negara yang sudah maju teknologinya.
Bagi Indonesia menggunakan
cara yang kedua yaitu melalui alih teknologi lebih menguntungkan, karena cara
yang pertama, selain memerlukan waktu panjang dan biaya yang besar, juga
tersedianya tenaga ahli dan terampil masih terbatas.
Alih teknologi sebagai
tahapan pertama adalah cara yang paling bijaksana dalam pelaksanaan program
industrialisasi bagi pembangunan industri di Indonesia, dan perlu dilaksanakan
terus sampai bangsa kita siap dan mampu secara ilmu pengetahuan dan teknologi
maupun industri untuk memasuki era penemuan-penemuan baru baik
"produk-produk baru", "manufacturing technology" maupun
"production process technology".
Dan dalam konteks ini telah
ditetapkan industri-industri yang akan menjadi "pusat keunggulan"
dalam bidang-bidang industri alat-alat transportasi baik udara, darat maupun
laut, industri telekomonikasi dan elektronika, industri pembangkit energi,
industri perekayasaan, industri alat dan mesin pertanian, dan industri
pertahanan. Pemilihan industri dan teknologi tersebut didasarkan atas kebutuhan
bangsa kita yang berpenduduk sekitar 200 juta orang pada awal abad yang akan
datang dan melingkupi wilayah seluas 5.193.250 km yang meliputi wilayah daratan
dan wilayah lautan. Dari segi kesiapan, telah juga dibangun
laboratorium-laboratoriumdi PUSPIPTEK Serpong yang dapat menunjang proses
penguasaan teknologi tersebut.
Disamping mempersiapkan
sarana-sarana fisik tersebut diatas, pemerintah juga memberikan perhatian yang
cukup serius dalam pengembangan perundang-undangan dan peraturan, yang erat
kaitannya dengan penguasaan dan pengembangan teknologi antara lain :
- Dewan Riset Nasional (DRN) tahun
1984;
- Dewan Standardisasi Nasional (DSN)
tahun 1984;
- Undang-Undang Hak Cipta tahun 1982
dan telah di sempurnakan pada tahun 1987;
- Undang Undang Paten tahun 1989;
- Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
(AIPI) tahun 1990.
Dana kegiatan penelitian &
pengembangan
Sebagaimana telah
disinggung di atas bahwa sejarah telah membuktikan bahwa sumber daya alam yang
berlimpah ruah tanpa ditunjang oleh kemampuan menguasai teknologi tidak lagi
dapat dijadikan andalan bagi suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan
nasionalnya. Namun menyadari akan besarnya biaya yang diperlukan dalam melakukan
penelitian & pengembangan serta adanya tantangan yang diakibatkan oleh
globalisasi ekonomi serta kecepatan perkembangan teknologi yang mengakibatkan
"life cycle" dari teknologi itu semakin memendek, maka timbul
kecenderungan untuk melaksanakan kegiatan penelitian & pengembangan secara
bersama (joint research).
Tiap-tiap negara mempunyai
keinginan yang berbeda dalam menguasai teknologi untuk kepentingan sendiri.
Baik sebagai "leader" dalam teknologi tertentu ataupun untuk bisa
menguasai teknologi untuk kepentingannya sendiri karena teknologi tersebut
tidak dikembangkan oleh negara lain. Sebab itu Pemerintah dari negara tertentu
memberikan anggaran yang cukup untuk kepentingan litbang pada teknologi
tertentu saja. Sedangkan teknologi - teknologi lainnya diserahkan kepada
industri untuk mengembangkannya sendiri.
Sebagai contoh di beberapa negara
maju, ratio pengeluaran pemerintah terhadap total investasi untuk kegiatan
penelitian & pengembangan pada tahun 1985, yaitu :
- Jepang 19,4 %
- Jerman Barat 39,6 %
- Inggris 42,6 %
- Amerika Serikat 46,8 %
- Perancis 53,5 %
Sedangkan kalau dilihat dana
pengeluaran untuk kegiatan penelitian & pengembangan terhadap GNP di
beberapa negara, yaitu:
- Jepang (1986) 2,74 %
- Amerika Serikat (1986) 2,70 %
- Jerman Barat (1985) 2,80 %
- Korea (1985) 1,77 %
- Indonesia (1983) 0,45 %
- Malaysia (1984) 0,66 %
- Thailand (1985) 0,30 %
Salah satu bentuk baru
dalam rangka mengefektifkan serta memproduktifkan kegiatan litbang yang
meliputi keterbatasan dana, globalisasi pasar dan langkanya tenaga ekspert,
maka beberapa industri di dunia melakukan atau menempuh cara : merger, aliansi
strategis, acquisition (pembelian). Walaupun cara-cara tersebut bagi
orang-orang yang hanya berorientasi pada globalisasi pasar hal ini ditafsirkan
sebagai upaya yang menjurus ke arah konglomerasi, namun ditinjau dari segi
kegiatan litbang upaya ini nampaknya cukup efektif untuk mendorong perkembangan
teknologi.
Kerjasama dalam kegiatan litbang.
Pelaksanaan kegiatan
litbang dalam rangka penguasaan teknologi, industri tidak melaksanakannya
sendiri akan tetapi industri juga harus mengadakan kerjasama dengan lembaga
litbang dan perguruan tinggi. Suatu synergy dalam bentuk kerjasama antar pelaku
dalam iptek yaitu industri - lembaga penelitian perguruan tinggi, perlu dikembangkan
semakin erat serta ditata dan dilibatkan ke dalam program-program yang
pelaksanaannya antara lain melalui pendirian apa yang disebut dengan
"science based industrial park" atau "technology based
industrial park" yaitu mengembangkan pusat-pusat industri di sekitar
perguruan tinggi dan/atau lembaga penelitian.
Salah satu gambaran
kongkrit yang membuat kita optimis bahwa kita akan berhasil mengantarkan bangsa
kita memasuki tahap dapat mengembangkan teknologi sendiri adalah pengalaman
yang berhasil dicapai di sektor industri pesawat terbang yaitu dengan
diproduksinya CN-235 oleh IPTN dan kini IPTN sedang mempersiapkan produk
terbarunya N-250 yang merupakan hasil rancang bangun dan rekayasa bangsa
sendiri adalah jelas melambangkan bahwa industri tersebut telah memasuki
tahapan ketiga dalam proses penguasaan teknologi. Pengalaman dan prestasi ini
jelas merupakan hasil kerja keras yang dilakukan dalam bidang penguasaan
teknologi dan tidak terlepas dari keterpaduan kerjasama antara industri (IPTN)
- lembaga penelitian (LUK & LAGG di Serpong) - perguruan tinggi (ITB).
Contoh lainnya keberhasilan
PT PAL Indonesia dalam melakukan rancang bangun dan rekayasa kapal Caraka Jaya
pada gilirannya meningkatkan kemampuan berbagai industri galangan kapal
nasional, karena untuk memproduksi kapal Caraka Jaya tersebut galangangalangan
lainnya juga turut dilibatkan. Keterpaduan antara industri dengan kegiatan
penelitian dilaksanakan dengan didirikannya Laboratorium Hydrodinamika lengkap
dengan "Towing Tank" di ITS - Surabaya, sekaligus memperlihatkan
adanya skenario yang utuh dalam mengefektifkan hubungan "industri -
laboratorium penelitian perguruan tinggi.
Incubator program dan venture capital
Untuk lebih meningkatkan
kaitan antara industri - lembaga penelitian - perguruan tinggi dan untuk lebih
menyalurkan inovasi-inovasi perorangan atau kelompok menjadi suatu kenyataan
yang dapat dikomersilkan sejak tiga dekade di Amerika Serikat yang juga
kemudian diikuti oleh negara-negara Eropa Barat dan negara berkembang telah dikembangkan
pusat-pusat pengembangan usaha teknologi yang disebut "Incubator".
Program "incubator" ini diciptakan untuk dapat memberikan tempat yang
murah serta pelayanan teknologi dan kewiraswastaan untuk para inovator supaya
dapat mengembangkan penemuannya tersebut, sehingga pada suatu saat bisa menjadi
usahawan/entrepreneur. "Incubator" ini biasanya dipusatkan di sekitar
Perguruan Tinggi ataupun pusat-pusat penelitian dan pengembangan. Sejalan
dengan program "incubator" ini juga dikembangkan Lembaga Keuangan Non
Bank yang dapat berpartisipasi dalam proses pematangan suatu penemuan sampai
terbentuknya perusahaan bisa berkembang dan menguntungkan. Lembaga-lembaga
Keuangan ini biasanya menyediakan
Apa yang disebut "Seed
Capital" dan juga yang berbentuk "Venture Capital". Jadi pada
awal proses pengembangan inovasi sampai terbentuknya perusahaan inovator
tersebut tidak dibebani keharusan memberikan garanti untuk pinjaman bank serta
tidak dibebani oleh bunga bank. Dengan demikian penguasaan teknologi dapat terlaksana
baik pada perusahaan-perusahaan besar maupun bisa berawal dari perorangan atau
kelompok. Dengan program incubator ini, yang telah mulai juga dijajagi di
Indonesia, akan memberikan iklim yang lebih mendorong pemanfaatan teknologi dan
tidak terbatas pada perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga oleh perorangan
ataupun kelompok yang lebih kecil.
Dikaitkan dengan pendanaan
melalui Lembaga Keuangan seperti "Venture Capital", maka satu jalan
menuju lahirnya usahawan usahawan/ entrepreneur baru dibidang teknologi akan
lebih terbuka dan pada sisi lain akan lebih merangsang daya kreatif intelektual
bangsa kita untuk menghasilkan penemuan/inventions dan inovasi- inovasi .
Keterlibatan baik perusahaan besar dan perorangan dalam teknologi ini merupakan
bagian dari proses pemerataan yang kita harapkan dan perjuangkan.
artikel sangat membantu :)
BalasHapusPengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura
BalasHapusSaya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
dan jg nama besar Beliau
tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
Saya bilang saya terlantar disingapur
tidak ada ongkos pulang.
dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
setelah saya kirim biaya ritualnya.
beliau menyuruh saya untuk menunggu
sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat
~~~Hub;~~~
Call: 0823 5329 5783
WhatsApp: +6282353295783
Yang Punya Room Trimakasih
----------
Artikel yang sangat bagus
BalasHapus