Inilah petikan nasehat dari sekian banyak nasehat serupa, Bahwa sebuah bangunan amalan tidak akan berdiri dan bermakna apa-apa tanpa ilmu yang menjadi pondasinya. Ilmu yang dimaksudkan adalah mengetahui nash dan dalil yang shahih sebagai dasar amalan (Ittiba’) sesuai pemahaman yang benar.
Dari Ibunda kaum mukminin, Ummu Abdillah Aisyah, semoga Allah meridhainya, beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu hal yang baru dalam perkara kami ini yang tidak ada (perintahnya dari kami) maka tertolak.
(HR Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim: Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah kami, maka tertolak.
Allah Ta’ala berfirman:
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. [Al Furqan:23].
Di berbagai tempat dalam Al Qur’an, Allah mencela orang-orang yang tidak berlilmu, yaitu:
Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Al Araf:187].
Dan kebanyakan mereka tidak berakal. [Al Maidah:103]
Muhamamad bin Fadl al Bamuji rahimahullah berkata, bahwa Islam bisa Musnah dan Hilang dari 4 (empat) sisi: yaitu apabila kaum muslimin itu
(a) Tidak mengerjakan apa-apa yang telah mereka ketahuinya (tentang benarnya).
(b) Mengerjakan banyak hal tetapi tidak berdasar pada ilmu,
(c) Tidak mau belajar tentang apa-apa yang seharusnya (akan) mereka kerjakan, dan
(d). Mencegah orang lain (manusia) dari memperoleh proses belajar dan mengajar.
Semoga kita dimudahkan untuk mencapai kesuksesan dalam pandangan Allah Ta’ala, sebagai mana Allah Ta’ala firmankan di dalam surat Ali Imron ayat 185:”…barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan…”
0 komentar:
Posting Komentar