Alkisah jaman
dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putera nya.
Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka
menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2
nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.
Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu berkata: "Wahai Pak tani,
sungguh malang nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa
100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa
luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung
berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda2 yang
berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk
dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan
hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.
|
Ilustrasi |
Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: "Wahai Pak
tani, sungguh beruntung nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan
kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga
pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.
Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: "Wahai Pak
tani, sungguh malang
nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang
atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya.
Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali.
Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu. Dan memerintahkan
seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan
musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang
sakit dan cacat. Anak pak Tani pun
tidak harus berperang karena dia cacat.
Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai
manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang
diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai
"kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan
menuju "keberuntungan" . Maka orang2 seperti Pak Tani di atas,
berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2
"beruntung", "sial", dan sebagainya.
Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu
bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya,
bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status job-less
nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di
perusahaan lain.
Maka berhentilah menghakimi apa –apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian
PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya . . . .yang selama ini
kita sebut dengan "kesialan" , "musibah " dll , karena ..
sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu (di).
"Hadapi badai kehidupan sebesar
apapun. Tuhan takkan lupa akan kemampuan kita. Kapal hebat diciptakan
bukan untuk dilabuhkan di dermaga saja."
Tahukah Anda bahwa salah satu rahasia sukses seseorang ialah
dengan menjawab pertanyaan "mengapa" anda harus mencapai kesuksesan
tersebut. Soal bagaimana cara mencapainya itu adalah urusan kedua, semua orang
bisa jika mau mempelajarinya.
Segala rintangan akan bisa Anda
atasi jika "MENGAPA" anda cukup kuat dan besar. Anda adalah penentu
kesuksesan Anda, bukan orang lain bukan juga lingkungan, sekali lagi..... ANDA!
Coba Anda lihat, dalam suatu lingkungan pasti ada yang berhasil, tidak perduli
bagaimana orang di sekitar kita tetapi ada saja orang yang berhasil. Hal itu
menunjukan bahwa Andalah yang menentukan kesuksesan tersebut, bukan orang lain
bukan juga lingkungan.
Semakin besar "Mengapa" Anda, akan semakin besar energi yang
mendorong Anda untuk meraih sukses. Oleh karena itu sebelum Anda melakukan
sesuatu Anda perlu menyatakan "mengapa" Anda sejelas mungkin,
"mengapa Anda melakukan hal tersebut?" Jika Anda dalam bisnis,
mengapa Anda melakukan bisnis tersebut?
"Mengapa" Anda harus benar-benar dapat menjadi sumber energi bagi
Anda, caranya ialah dengan membuat "mengapa" tersebut sebesar
mungkin, sehingga Anda mau berjuang dan bekerja keras untuk mencapainya.
Tentukan "mengapa" Anda hari ini
Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
- Jika saya tidak harus bekerja semumur hidup,
apa yang saya sukai untuk dilakukan?
- Bagaimana jika Anda punya uang Rp 100 milyar
(tanpa pajak tanpa kewajiban bayar apa pun) apa yang akan lakukan?
- Jika Anda tahu umur Anda tingga enam bulan,
sementara Anda bisa lakukan apapun, apa yang akan Anda lakukan?
Dari jawaban di
atas akan membantu Anda menentukan apa keinginan sejati Anda.
Hati-hati dengan hawa nafsu. Anda harus hati-hati dalam menentukan tujuan atau
keinginan sejati Anda. Kembalilah selalu ke dasar Agama, jangan sampai anda
salah dalam menentukan “Mengapa”-nya. So.. Find Your Why !!
To Your Success,
Roike Tambengi
Semua Orang Harus dan Wajib Sukses
Ini sebenarnya sudah sangat jelas dan tegas, bahwa semua orang di muka bumi
ini mempunyai keharusan dan kewajiban untuk menjadi sukses. Semua orang harus
dan wajib sukses! Tanpa kecuali, siapa pun itu, ini adalah sebuah “komando”
dari Allah, tidak boleh dibantah. Tuhan
ingin setiap orang dari kita itu bisa hidup sukses, Tuhan tidak ingin kita
hidup susah.
Saya bukan ahli agama Islam,
tetapi saya yakin bahwa Tuhan menciptakan manusia di bumi ini adalah untuk
menyemarakkan bumi ini dengan kesuksesan, bukan dengan kesengsaraan. Ini logika
saya, buat apa Tuhan menciptakan manusia di bumi, jika tujuan-Nya hanya untuk
hidup sia-sia atau sengsara? Jelas, bahwa tidak masuk akal jika Tuhan hanya
“iseng-iseng” saja, atau hanya “uji-coba” membuat manusia di bumi? Apakah Anda
menganggap Tuhan “kurang kerjaan”?
Untuk itu Anda lebih dulu harus
meyakini, bahwa Allah tidaklah mungkin menciptakan manusia di bumi ini untuk
sekedar menjadi orang gagal. Anda harus yakin bahwa Tuhan menurunkan
manusia di bumi adalah agar mereka menjadi “khalifah” yang bisa menyemarakkan
dunia ini. Dan perlu Anda pahami, bahwa “khalifah” itu tentunya bukan orang
gagal. Yang dimaksud dengan “khalifah” pastilah mengartikan “orang sukses”.
Khalifah itu artinya pemimpin, dan tidaklah mungkin pemimpin itu orang gagal,
yang jadi pemimpin pastilah orang sukses.
Sering saya menemui dan melihat
kejadian sehari-hari selama saya menjalani hidup ini. Banyak sekali orang yang
kurang atau tidak paham, untuk apa sebenarnya mereka hidup di muka bumi ini.
Saya senang melakukan survey dan berbicara dengan banyak orang tentang
bagaimana perasaan mereka di dalam menjalani kehidupannya selama ini. Bagaimana
rencana-rencana mereka untuk menggapai keinginannya, cara-cara mereka membina
keluarga, mengasuh anak-anaknya, bagaimana pola berpikirnya dalam melihat masa
depan, dan lain sebagainya. Ini juga terkait dengan hobi saya sebagai seorang
konsultan pengembangan diri dan keluarga, sebuah hobi yang paling saya senangi.
Ternyata dari aktivitas saya
tersebut tadi, saya mendapatkan beraneka ragam jawaban dari masing-masing orang
yang saya ajak bicara tersebut. Sebagian dari mereka menjawab dengan nada dan
kalimat penuh semangat, optimis, positif; dan sebagian lagi menjawabnya dengan
“ogah-ogahan”, tanpa ekspresi semangat, negatif, dan pesimis saat bicara
menjelaskan kehidupan yang telah dan masih dijalaninya itu. Tentu saja hal ini
sangat menarik bagi saya. Kenapa mereka ini tidak menjawab secara seragam, tidak
sama, tidak setara satu sama lainnya? Kalau dikelompokkan, maka jawaban mereka
ini bisa saya bagi hanya menjadi dua macam kelompok, yaitu “positif” dan
“negatif”.
Saya ingin Anda menyadari bahwa
di dalam setiap diri kita, pasti mengandung 2 (dua) unsur kekuatan, yaitu unsur
kekuatan “negatif” dan “positif”.
“Kekuatan negatif” di dalam diri ini, akan selalu
mengarahkan Anda untuk berpikir, bertindak, dan hidup dalam nuansa keraguan,
keterpurukan, ketakutan, kemiskinan, penderitaan batin, dan bahkan kesehatan
yang buruk. Kekuatan negatif ini selalu membuat Anda mengharapkan kegagalan,
dan membuat kedengkian. Kekuatan negatif ini selalu mengarahkan diri Anda untuk
memikirkan keadaan hidup yang menyedihkan, tidak ada rasa cinta-kasih tulus,
yang sebenarnya ingin Anda tolak, tetapi tetap saja harus Anda terima.
“Kekuatan positif” bersifat yang baik-baik, dia
menginginkan Anda selalu berpikir dengan penuh cinta-kasih, dinamis, kreatif,
penuh semangat, pantang menyerah, punya visi jelas maju ke depan, dan membuat
fisik Anda semakin sehat. Kekuatan positif ini akan memimpin Anda untuk menuju
sasaran-sasaran hidup Anda, dan mencapai semua impian serta cita-cita Anda.
Sebenarnya, tidak ada satu kejadian dan keadaan di dunia ini yang ditujukan
untuk membuat manusia menderita. Allah itu Maha Baik, Maha Penyayang; jadi
secara logis, Allah tidak mungkin tega membuat manusia jadi menderita dalam
menjalani hidupnya. Jadi, jika ada ketidakberdayaan, kemunduran, kesengsaraan,
kerusakan, dan kegagalan di dunia ini…itu semua adalah disebabkan oleh manusia
sendiri. Demikian juga sebaliknya, jika ada hal yang menyenangkan, ada
keberhasilan, kemakmuran, kemajuan, kebahagiaan, dan kesuksesan di dunia
ini…itu juga karena perbuatan manusia sendiri. Allah hanya mengikuti saja. Oleh
karena itu sebenarnya segala kebaikan atau keburukan yang diterima oleh
manusia, itu semua akibat dari perbuatan manusia sendiri.
Semua orang harus dan wajib sukses, ini artinya bahwa Anda punya tugas untuk
merencanakan kehidupan Anda sendiri, dan menjalaninya dengan bahagia dan
sejahtera. Tidak ada pilihan lain, karena ingatlah, bahwa sukses itu sebuah
“komando” dari Tuhan yang sesungguhnya tak terbantahkan oleh manusia. Tuhan
pasti menginginkan setiap orang bisa sukses. Logikanya, tidaklah mungkin Tuhan
menciptakan manusia di muka bumi ini dengan sembarangan asal mencipta saja.
Tuhan pasti punya tujuan yang baik, yaitu supaya manusia bisa menyemarakkan
dunia dengan sebaik-baiknya.
Nah, Anda harus memahami, bahwa Tuhan sebenarnya telah membuat “aturan main”
buat manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini. Bagi kita yang mau mengikuti “aturan main” dari
Tuhan tersebut, maka bisa dipastikan akan meraih sukses sesuai keinginan kita.
Kalau Anda menghendaki kebahagiaan, pasti Tuhan akan memberikannya kepada Anda.
Itu janji Tuhan, yang sesungguhnya, dan juga bisa dikatakan sebagai sebuah
perintah. Setiap orang yang beriman kepada Tuhan, pasti tahu bahwa Tuhan
memerintahkan kepada manusia untuk selalu berusaha bukan untuk
bermalas-malasan. Manusia harus dan wajib untuk menjadi sukses, sehingga kita
harus selalu berupaya untuk meraih sukses itu. Jadi, kalau Tuhan sudah
memberikan “komando” bahwa manusia harus dan wajib sukses, kenapa masih banyak
orang tidak menaati “komando” Tuhan tersebut?
Wuryanano
Penulis Buku Best Seller:
“The Touch of Super Mind” dan “Super Mind for Successful Life”
Gagal Adalah Sebuah Keputusan
Pernahkah
Anda mengalami, dimana hasil dari usaha Anda tidak sesuai dengan harapan Anda.
Pasti pernah. Saya juga pernah. Hal ini mungkin sangat biasa bagi para
pebisnis. Target telah ditetapkan, strategi telah dipikirkan masak-masak,
rencana telah disusun, dan tindakan pun telah dilakukan. Namun hasilnya?
Ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kalau hasilnya sama atau
melebihi yang kita harapkan tentu tidak apa-apa, tapi kalau jauh dibawah yang
kita harapkan, terkadang membuat kita berpikir, yah ... gagal deh.
Tapi sesungguhnya apakah gagal itu? Saya jadi teringat sebuah cerita. Anda mungkin pernah mendengarnya dari
orang lain. Tapi tidak apa-apa, saya ulang saja. Ini tentang seorang dukun
Indian tua yang terkenal sangat sukses. Seperti Anda tahu, tugas utama dukun
Indian adalah melakukan tarian memanggil hujan. Tidak setiap kali dukun Indian
menari akan terjadi hujan, makanya tingkat keberhasilan dukun Indian diukur
dari berapa kali hujan terjadi dibanding berapa kali dia menari.
Nah, dukun Indian kita ini
tingkat keberhasilannya mencapai 100%. Setiap kali dia menari, pasti terjadi
hujan. Sementara tingkat keberhasilan dukun Indian lain, rata2 hanya 50% – 60%.
Berita kehebatan sang dukun tua tadi sampai ke telinga seorang dukun muda yang
sangat berbakat. Dukun muda ini penasaran karena tingkat keberhasilannya baru
70%.
Jadi rata2 dari 10 kali dia menari, tujuh kali berhasil terjadi hujan.
Penasaran, dukun muda ini pun memutuskan untuk "apprentice" kepada
dukun tua.
Dipelajarinya setiap langkah, gerak, dan mantra yang diucapkan si dukun tua.
Dukun muda pun melakukan duplikasi. Bahkan tidak berani ATM – Amati Tiru
Modifikasi, tapi ATP - Amati Tiru Persis. Hingga dukun muda pun puas karena
sudah bisa menduplikasi tarian pemanggil hujan milik dukun tua. Dukun muda pun
kembali ke kampung nya.
Namun, setelah menerapkan seluruh ilmu dukun tua, ternyata tingkat
keberhasilannya hanya naik sedikit menjadi 75% masih jauh dari 100%. Dukun muda
pun kembali ke kampung dukun tua untuk protes, karena pasti masih ada rahasia
yang disembunyikan. Dukun muda pun mendemonstrasikan tarian nya di depan dukun
tua.
Dukun tua setelah mengamati mengkonfirm bahwa tarian dan mantra2 dukun muda
sudah betul dan tidak ada yg salah. Dukun muda pun semakin bingung, apa
perbedaan antara dia dan dukun tua. Dukun muda pun pamit pulang.
Sesaat sebelum dukun muda meninggalkan tenda, dengan mengisap pipa rokoknya
dukun tua berkata: "Oh ya, sudahkah aku katakan, bahwa setiap aku menari,
aku tidak pernah berhenti hingga hujan datang?" Ya. Tidak pernah berhenti!
Itulah perbedaan antara sang dukun yang sukses 100% dengan yang lain.
Keputusan untuk berhenti, atau terus, itulah rupanya gerbang yang membedakan
antara keberhasilan dan kegagalan. Ketika Anda menghadapi bahwa hasil yang Anda
harapkan tidak sesuai rencana Anda, ada dua pilihan bagi Anda:
- Berhenti, dan mendeklarasikan kegagalan, atau
- Menganggap hasil tadi sebagai feedback untuk merevisi strategi Anda, dan Anda
mencoba kembali dengan strategi baru.
Jika Anda memilih gagal, maka pilihan pertama dapat Anda ambil. Sementara
orang-orang yang tidak pernah gagal, akan memilih pilihan kedua. Mereka
menjadikan hasil yg tidak sesuai harapan tadi sebagai masukan, menyusun
strategi baru, dan mencoba kembali. Kalau hasilnya masih tidak sesuai, strategi
kembali dirumuskan ulang, dan tindakan baru diambil. Demikian berulang-ulang.
Hingga "turun hujan". Jadi gagal, dan juga berhasil, adalah sebuah
keputusan. Terserah Anda.
Action & Wisdom Motivation Training
Dikisahkan, ada sebuah keluarga
besar. Kakek dan nenek mereka
merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama
lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka
berdua, "Kakek, Nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara
Kakek dan Nenek mempertahan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa
belajar."
Mendengar pertanyaan itu, sesaat
kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan
keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. "Aha, Nenek
yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian," kata kakek.
Sambil menerawang ke masa lalu,
nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak
mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari,
kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul
‘bagaimana memperkuat tali pernikahan'. Di sana dituliskan, masing-masing dari
kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian,
dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan
bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang
tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan
daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir,
ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai,
tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata
nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat
itu.
Lalu nenek melanjutkan,
"Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran
kakekmu yang melanjutakan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek
meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi.... kosong. kakek
tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita
yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun.
Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari
cukup bagi kakek."
Nenek segera menimpali,
"Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak
saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apa pun yang cukup besar yang dapat
menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."
Pembaca yang budiman,
Sering kali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi
untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan yang menyakitkan. Padahal,
pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan
banyak hal indah di sekeliling kita
.
Saya yakin dan percaya, kita akan
menjadi manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat, dan bersyukur
atas hal-hal baik di kehidupan ini dan senantiasa mencoba untuk melupakan yang
buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan
keindahan, pengharapan, dan kedamaian.
Salam sukses luar biasa!!!
Andrie Wongso
www.andriewongso.com
Ini lima
buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan
bersama:
1. Pelajaran Penting ke-1
|
ilustrasi |
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak
pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya
cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi
Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas
pembersih sekolah ? Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering
melihat perempuan ini.
Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama
depannya ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban
soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor
itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak.
"Tentu Saja Dihitung !" kata si Profesor. "Pada perjalanan
karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu
perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau
sekilas "hallo"!Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu,
bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".
2. Pelajaran Penting ke-2 : Penumpang yang Kehujanan
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah
berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir
seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin
menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap
mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia
berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an,
yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga
suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si
pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari
berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan
baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna
(1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di
televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di
jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku.
Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih
sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan
memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat
itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.
Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
3. Pelajaran penting ke-3 : Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang
anda layani.
Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki
umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan
wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian
bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya.
"50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi
sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.... "Wah...
Kalau ice cream yang biasa saja berapa?"
katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah
mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si
pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi
koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa
saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut,
meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak
ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan
wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai
menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2
buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak
bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang
pelayan uang tip yang "layak"......
4. Pelajaran penting ke-4 : Penghalang di Jalan Kita
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar
di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat
apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk
berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi
tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.
Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur.
Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan
mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan
mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani
ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang
berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini
hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini
kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa
pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk
memperbaiki hidup kita.
5. Pelajaran penting ke-5 : Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah
sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang
penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada
pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat
sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan
untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap
medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan
darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu
sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya
akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti
proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping
kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan
senyumnya menghilang.
Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya
"Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit
salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk
menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya....
MASA DEPAN ADA DI MASA LALU
Saya pernah membaca kalimat motivasi: “Your past doesn’t equal your
future” atau “Masa lalu Anda tidak sama dengan masa depan Anda”. Maksud dari pernyataan ini adalah apa pun
yang terjadi di masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita.
Benarkah demikian?
Dulu saya menerima sepenuhnya
pernyataan di atas. Dengan kata lain saya hakulyakin bahwa penyataan ini
benar-benar benar. Namun, sekarang saya justru berpikir sebaliknya. Saat ini,
saya tahu bahwa masa lalu sama dengan masa depan atau masa depan ada di masa
lalu.
Nah, bingung, kan?
Kesimpulan ini saya dapatkan
setelah memikirkan secara mendalam berbagai kasus yang pernah saya tangani dan
juga pengalaman hidup serta perubahan yang terjadi pada begitu banyak alumnus
pelatihan Supercamp Becoming a Money Magnet dan The Secret of Mindset yang saya
selenggarakan.
Ceritanya begini. Jika masa lalu tidak sama dengan masa depan, lalu mengapa
ada begitu banyak orang yang sulit mencapai impian mereka? Mengapa mereka, yang
telah berusaha sedemikian keras alias melakukan massive action melakukan
sangat banyak upaya, membaca banyak buku sukses, ikut berbagai pelatihan
pengembangan diri, masih saja tetap sulit berhasil?
Sebaliknya, mengapa ada orang yang tidak perlu membaca buku, tidak usah
dengar kaset motivasi, nggak pernah ke berbagai seminar, dan hanya dengan upaya
yang sedikit, eh… mudah sekali mencapai sukses yang mereka inginkan.
Dari hasil perenungan saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa masa lalu
seseorang sama dengan masa depan mereka. Jika tetap berpegang teguh pada
pernyataan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan maka kalimat ini perlu
sedikit dimodifikasi.
Saya akhirnya menambahkannya menjadi, “Masa lalu tidak sama dengan masa
depan, bila kita mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak
dengan prinsip kekinian.”
Lha, kamsud… eh.. maksudnya apa lagi nih?
Maksudnya begini. Dari berbagai kasus yang saya telaah, saya menemukan bahwa
hampir semua tindakan kita, saat ini, dipengaruhi oleh kesimpulan akibat
pembelajaran berdasar pengalaman hidup kita di masa lalu, baik itu pengalaman
positif maupun pengalaman negatif. Dengan kata lain, selama kita tidak
mengembangkan kesadaran diri untuk bisa berpikir dengan prinsip kekinian maka
kita akan selalu beroperasi dengan “automatic pilot”. Sebenarnya di dalam
pikiran kita tidak mengenal masa lalu maupun masa depan. Yang ada hanyalah masa
sekarang.
Saya akan berikan contoh agar
bisa lebih jelas.
Baru-baru ini saya menangani
mahasiswa dari Yogyakarta yang putus kuliah. Ia bercerita bahwa ia tidak bisa berbicara di
depan umum. Jika diminta bicara di depan orang banyak maka ia selalu merasa
takut, tidak berdaya, jantung berdebar, muka pucat, keringat dingin, dan tidak
tahu apa yang harus diucapkan.
Dari mana ia belajar respon
seperti ini? Sudah tentu dari masa lalunya. Di masa lalu, saat ia masih SD
ternyata ia pernah dipermalukan di depan kelas saat diminta membaca puisi.
Pengalaman traumatik ini yang akhirnya membuat ia seperti sekarang ini.
BERSAHABAT DENGAN MASALAH
“If a problem doesn’t kill you, it will make you stronger.”
Seorang kawan mengeluh, ”Pak,
saya kok sering kena masalah ya? Padahal saya ini sudah rajin berdoa, selalu positive
thinking, tidak pernah bikin susah orang lain, suka menolong orang
lain, jujur dalam bekerja, dan nggak neko-neko. Kenapa ya Pak? Apa
masalah saya? Saya sudah bosan kena masalah terus.”
”Wah, selamat ya,” balas saya.
”Lho, bagaimana sih Pak Adi ini.
Saya punya banyak masalah kok malah diberi selamat. Senang ya Pak kalau lihat
orang susah?” kawan saya balik bertanya dan agak jengkel.
“Sabar...sabar... bukan begitu
maksud saya. Jangan tersinggung dong,” jawab saya cepat sambil berusaha
menenangkan kawan saya ini.
Nah, pembaca, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan hasil obrolan
saya dan kawan saya.
|
ilustrasi |
Masalah. Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti berhadapan
dengan masalah. Kita berusan dengan masalah. Kita mendapat masalah. Kita membuat
masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber masalah. Masalah terbesar adalah kalau
kita tidak tahu bahwa masalah kita adalah kita merasa tidak punya masalah.
Pembaca, waktu Anda
mengalami masalah, bagaimana reaksi Anda?
Apakah Anda marah? Jengkel? Sakit
hati? Frustrasi? Takut?
Menyalahkan diri sendiri? Atau Anda cenderung untuk menyalahkan orang
lain?
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa saya menggunakan judul ”Bersahabat
Dengan Masalah”. Apa nggak salah, nih? Kita kok diminta bersahabat dengan
masalah?
Benar. ”Masalah” sebenarnya
adalah hal yang sangat positif. Mari kita bahas terlebih dahulu makna di balik
kata ”masalah”. Masalah, yang dalam bahasa Inggris adalah ”problem”, ternyata
mempunyai akar kata yang maknanya sangat berbeda dengan yang kita pahami selama
ini.
Akar kata ”problem” berasal dari
bahasa Yunani, proballein, yang bila ditelusuri lebih jauh mengandung
makna yang sangat positif. Pro berarti forward atau maju.
Sedangkan ballein berarti to drive atau to throw. Jadi, problem berarti bergerak maju.
Problem berarti kesempatan untuk maju dan berkembang.
Sewaktu pertama kali mengetahui
bahwa akar kata problem, proballein, artinya bergerak maju, saya sempat
terhenyak dengan perasaan kaget dan takjub. Sungguh luar biasa dan sungguh
benar. Coba kita renungkan bersama. Masalah sebenarnya adalah suatu simtom yang
menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan seringnya
seseorang mendapat “masalah”, bila orang ini cukup bijak dan jujur pada dirinya
sendiri, ia akan berkembang dan bisa lebih maju.
Lha, kok bisa begini?
Pernahkah Anda, atau mungkin
orang yang Anda kenal, mendapat atau mengalami masalah?
Jawabannya, “Sudah tentu pernah.”
Pertanyaan saya selanjutnya, “Apakah masalah yang dialami Anda mirip dengan
masalah sebelumnya?”
Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka seringkali
masalah yang kita alami sifatnya “mengulang” masalah sebelumnya. Ada kemiripan atau
kesamaan. Bentuk masalahnya bisa berbeda namun polanya sama.
Satu contoh. Ada
seorang wanita yang putus dengan pacarnya. Ia marah, kecewa, sakit hati,
dendam, dan bersumpah akan mencari pasangan yang jauh lebih baik. Namun
kenyataannya? Ia mendapatkan pacar baru yang mempunyai karakter yang serupa
dengan mantan pacarnya.
Seseorang
menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk
mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan
memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.
Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah
berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut
memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa
kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung
dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia
berharap bahwa, pada suatu saat, sayap- sayap itu akan mekar dan melebar
sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan
berjalannya waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya
dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut.
Dia tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa
kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk
melewati lubang kecil adalah jalan Allah SWT untuk memaksa cairan dari tubuh
kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang
begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah SWT membiarkan kita hidup tanpa
hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita.
Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang
cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat
"Terbang". Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kita memohon Kekuatan…Dan Allah SWT memberi kita kesulitan-kesulitan
untuk membuat kita tegar.
Kita memohon kebijakan…Dan Allah SWT memberi kita Berbagai persoalan Hidup
untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran…Dan Allah SWT memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan
sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.
Kita memohon Keteguhan Hati…Dan Allah SWT memberi Bencana dan Bahaya untuk
diatasi.
Kita memohon Cinta…Dan Allah SWT memberi kita orang-orang bermasalah untuk
diselamatkan dan dicintai.
Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati. Dan Allah SWT memberi kita
kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
Begitulah cara Allah SWT membimbing Kita.
Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak
mendapatkan segala yang saya butuhkan?
Kadang Allah SWT tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Allah SWT
memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal,
bahkan tidak mau menerima rencana Allah SWT, padahal justru itulah yang terbaik
untuk kita.
Tetaplah berjuang…berusaha…dan berserah diri…
Jika itu yang terbaik maka pasti Allah SWT akan memberikannya untuk kita.
Malam itu begitu dingin,hujan deras mengguyur bumi tiada tanda akan mereda, kilat menerangi dan guntur saling menyambar beberapa pohon hingga tumbang.Hal tersebut tidaklah mengherankan karena bulan Februari adalah puncak musim penghujan di bumi pertiwi.tampak disebuah kediaman yang penuh dengan keberkahan sepasang suami istri tekun bersujud dan berdoa kepada Penguasa jagat raya Alam semesta. Ikhsan seorang suami dengan wajah yang penuh wibawa dan tidak diragukan kesholehannya oleh orang - orang yang dekat dengannya. Tubuhnya tidak kurus dan tidak gemuk tingginya 165 cm. walaupun tidak terbilang tinggi, ia mempunyai badan yang otot - ototnya mampu menggetarkan para preman karena selain pandai dalam ilmu agama, ilmu beladiri pun ia miliki. Suami istri tersebut menyelesaikan sujud dan doa - doanya tak kurang dari 1 jam keduanya kembali kepembaringan tepatnya pukul 04.00 dini hari WIB istri terkasih Ikhsan langsung memejamkan mata tertidar lelap. tapi lain halnya ikhsan, ia memang sudah terbiasa tidak tidur setelah sholat Qiyamullail, ia terus mengkaji Al'Qur'an dan bahasa arab karena ia memang seorang pengajar di SDIT Mesjid Raya Al'Ittihad , Tebet Jakarta selatan.
Letak Mesjid tersebut memang di tengah komplek mewah dekat dengan SMAN 26 yang cukup terkenal dengan berbagai prestasi baik prestasi akademik dan juga olahraga, maka jadilah sekolah ini unggulan dan diidam-idamkan oleh lulusan SMP, karena itulah Mesjid Raya Al'Ittihad cukup dikenal juga.Ternyata Ikhsan kali ini tidak mengkaji kitab B. Arab/Alqur'an,Ia tatap wajah istrinya yang lebih tua umurnya, tetapi wajah cantik basuhan air wudhu bersinar menerangi hati Ikhsan, tanpa terasa bibir Ikhsan mengucap pujian syukur dan lamunannya jauh mengingat jejak langkah kakinya dari kampung Purworejo Jawa Tengah merantau ke jakarta, dengan berbekal uang 50 ribu rupiah waktu itu,serta doa dari orang tua dan gurunya mengaji sekaligus pencak silatnya, ia beranikan diri pergi ke Jakarta yang belum pernah ia tahu melainkan dari layar kaca.
Selain itu ada pesan yang tidak pernah dilupakannya dari lisan guru yang sangat dimuliakan dan dihormatinnya bertutur :" Ngatos-atos wonten mergi putro wonten Jakarta katah gangguan kaleh putri Ayu dados panjenengan kedah jujur kaleh amanah kaleh boten usah njaketin zina, nikah mawon,nek panjenengan sampun remen kaleh putri, "enggeh ustadz jawab Ikhsan.("Hati-hati, karena di Jakarta banyak godaan wanita cantik, jadi kamu harus jujur dan amanah dan tidak usah mendekati zina,nikah saja,kalo sudah cinta sama wanita" iya ustadz jawab Ikhsan)
sesampainya di jakarta, Ikhsan menggelandang selama setahun tidur dari mesjid ke mesjid,tak tentu arah,tak ada kerabat ataupun kenalan. Uang yang dibawanya telah habis,selanjutnya ia sudah terbiasa sehari makan satu hari makan satu kali saja, hingga pada suatu malam perutnya tak tertahankan lagi karena 2 malam belum makan. Ia habiskan malam tersebut dengan bermunajat kepada Penguasa Langit dan bumi seraya berdoa : " Ya Robb yang Maha Pemurah dan Penyayang, Maha pengampun lagi penerima Taubat, maha Kaya dan pemberi Rizqi. Kasihanilah hamba-Mu yang lemah ini, tiada hamba meminta kecuali kepada-Mu,tiada hamba memohon kecuali kepada-Mu,berilah hamba jalan keluar dari kesulitan dan rasa lapar yang melilit.Ya Robb yang maha memperkenankan doa,kabulkanlah doa dan dan pinta hamba-Mu ini".Dalam sujud air mata nya meleleh bagai es mencair.Setelah lelah matanya terpejam hingga bermimpi,dalam mimpi tersebut dilihatnya seorang lelaki tua berjubah putih,rambut dan janggut yang panjang berkata kepadanya:"ikhsan tak lama lagi Allah akan mencukupkan dirimu,Allahu-Allahu Akbar,ikhsan tersentak ternyata adzan subuh telah berkumandang.Dengan tubuh serasa melayang menahan lapar,ia paksakan berjalan mengambil air wudhu dan shalat subuh.
Usai sholat subuh ia kembali berdoa dan berdzikir Ratib AL Haddad serta AL'Matsurat, tiba-tiba ada sosok laki-laki yang tak di kenalnya menghampiri :'Assalamu'alikum nak,Wa'alaikum salam wrb.Jawab ikhsan."Wajah anak kelihatan sangat pucat,mari kita makan,kebetulan saya juga belum sarapan,wajah Ikhsan berseri-seri dalam hatinya terus menerus bersyukur.Mereka berdua berbincang-bincang sambil sarapan pada akhirya orang tersebut menawari pekerjaan sebagai cleaning service.
Ikhsan sangat rajin sekali bekerja di kantor di Bank BCA Matraman tempat orang yang mengajaknya makan merupakan Manager Utama dari Bank tersebut.Di kantor tersebut,Hasan manager utama sangat di segani karena kehebatannya dalam bermain catur,Ikhsan sempat sepintas melihat dan berkata:"Bapak hebat,apa boleh saya bermain catur melawan Bapak.Hasan terkaget:"Wah kamu apa bisa karena di kantor ini tidak ada yang bisa mengalahkan saya.Ikhsan menjawab:"Saya bisa sedikit- sedikit belajar di kampung".
Di kampung, Ikhsan adalah master dalam catur,juara tingkat kabupaten Puwarejo Jawa Tengah,tetapi di kantor tersebut tidak ada yang tahu.Pertandingan catur pun berlangsung sekitar 1 jam dan di menangkan oleh Ikhsan."Hari demi hari dilalui,Ikhsan selalu di tunggu pagi-pagi sekali untuk bertanding catur.Jadi Manager Utama kantor tersebut mencari petugas kebersihan karena tugas ikhsan meladeninya main catur.Terbesit di dalam pikiran ikhsan emm....saya harus ada perubahan ni,"Pak gimana kalau saya menang bisa menang seterusnya saya minta di traktir,di sekolahin setingkat SMA sampai kuliah jadi Bapak nggak perlu repot-repot cari staff Adm keuangan,"Boleh juga usul kamu ikhsan,saya setuju. Ia di sekolahkan kejar paket c dan kuliah di BSI jurusan Manajemen umum di Kramat Raya Jakarta Pusat.Setelah lulus kuliah,ikhsan di percaya menjadi asisten pribadi Pak Hasan sekaligus Bendahara Koperasi pegawai, bisa di bilang posisi ikhsan telah berubah 180 derajt dari sebelumnya,tetapi hatinya tidak tenang,hatinya terus berteriak, sehingga ada suatu kejadian yang membuatnya mengangkat kakinya memantapkan mengundurkan diri yaitu : Ia menemukan sebuah parang di meja kantor dengan bekas karat yang aneh. Ikhsan terperanjat : "Ini pasti bukan bekas darah biasa, Naudzubillah ", lalu ia simpan parang terebut, selang beberapa hari, "Ikhsan elu liat nggak parang " Thomas mencari parangnya."Emangnya elu taro mana parang itu" Ikhsan menjawab. Thomas masih bingung :"Seinget gue taro di ruang ini. Ikhsan terseyum."Begini parang itu gue yang simpan tapi sebelumnya gue tanya, tolong jawab yang jujur oke."Ni parang bekas nebas orang kan?".Thomas berkata dalam tatinya,Ikhsan ni bukan orang sembarangan, lalu mulutnya terbuka dengan percaya diri dan tanpa rasa bersalah :"Gini Ikhsan Gue nagih utang nasabah bank kita tenyata dia selalu mangkir dan setelah disita aset-asetnya fiktif semua, makanya gue kesel, gue tebas aja dan gue buang mayatnya, beres deh". Ikhsan tesenyum kecut:"Oh begitu ceritanya." akhirnya bulatlah tekad Ikhsan keluar dari kantor itu.
Berbekal uang dua puluh juta rupiah hasil tabungan sebesar sepuluh juta dan sisanya pinjaman dari kantor. Ia beranikan diri berwirausaha, membeli lima gerobak, menyewa rumah, membeli bahan baku dan peralatan untuk bakso, jadilah ikhsan juragan bakso dengan lima orang karyawan. usahanya berjalan lancar bahkan ia mengajak sepupunya di kampung untuk bekerja sama di jakarta menyukseskan usaha ini.
Ketika usaha ini sedang mekar bak bunga di taman, musibah terus menghampiri ikhsan, sepupunya tewas dalam kecelakaan bermotor di cirebon kitika hendak pulang kampung. Kemudian Ikhsan mengajak pamannya ke kota karena pamannya juga mengangur di kampungnya.Nasib pamannya juga tidak jauh berbeda, ia sakit dan tak lama meninggal dunia, selanjutnya Ikhsan mengajak tetangganya di kampung, tetangganya pun meninggal pula di jakarta karena sakit perut dan yang terakhir adalah sahabat ikhsan sewaktu mengikuti pendidikan bahasa Arab dan Alqur'an di LPIA meninggal dunia, sedangkan shabatnya mempunyai istri dan dua orang anak yang harus dinafkahi. Nurani Ikhsan terketuk, hatinya menangis melihat penderitaan istri sahabat terdekatnya. Ia membantu istri dan anak yang ditinggalkan sahabatnya, karena istri sahabatnya di Jakarta ini telah sebatang kara tiada sanak saudara, ia membantu baik berupa materi dan dukungan moril dalam hal mencarikan suami bagi istri sahabatnya tesebut.
Setahun telah berlalu, Ikhsan tak kunjung mendapatkan lelaki yang siap menikahi istri sahabatnya. Ia merenung dalam-dalam, hatinya berbicara: "Ya Allah apa yang harus hamba lakukan." Ikhsan mengambil keputusan tebesar, Ia berkata kepada Siti Aisyah, janda dari sahabatnya: "Ukhti saya bersedia menikahi ukhti karena Allah dengan syarat, ukhti siap hidup miskin harta tapi kaya jiwa karena saya akan tinggalkan seluruh bisnis saya yang telah digeluti dan berfokus dalam mendidik ummat Islam agar lebih memahami islam dan Al'qur'an yang mulia, Aisyah tersenyum dan menjawab mantap: "Baik mas Ikhsan, saya mendukung sepenuhnya pendirian mas, kita bangun keluarga Islami berpedoman kepada Al'Qur'an dan Sunnah, menyeru ummat kembali kepada nilai-nilai Islam".Allahu Akbar- Allahu Akbar, adzan shubuh bergema menyentak kesadaran Ikhsan: "Alhamdulillah Allah telah memanggil di waktu shubuh ini, Ikhsan pun mencium kening istri tercinta dan berbisik di telinganya: "Bangun sayang kita sholat shubuh." Aisyah mengusap air mata yang mengalir di pipi sang suami dan berkata:"Mengapa Abi menangis?" Ikhsan menjawab:"Abi bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita sehingga bisa merasakan indahnya Islam dan tercukupi secara materi. Kini Ikhsan hidup berbahagia memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang taat kepada orang tua, serta istana keluarga. Selain mengajar di SDIT Mesjid Raya Al'Ittihad, ia tetap aktif dalam berdakwah di sekitar tempat tinggalnya. Cerita ini semoga bisa menjadi motivasi kita semua, terutama bagi ikhwan.
CIRI - CIRI MUSLIMAH AHLI JANNAH
Assalaamu'alaikum Wr.Wb. sahabat-sahabat....
smoga Allah SWT melimpahkan kesehatan dan kebersihan lahir batin pada semua kita Aamiin........
Ada sebuah catatan yang sangat berharga untuk dijadikan renungan dan hikmah bagi kita semua,
PERTAMA dan KEDUA ~~~
" Ridho dengan suami yang telah dijodohkan oleh Allah SWT dan menjadi istri yang setia terhadap suaminya dikala senang dan susah ".
KETIGA dan KEEMPAT
" Selalu memohon maaf kepada suaminya dan senantiasa taat akan perintah suami selama tidak bertentangan dengan syari'at ".
KELIMA dan KEENAM
" Senantiasa mendahulukan suami dalam segala keadaan atau urusan dan senantiasa menghibur hati suami terutama bila suami dalam kesusahan ".
KETUJUH dan KEDELAPAN
" Bila dipandang senantiasa menyenangkan hati suami dan lemah lembut pandangan serta tunduk apabila di hadapan suami ".
KESEMBILAN dan KESEPULUH
" Tidak pernah menolak bila suami memerlukan dirinya kapanpun dan tidak berkhianat terhadap harta, perkara, dsb tatkala suami tidak ada di rumah ".
KESEBELAS dan KEDUA BELAS
" Senantiasa hormat kepada suami dan mertua, dan selalu mendo'akan keselamatan serta kesejahteraan untuk suami dan anak-anaknya “.
KETIGA BELAS dan KEEMPAT BELAS
“ Selalu bersih dan bersolek untuk membahagiakan hati suami bila dipandang, dan tidak pernah me nunjukkan wajah yang muram maupun berlaku kasar terhadap suami “.
KELIMA BELAS dan KEENAM BELAS
“ Menyambut kedatangan suami dengan senyuman dan mencium tangan suami dengan tulus, dan tidak pernah keluar rumah tanpa izin suami kecuali dalam keadaan sangat darurat “.
Wa’alaikumussalam Wr.Wb…….semoga manfaat dan barokah Aamiin Yaa Mujiib
Dari Berbagai Sumber