Minggu, 20 April 2014

PERBEDAAN EKONOMI SYARIAH DENGAN EKONOMI KONVENSIONAL


Dewasa ini sistem ekonomi menjadi sebuah fokus tersendiri untuk para akademisi. Bagaimana tidak, sistem ekonomi ternyata telah memberikan damapak yang begitu besar bagi keberlangsungan hidup orang banyak. Terbukti semenjak tahun 1923 Eropa mengalami krisis yang luar biasa. Krisis tersebut memberikan efek domino bagi Negara-negara yang menganut sistem ekonomi yang sama. Tak bisa dihindarai Indonesia kiblat sistem ekonominya pun adalah eropa, maka ketika krisis tahun 2012 eropa yang paling parah tersebut Indonesia pun mengalami kehancuran. Meskipun dalam skala yang berbeda.
Kondisi kehancuran yang terjadi ini memberikan tanda Tanya besar, terutama bagi kalangan akademisi. Sistem ekonomi berbasis ribawi yang sempat diagung-agungkan. Kini telah membawa masyarakat dunia kepada kehancuran. Secara rasional pastilah kita dapat menyimpulkan bahwa sitem ekonomi ribawi itu adalah salah dan perlu ada solusi lain yang menjadi penawar dari sakitnya ekonomi dunia ini.
Ditengah hancurnya ekonomi dunia karena sistem ribawi tersebut munculah isu-isu tentang sistem ekonomi baru, yang sering dikenal dengan sistem ekonomi syariah. Layaknya seorang actor dalam sinema action, Ekonomi syariah menampakan diri sebagai sosok sistem ekonomi yang kebal terhadap perubahan krisis ekonomi karena berbasis ribawi. Seolah tidak merasakan efek yang begitu berarti karena krisis global, ekonomi syariah hingga sekarang semakin memuncak dan dapat dikatakan kini tengah di atas daun.
Sistem ekonomi syariah disebut-sebut sebagai sistem ekonomi yang baru lahir, padahal sistem ekonomi syariah atau sistem ekonomi Islam ini sejatinya adalah sistem ekonomi yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sudah Sangat lama, sistem ekonomi islam memberikan bukti yang jelas atas keberhasilanya menjaga sistem ekonomi. Namun semenjak Islam mengalami kekalahan sistem ekonomi islam mulai ditinggalkan dan berganti kiblat menjadi sistem ekonomi kapitalis. Sehingga kehancuran sistem ekonomi yang terus menerus menjadi bukti bahwa sistem ekonomi kapitalis tersebut adalah sistem ekonomi yang gagal.
Adapun pengertian dari beberapa sistem ekonomi tersebut adalah :
Ekonomi syariah atau Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah.)


Sistem Perekonomian / Tata Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.

Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Sistem Perekonomian / Tata Ekonomi Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat. 

Perbedaan Ekonomi Konvensional dan Syariah


Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis.
Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim.
ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. 


Adilnya islam terlah terbukti tidak memberatkan satu sisi, orang yang memiliki banyak modal diakui kekayaannya namun dengan koridor yang jelas, saling  membantu satu sama lain. Saling berbagi dengan adanya instrument zakat untuk pemerataan kesejahteraan dengan kaum kurang mampu. Maka dari itu bankitnya kembali sistem ekonomi Islam menjadi moment yang Sangat penting untuk dijaga dan dikembangkan baik-baik agar ekonomi dunia semakin membaik.

0 komentar:

Posting Komentar