Sabtu, 10 Mei 2014

CINTA SESUNGGUHNYA


Memang jika kita berbicara cinta akan terasa seperti laut yang tidak pernah kekeringan air dan dan gurun yang tidak pernah kehabisan pasir. Dan memang semua asal penciptaan berasal dari cinta karena cintalah manusia rela untuk melakukan sesuatu hal walaupun kita tahu itu membahayakan dirinya tapi itulah sebuah energi yang tidak pernah habis walaupun para pelakunya telah mati. Namun cinta tetap lestari. Ingat cinta seberat atom lebih disukai, dari pada ibadah seumur hidup tanpa cinta.

Cinta itu sendiri suci.
Apa yang menyakitkan itu bukan cinta.
Kalau ada yg bilang cinta itu bullshit, lantas apa yang dia terima dari orang tua, teman, Allah SWT, itu bukan cinta???................

Jangan artikan disakiti seseorang lantas mengatakan cinta itu omong kosong. 
Banyak yang mengartikan cinta dengan pemikiran yang sempit, hanya tertuju pada hubungan laki-laki dan perempuan, cinta lebih dari itu.
Hubungan dengan sesama makhluk Tuhan juga termasuk dalam lingkup cinta. 
Semoga kita semua bisa memahami cinta dalam arti yang sebenarnya sebagai makhluk Tuhan.

Cinta melunakkan si keras menguatkan si lemah melembutkan si kasar.. 
Membuat bicara si bisu dan membuat gemulai si kaku..

Tapi terkadang cinta membuat orang tak terkendali..
Kadang mabuk kepayang hingga terbang tinggi..

Terkadang juga menjadi dilema..
Cinta membawa orang terbang tinggi untuk melihat pemandangan yang sangat indah, namun sekiranya dia jatuh maka akan terasa sakiiiiit sekali..
Itulah mengapa banyak orang berkata takut jatuh cinta..

Tapi mereka adalah pengecut..
Segala sesuatu pasti ada resikonya dan resiko dari jatuh cinta hanya bahagia dan sakit..
Jika inginkan cinta yang bahagia, maka jadikan cinta mu khusus pada Tuhan saja, karena makhluk Tuhan tak dapat meyakinkan kebahagiaan mu..
Cinta bukan sekedar pamer keromantisan dan keharmonisan dalam pacaran, karena percuma cinta mu hanya untuk bermain saja..
Maka berfikirlah luasnya cinta itu.. Cintailah apa yang terbaik buat mu dan sekitarmu.. 

0 komentar:

Posting Komentar