MUKADDIMAH
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang “Inilah Piagam Tertulis dari Nabi Muhammad SAW di kalangan Orang-orang yang beriman dan memeluk Islam (yang berasal) dari Quraisy dan Yatsrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama mereka.”
Piagam Madinah adalah piagam pertama yang ditulis secara resmi dalam sejarah dunia.
MAKSUD PIAGAM MADINAH
- Perlembagaan yang ditulis dan
dipersetujui bersama semua golongan (orang Islam dan Yahudi) yang menjadi
warganegara Madinah Al-Munawwarah pimpinan Rasulullah SAW.
- Disebut Sahifah al-Madinah
(perlembagaan bertulis pertama di dunia).
- Menjadi asas pembentukan sebuah
Negara Islam.
PERISTIWA
SEBELUM PENGGUBALAN PIAGAM MADINAH
1. PERJANJIAN AQABAH PERTAMA:
Contoh |
- 12 orang penduduk Madinah ke
Makkah bertemu Rasulullah SAW, berjanji meninggalkan perkara syirik,
mencuri, berzina, membunuh anak, tidak menipu serta taat perintah
Rasulullah SAW.
2. PENERIMAAN MASYARAKAT YATHRIB TERHADAP
AGAMA ISLAM:
- Mus’ab bin Umair diutus ke Yathrib
mengajar al-Quran oleh Rasulullah SAW.
- Dakwah Mus’ab diterima baik
penduduk Aus dan Khazraj.
- Akhirnya ramai yang memeluk Islam.
3. PERJANJIAN AQABAH KEDUA:
- Tahun berikutnya, Mus’ab membawa
73 orang lelaki dan 2 orang wanita Madinah.
- Mereka berbai’ah akan memelihara dan mempertahankan Rasulullah SAW, berikrar taat setia ketika susah dan senang, tidak berpecah dan bercakap benar di mana sahaja
KANDUNGAN PIAGAM MADINAH
- Terdapat 10 Bahagian dan
mengandungi 47 fasal.
- 23 fasal mengenal peraturan sesama
Islam dan 24 fasal tentang orang Yahudi.
- Antara kandungannya ialah:
- Mengakui Nabi Muhammad SAW, ketua
Negara Madinah.
- Mengakui Ansar dan Muhajirin
sebagai umat yang bertanggungjawab terhadap agama, rasul dan masyarakat
Islam.
- Setiap kaum bebas beragama dan
mengamalkan cara hidup masing-masing.
- Orang Islam dan Yahudi
bertanggungjawab terhadap keselamatan Negara daripada serangan musuh.
- Orang Yahudi dibenarkan hidup
dengan cara mereka serta menghormati orang Islam tetapi tidak dibenarkan
melindungi orang Musyrikin Quraisy.
- Setiap masyarakat bertanggungjawab
menjaga keselamatan dan mengekalkan perpaduan di Madinah.
- Setiap individu tidak boleh
menyakiti dan memusuhi individu atau kaum lain. Hendaklah tolong-menolong
demi pembangunan, ekonomi, dan keselamatan.
- Setiap kaum perlu merujuk
Rasulullah SAW (ketua negara) jika berlaku perbalahan.
- Mana-mana pihak dilarang berhubungan dengan pihak luar terutama Musyrikin Mekah dan sekutu mereka.
I PEMBENTUKAN UMMAT
Pasal
1 Sesungguhnya mereka satu bangsa dan negara (ummat), bebas dari (pengaruh dan
kekuasaan) manusia.
II HAK ASASI MANUSIA
Pasal
2 Kaum Muhajirin dari Quraisy ttp mempunyai hak asli mereka, saling
tanggung-menanggung, membayar dan menerima wang tebusan darah (diyat)kerana
suatu pembunuhan, dengan cara yang baik dan adil di antara orang-orang beriman.
Pasal
3 1. Banu ‘Awf (dari Yathrib) tetap mempunyai hak asli mereka, tanggung
menanggung wang tebusan darah (diyat). 2. Dan setiap keluarga dari mereka
membayar bersama akan wang tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang
beriman.
Pasal
4 1. Banu Sa’idah (dari Yathrib) tetap atas hak asli mereka, tanggung
menanggung wang tebusan mereka. 2. Dan setiap keluarga dari mereka membayar
bersama akan wang tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.
Pasal
5 1. Banul-Harts (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka,
saling tanggung-menanggung untuk membayar wang tebusan darah (diyat) di antara
mereka. 2. Setiap keluarga (tha’ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik
dan adil di kalangan orang-orang beriman.
Pasal
6 1. Banu Jusyam (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka,
tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka. 2.
Setiap keluarga (tha’ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil
di kalangan orang-orang beriman.
Pasal
7 1. Banu Najjar (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka,
tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) dengan secara baik dan
adil. 2. Setiap keluarga (tha’ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik
dan adil di kalangan orang beriman.
Pasal
8 1. Banu ‘Amrin (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka,
tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka. 2.
Setiap keluarga (tha’ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil
di kalangan orang-orang beriman.
Pasal
9 1. Banu An-Nabiet (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli
mereka, tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara
mereka. 2. Setiap keluarga (tha’ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik
dan adil di kalangan orang-orang beriman.
Pasal
10 1. Banu Aws (dari suku Yathrib) berpegang atas hak-hak asli mereka,
tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka. 2.
Setiap keluarga (tha’ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil
di kalangan orang-orang beriman.
III PERSATUAN SEAGAMA
Pasal
1rena membayar uang tebusan darah dengan secara baik dan adil di kalangan
orang-orang beriman.
Pasal
12 Tidak seorang pun dari orang-orang yang beriman dibolehkan membuat
persekutuan dengan teman sekutu dari orang yang beriman lainnya, tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari padanya.
Pasal
13 1. Segenap orang-orang beriman yang bertaqwa harus menentang setiap orang
yang berbuat kesalahan , melanggar ketertiban, penipuan, permusuhan atau
pengacauan di kalangan masyarakat orang-orang beriman. 2. Kebulatan persatuan
mereka terhadap orang-orang yang bersalah merupakan tangan yang satu, walaupun
terhadap anak-anak mereka sendiri.
Pasal
14 1. Tidak diperkenankan seseorang yang beriman membunuh seorang beriman
lainnya karena lantaran seorang yang tidak beriman. 2. Tidak pula diperkenankan
seorang yang beriman membantu seorang yang kafir untuk melawan seorang yang
beriman lainnya.
Pasal
15 1. Jaminan Tuhan adalah satu dan merata, melindungi nasib orang-orang yang
lemah. 2. Segenap orang-orang yang beriman harus jamin-menjamin dan setiakawan
sesama mereka daripada (gangguan) manusia lain
IV PERSATUAN SEGENAP
WARGANEGARA
Pasal
16 Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada (negara) kita,
berhak mendapatkan bantuan dan perlindungan, tidak boleh dikurangi haknya dan
tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.
Pasal
17 1. Perdamaian dari orang-orang beriman adalah satu 2. Tidak diperkenankan
segolongan orang-orang yang beriman membuat perjanjian tanpa ikut sertanya
segolongan lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Tuhan, kecuali atas dasar
persamaan dan adil di antara mereka.
Pasal
18 Setiap penyerangan yang dilakukan terhadap kita, merupakan tantangan
terhadap semuanya yang harus memperkuat persatuan antara segenap golongan.
Pasal
19 1. Segenap orang-orang yang beriman harus memberikan pembelaan atas
tiap-tiap darah yang tertumpah di jalan Tuhan. 2. Setiap orang beriman yang
bertaqwa harus berteguh hati atas jalan yang baik dan kuat.
Pasal
20 1. Perlindungan yang diberikan oleh seorang yang tidak beriman (musyrik)
terhadap harta dan jiwa seorang musuh Quraisy, tidaklah diakui. 2. Campur
tangan apapun tidaklah diijinkan atas kerugian seorang yang beriman.
Pasal
21 1. Barangsiapa yang membunuh akan seorang yang beriman dengan cukup bukti
atas perbuatannya harus dihukum bunuh atasnya, kecuali kalau wali (keluarga
yang berhak) dari si terbunuh bersedia dan rela menerima ganti kerugian
(diyat). 2. Segenap warga yang beriman harus bulat bersatu mengutuk perbuatan
itu, dan tidak diizinkan selain daripada menghukum kejahatan itu.
Pasal
22 1. Tidak dibenarkan bagi setiap orang yang mengakui piagam ini dan percaya
kepada Tuhan dan hari akhir, akan membantu orang-orang yang salah, dan
memberikan tempat kediaman baginya. 2. Siapa yang memberikan bantuan atau
memberikan tempat tinggal bagi pengkhianat-pengkhianat negara atau orang-orang
yang salah, akan mendapatkan kutukan dan kemurkaan Tuhan di hari kiamat nanti,
dan tidak diterima segala pengakuan dan kesaksiannya.
Pasal
23 Apabila timbul perbezaan pendapat di antara kamu di dalam suatu soal, maka kembalikanlah
penyelesaiannya pada (hukum) Tuhan dan (keputusan) Muhammad SAW.
V GOLONGAN MINORITAS
Pasal
24 Warganegara (dari golongan) Yahudi memikul biaya bersama-sama dengan kaum
beriman, selama negara dalam peperangan.
Pasal
25 1. Kaum Yahudi dari suku ‘Awf adalah satu bangsa-negara (ummat) dengan warga
yang beriman. 2. Kaum Yahudi bebas memeluk agama mereka, sebagai kaum Muslimin
bebas memeluk agama mereka. 3. Kebebasan ini berlaku juga terhadap
pengikut-pengikut/sekutu-sekutu mereka, dan diri mereka sendiri. 4. Kecuali
kalau ada yang mengacau dan berbuat kejahatan, yang menimpa diri orang yang
bersangkutan dan keluarganya.
Pasal
26 Kaum Yahudi dari Banu Najjar diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu
‘Awf di atas
Pasal
27 Kaum Yahudi dari Banul-Harts diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu
‘Awf di atas
Pasal
28 Kaum Yahudi dari Banu Sa’idah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari
Banu ‘Awf di atas
Pasal
29 Kaum Yahudi dari Banu Jusyam diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu
‘Awf di atas
Pasal
30 Kaum Yahudi dari Banu Aws diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu
‘Awf di atas
Pasal
31 1. Kaum Yahudi dari Banu Tsa’labah, diperlakukan sama seperti kaum yahudi
dari Banu ‘Awf di atas 2. Kecuali orang yang mengacau atau berbuat kejahatan,
maka ganjaran dari pengacauan dan kejahatannya itu menimpa dirinya dan
keluarganya.
Pasal
32 Suku Jafnah adalah bertali darah dengan kaum Yahudi dari Banu Tsa’labah,
diperlakukan sama seperti Banu Tsa’labah
Pasal
33 1. Banu Syuthaibah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu ‘Awf di
atas. 2. Sikap yang baik harus dapat membendung segala penyelewengan.
Pasal
34 Pengikut-pengikut/sekutu-sekutu dari Banu Tsa’labah, diperlakukan sama
seperti Banu Tsa’labah.
Pasal
35 Segala pegawai-pegawai dan pembela-pembela kaum Yahudi, diperlakukan sama
seperti kaum Yahudi.
VI TUGAS WARGA NEGARA
Pasal
36 1. Tidak seorang pun diperbolehkan bertindak keluar, tanpa ijinnya Muhammad
SAW 2. Seorang warga negara dapat membalaskan kejahatan luka yang dilakukan
orang kepadanya 3. Siapa yang berbuat kejahatan, maka ganjaran kejahatan itu
menimpa dirinya dan keluarganya, kecuali untuk membela diri 4. Tuhan melindungi
akan orang-orang yang setia kepada piagam ini
Pasal
37 1. Kaum Yahudi memikul biaya negara, sebagai halnya kaum Muslimin memikul
biaya negara 2. Di antara segenap warga negara (Yahudi dan Muslimin) terjalin
pembelaan untuk menentang setiap musuh negara yang memerangi setiap peserta
dari piagam ini 3. Di antara mereka harus terdapat saling nasihat-menasihati
dan berbuat kebajikan, dan menjauhi segala dosa 4. Seorang warga negara
tidaklah dianggap bersalah, karena kesalahan yang dibuat sahabat/sekutunya 5.
Pertolongan, pembelaan, dan bantuan harus diberikan kepada orang/golongan yang
teraniaya
Pasal
38 Warga negara kaum Yahudi memikul biaya bersama-sama warganegara yang
beriman, selama peperangan masih terjadi
VII MELINDUNGI NEGARA
Pasal
39 Sesungguhnya kota Yatsrib, Ibukota Negara, tidak boleh dilanggar
kehormatannya oleh setiap peserta piagam ini
Pasal
40 Segala tetangga yang berdampingan rumah, harus diperlakukan sebagai
diri-sendiri, tidak boleh diganggu ketenteramannya, dan tidak diperlakukan
salah
Pasal
41 Tidak seorang pun tetangga wanita boleh diganggu ketenteraman atau
kehormatannya, melainkan setiap kunjungan harus dengan izin suaminya
VIII PIMPINAN NEGARA
Pasal
42 1. Tidak boleh terjadi suatu peristiwa di antara peserta piagam ini atau
terjadi pertengkaran, melainkan segera dilaporkan dan diserahkan
penyelesaiannya menurut (hukum ) Tuhan dan (kebijaksanaan) utusan-Nya, Muhammad
SAW 2. Tuhan berpegang teguh kepada piagam ini dan orang-orang yang setia
kepadanya
Pasal
43 Sesungguhnya (musuh) Quraisy tidak boleh dilindungi, begitu juga segala
orang yang membantu mereka
Pasal
44 Di kalangan warga negara sudah terikat janji pertahanan bersama untuk
menentang setiap agresor yang menyergap kota Yathrib
IX POLITIK PERDAMAIAN
Pasal
45 1. Apabila mereka diajak kepada pendamaian (dan) membuat perjanjian damai
(treaty), mereka tetap sedia untuk berdamai dan membuat perjanjian damai 2.
Setiap kali ajakan pendamaian seperti demikian, sesungguhnya kaum yang beriman
harus melakukannya, kecuali terhadap orang (negara) yang menunjukkan permusuhan
terhadap agama (Islam) 3. Kewajiban atas setiap warganegara mengambil bahagian
dari pihak mereka untuk perdamaian itu
Pasal
46 1. Dan sesungguhnya kaum Yahudi dari Aws dan segala sekutu dan simpatisan
mereka, mempunyai kewajiban yang sama dengan segala peserta piagam untuk
kebaikan (pendamaian) itu 2. Sesungguhnya kebaikan (pendamaian) dapat
menghilangkan segala kesalahan
X PENUTUP
Pasal
47 1. Setiap orang (warganegara) yang berusaha, segala usahanya adalah atas
dirinya 2. Sesungguhnya Tuhan menyertai akan segala peserta dari piagam ini,
yang menjalankannya dengan jujur dan sebaik-baiknya 3. Sesungguhnya tidaklah
boleh piagam ini dipergunakan untuk melindungi orang-orang yang dhalim dan
bersalah 4. Sesungguhnya (mulai saat ini), orang-orang yang bepergian (keluar),
adalah aman 5. Dan orang yang menetap adalah aman pula, kecuali orang-orang
yang dhalim dan berbuat salah 6. Sesungguhnya Tuhan melindungi orang
(warganegara) yang baik dan bersikap taqwa (waspada) 7. Dan (akhirnya) Muhammad
adalah Pesuruh Tuhan, semoga Tuhan mencurahkan shalawat dan kesejahteraan
atasnya
Pasal 1 Sesungguhnya mereka satu bangsa negara (ummat), bebas dari (pengaruh
dan kekuasaan) manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar