A. Karakteristik dari Perencanaan
Strategis
Manajer yang paling kompeten menghabiskan waktu yang cukup lama
untuk memikirkan mengenai masa depan. Hasilnya mungkin berupa pemahaman
informal mengenai arah masa depan yang akan diambil oleh entitas tersebut, atau
mungkin juga berupa pernyataan formal yang berisi rencana spesifik mengenai
bagaimana untuk sampai kea rah sana. Pernyataan formal dari rencana semacam itu
disebut di sini sebagai rencana strategis, serta proses pembuatan dan revisi
dari pernyataan ini disebut dengan perencanaan strategis (di tempat lain
disebut dengan perencanaan dan pemrograman jangka panjang). Perencanaan
strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap
program selama beberapa tahun ke depan.
1. Hubungan dengan formulasi
strategi
Ditarik perbedaan antara dua proses manajemen, yaitu formulasi
strategi dan perencanaan strategis. Karena “strategi” atau “strategis”
digunakan dalam kedua istilah, maka ada kemungkinan timbul kebingungan.
Perbedaannya adalah bahwa formulasi strategis merupakan proses untuk memutuskan
strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk
memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Dalam proses
formulasi strategi, manajemen menentukan cita-cita organisasi dan menciptakan
strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut. Proses perencanaan
strategis kemudian mengambil cita-cita dan strategi yang telah ditentukan
tersebut dan mengembangkan program-program yang akan melaksanakan strategi dan
mencapai cita-cita tersebut secara efisien dan efektif.
2. Evolusi dari Perencanaan
strategis
Lima puluh tahun yang lalu, proses perencanaan strategis di hampir
semua organisasi adalah tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan
jangka panjang, hal tersebut tidak dilakukan dengan cara yang terkoordinasi.
Beberapa perusahaan memulai sistem perencanaan strategis formal di akhir tahun
1950-an, akan tetapi hampir semua usaha-usaha awal tersebut merupakan
kegagalan, karena merupakan adaptasi minor dari sistem pembuatan anggaran yang
ada. Data yang diperlukan jauh lebih terinci dari seharusnya; para staf dan
bukannya manajemen lini yang melakukan hampir semua pekerjaan tersebut; dan
para partisipan menghabiskan banyak waktu untuk mengisi formulir dan bukannya
untuk memikirkan secara mendalam mengenai alternatif-alternatif dan memilih
terbaik di antaranya. Dengan berjalannya waktu, manajemen mengambil pelajaran
dari pengalaman mereka.
Saat ini banyak organisasi menghargai keunggulan dari pembuatan
rencana untuk tiga atau lima tahun ke depan. Praktik menyatakan rencana
tersebut dalam dokumen atau model formal adalah luas, tetapi bukan berarti
diterima secara universal. Jumlah rincian umumnya jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan rencana strategis pada tahun 1950-an.
Contoh. Emerson Electric, perusahaan elektrikal dan elektronik
senilai $ 16 miliar, mengikuti strategi kepemimpinan biaya (cost leadership
strategy) dan melaporkan peningkatan yang terus-menerus dalam laba selama 43
tahun tanpa pernah terputus. Perusahaan menyatakan bahwa kesuksesannya yang
luar biasa tersebut terletak pada proses perencanaannya. CEO perusahaan
menghabiskan hampir 60 % waktunya untuk merencanakan pertemuan. Para kepala
dari ke-65 divisi menyajikan rencana-rencana mereka kepada CEO tersebut.
Pertemuan perencanaan berkisar pada pertanyaan-pertanyaan tajam mengenai
asumsi-asumsi dan menggali pertanyaan atas opsi-opsi untuk mengurangi biaya.
Dokumen perencanaan fokus pada empat ukuran kunci: arus kas bebas, tingkat
pengembalian atas modal, persentase penjualan yang dihasilkan dari produk baru,
dan margin laba.
3. Manfaat dan Keterbatasan dari
Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan kepada
organisasi : (1) kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan, (2) alat
pengembangan manajemen, (3) mekanisme untuk memaksa manajemen agar memikirkan
jangka panjang, dan (4) alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi jangka
panjang perusahaan.
Kerangka Kerja untuk Pengembangan Anggaran
Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk tahun
mendatang. Oleh karena itu, adalah penting bahwa manajemen membuat komitmen
sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai ke mana arah organisasi
untuk beberapa tahun ke depan. Suatu rencana strategis menyediakan kerangka
kerja yang lebih luas tersebut. Dengan demikian, manfaat penting dari pembuatan
suatu rencana strategis adalah bahwa rencana tersebut menfasilitasi formulasi
dari anggaran yang efektif.
Alat Pengembangan Manajemen
Perencanaan strategis formal adalah alat pendidikan dan pelatihan
manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer dengan suatu pemikiran
mengenai strategi dan implementasinya. Tidak berlebihan jika dikatakan bhwa
dalam perencanaan strategis formal, prose situ sendiri adalah jauh lebih
penting dibandingkan dengan output dari proses tersebut, yang merupakan dokumen
rencana.
Mekanisme untuk Memaksa manajemen memikirkan jangka panjang
Manajer cenderung untuk lebih khawatir mengenai masalah-masalah
taktis dan pengelolaan urusan-urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan
mengenai penciptaan masa depan. Proses perencanaan strategis formal memaksa
manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan masalah-masalah jangka panjang
yang penting.
Alat untuk Menyejajarkan Manajer dengan Strategi korporat
Debat, diskusi, dan negosiasi yang terjadi selama proses
perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan menyejajarkan manajer
dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi korporat
bagi manajer individual. Seperti yang akan ditunjukkan, keputusan program
dibuat pada satu waktu, dan rencana strategis menyatukannya. Pembuatan rencana
strategis mungkin mengungkapkan bahwa keputusan-keputusan individual tidak
menciptakan suatu keseluruhan yang memuaskan. Contoh. Pada tahun 1996, Texaco produsen minyak dan gas yang besar
dan rumit, memiliki anggaran pengeluaran modal dan eksplorasi sebesar $ 3,6
miliar. Beberapa dari proyeknya tahun 1996 meliputi “pengembangan proyek-proyek
lepas pantai di Laut utara, Nigeria, Angola, Australia, dan Asia Tenggara.
Perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan produksi di zona netral antara
lain Arab Saudi dan Kuwait. “Dengan tingkat risiko yang terkait dengan
proyek-proyek yang berbeda dan jumlah sumber daya yang tersedia, perencanaan
strategis merupakan suatu kebutuhan bagi Texaco dalam memilih di antara
proyek-proyek. Dengan adanya serangan teroris pada tanggal 11 September 2001 di
Amerika Serikat, perencanaan strategis untuk perusahaan-perusahaan Amerika
mengambil dimensi tambahan, yaitu perencanaan bencana. Keputusan strategis yang
dipengaruhi oleh perencanaan bencana meliputi disperse geografis dari staf dan
sumber daya, rencana kontinjensi untuk kehilangan dari seluruh fungsi bisnis,
dan tingkat pendanaan untuk dana pemulihan akibat bencana dari korporat.
B. Menganalisis Program-program
baru yang diusulkan
Ide-ide untuk program baru dapat berasal dari mana pun dalam organisasi:
dari CEO, dari staf perencanaan kantor pusat, atau dari berbagai bagian
organisasi yang beroperasi. Misalnya, dalam 3M Corporation, ide untuk notes
“Post-It” berasal dari bawah organisasi, bukan merupakan inisiatif dari CEO.
Organisasi riset dan pengembangan diharapkan menghasilkan ide-ide untuk produk
atau proses baru, organisasi pemasaran diharapkan menghasilkan inovasi
pemasaran, dan organisasi teknik produksi diharapkan menghasilkan peralatan dan
metode produksi yang lebih baik.Usulan-usulan untuk program pada intinya bersifat reaktif atau
proaktif, yaitu muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan, seperti
kabar burung mengenai pengenalan produk baru oleh pesaing, atau sebagai
inisiatif untuk mengkapitalisasi suatu kesempatan.
Analisis Investasi Modal
Hampir semua usulan memerlukan modal baru yang signifikan.
Teknik-teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha untuk
menemukan (a) nilai sekarang bersih dari proyek tersebut, yaitu, kelebihan
nilai sekarang dari estimasi arus kas masuk terhadap jumlah investai yang
diperlukan, atau (b) tingkat pengembalian internal yang implisit dalam hubungan
antara kas yang masuk dan keluar. Intinya adalah bahwa teknik-teknik ini
digunakan hanya pada sekitar separuh situasi di mana secara konseptual,
teknik-teknik ini dapat diterapkan. Paling tidak ada empat alasan untuk tidak
menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisis semua usulan.
1. Usulan tersebut mungkin jelas menarik
sehingga perhitungan dari nilai sekarang bersihnya tidak diperlukan. Mesin yang
baru dikembangkan dan yang mengurangi biaya secara substansial sehingga akan
memberikan pengembangan dalam satu tahun adalah salah-satu contohnya.
2. Estimasi yang terlibat dalam
usulan begitu tidak pasti sehingga membuat perhitungan nilai sekarang bersih
dipercaya tidak sesuai dengan usahanya.
3. Alasan untuk usulan tersebut
adalah selain peningkatan dalam profitabilitas. Pendekatan nilai sekarang
mengasumsikan bahwa “fungsi tujuan” adalah meningkatkan laba, tetapi banyak
usulan investasi yang memperoleh persetujuan berdasarkan alasan bahwa usulan
tersebut meningkatkan semangat karyawan, citra perusahaan, atau keselamatan
kerja.
4. Tidak ada alternative yang
layak untuk diadopsi. Hukum lingkungan mungkin mengharuskan investasi dalam
suatu program baru.
Di sini dijelaskan secara singkat beberapa pertimbangan yang
berguna dalam mengimplementasikan sistem evaluasi pengeluaran modal.
Aturan-aturan. Perusahaan
umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur untuk persetujuan usulan
pengeluaran modal dengan berbagai besaran. Usulan pengeluaran yang kecil dapat
disetujui di tingkat manajer pabrik, bergantung pada total jumlah yang telah
ditentukan dalam satu tahun, dan usulan yang lebih besar akan diteruskan ke
manajer unit bisnis, lalu ke CEO, dan, dalam kasus usulan yang sangat penting,
ke dewan direksi.
Menghindari Manipulasi. Para
pengusul yang mengetahui bahwa proyek mereka dengan nilai sekarang bersih yang
negative kemungkinan besar tidak akan disetujui, bisa saja “nekat” bahwa proyek
tersebut harus diambil. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin membuat usulan
tersebut menjadi menarik dengan cara menyesuaikan estimasi awal, sehingga
proyek tersebut memenuhi kriteria numerik-mungkin dengan membuat estimasi yang
optimistis atas pendapatan penjualan atau dengan mengurangi penyisihan untuk
kontijensi dalam beberapa elemen biaya. Salah-satu tugas yang paling sulit dari
analisis proyek adalah untuk mendeteksi manipulasi semacam itu.
Model. Selain model pembuatan anggaran
modal yang mendasar, ada teknik-teknik spesialisasi, seperti analisis risiko,
analisis sensitivitas, simulasi, perencanaan scenario, teori permainan, model
penetapan harga opsi, analisis klaim kontinjen, dan analisis diagram pohon
untuk pengambilan keputusan.
C. Menganalisis Program-program
yang sedang berjalan
Selain mengembangkan program-program baru, banyak perusahaan
memiliki cara yang sistematis untuk menganalisis program-program yang sedang
berjalan. Beberapa teknik analitis dapat membantu dalam proses ini. Bagian ini
menggambarkan analisis rantai nilai dan pertimbangan biaya berdasarkan
aktivitas.
1. Analisis Rantai Nilai
Rantai nilai untuk perusahaan mana pun adalah sekelompok aktivitas
yang menciptakan nilai dan saling berhubungan yang menjadi bagiannya, dari
memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok komponen sampai membuat produk akhir
dan mengantarkannya ke pelanggan akhir. Dari perspektif perencanaan strategis,
konsep rantai nilai menyoroti tiga bidang yang potensial berguna:
1. Hubungan dengan pemasok
2. Hubungan dengan pelanggan
3. Hubungan proses di dalam rantai
nilai dari perusahaan tersebut.
Hubungan dengan Pemasok
Hubungan dengan pelanggan sebaiknya dikelola sedemikian rupa
sehingga baik perusahaan maupun pemasoknya sama-sama memperoleh manfaat.
Mengambil keuntungan dari kesempatan semacam itu dapat secara dramatis
mengurangi biaya, meningkatkan nilai, atau keduanya.
Contoh. Ketika pengantaran coklat dalam jumlah besar dimulai dalam
bentuk cair dengan mobil tangki dan bukannya dalam bentuk batangan yang dicetak
seberat 10 pon, suatu perusahaan coklat menghilangkan biaya untuk mencetak dan
mengepak batangan-batangan coklat, sementara produsen coklat menghemat biaya
untuk membongkar dan melelehkan.
Hubungan dengan Pelanggan
Hubungan dengan pelanggan juga dapat menjadi sama pentingnya
seperti hubungan dengan pemasok. Ada banyak contoh mengenai hubungan yang
saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggannya.
Contoh. Beberapa produsen wadah telah membangun fasilitas produksi
dekat dengan pabrik bir dan mengantarkan wadah melalui konveyor secara langsung
ke lini perakitan pelanggan. Hal ini menghasilkan pengurangan biaya yang cukup
signifikan, baik bagi produsen container maupun bagi pelanggan mereka melalui
percepatan transportasi dari wadah kosong, yang dilakukan dalam jumlah besar
dan berat.
Hubungan Proses dengan Rantai Nilai dari Perusahaan.
Analisis rantai nilai secara eksplisit mengakui fakta bahwa
aktivitas nilai individual dalam perusahaan tidaklah independen tetapi saling
bergantung. Contoh. Di McDonald’s, penentuan waktu dari kampanye promosi secara
signifikan mempengaruhi utilisasi kapasitas produksi (aktivitas nilai yang
lain). Aktivitas yang berhubungan ini harus dikoordinasikan untuk merealisasikan
dampak penuh dari promosi.
Suatu perusahaan mungkin ingin menganalisis hubungan proses di
dalam rantai nilai, mencari cara untuk meningkatkan efisiensinya. Tujuan
keseluruhan dari analisis ini adalah untuk memindahkan bahan baku pertama dari
pemasok, melalui produksi, dan ke pelanggan dengan biaya rendah, waktu
terpendek, dan kualitas yang dapat diterima.
Efisiensi dari bagian desain rantai nilai dapat ditingkatkan
dengan mengurangi jumlah komponen terpisah dan meningkatkan kemudahan untuk
memproduksinya.
Contoh. Produsen VCR jepang mampu mengurangi harga dari $ 1.300
pada tahun 1977 menjadi $ 295 pada tahun 1984 dengan cara menekankan pada
dampak dari langkah awal dalam rantai (desain produk) terhadap langkah
selanjutnya (produksi) dengan cara mengurangi secara drastic jumlah komponen
dalam VCR.
2. Perhitungan biaya Berdasarkan
Aktivitas
Meningkatnya komputerisasi dan otorisasi di pabrik-pabrik telah
mengarah pada perubahan-perubahan penting dalam sistem untuk mengumpulkan dan
menggunakan informasi biaya. Enam puluh tahun yang lalu, hampir semua
perusahaan mengalokasikan biaya overhead ke produk melalui tarif overhead
tingkat pabrik yang didasarkan pada jam atau dolar tenaga kerja langsung.
Sekarang, semakin banyak perusahaan mengumpulkan biaya yang terkait dengan
bahan baku (misalnya transportasi dan penyimpanan) secara terpisah dari biaya
produksi lainnya; dan mengumpulkan biaya produksi untuk departemen individual,
mesin individual, atau “sel” individual, yang terdiri dari sekelompok mesin yang
melakukan serangkaian operasi terkait atas suatu produk. Dalam pusat-pusat
biaya ini, biaya tenaga kerja langsung mungkin digabungkan dengan biaya-biaya
lain, sehingga menjadi biaya konversi-yaitu, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead untuk mengoversi bahan baku dan komponen menjadi barang jadi. Selain biaya koversi, sistem yang
lebih baru ini juga membebankan biaya R&D, biaya umum dan administratif,
serta biaya pemasaran ke produk. Sistem yang lebih baru ini juga menggunakan
dasar alokasi yang lebih dari satu. Dalam sistem yang lebih baru ini, kata
aktivitas seringkali digunakan dibandingkan dengan kata pusat biaya, dan pemicu
biaya lebih sering digunakan dibandingkan dengan kata dasar alokasi; dan sistem
biaya ini disebut dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
(activity-based cost-ABC).
D. Proses Perencanaan Strategis
Dalam suatu perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun
kalender, proses perencanaan strategis dimulai pada musim semi dan diselesaikan
pada musim gugur, tepat sebelum pembuatan anggaran tahunan. Proses tersebut
melibatkan langkah-langkah berikut ini :
1. Meninjau dan memperbaharui
rencana strategis dari tahun lalu
2. Memutuskan asumsi dan pedoman
3. Iterasi pertama dari rencana
strategis baru
4. Analisis
5. Iterasi kedua dari rencana
strategis baru
6. Meninjau dan Menyetujui
1. Meninjau dan memperbaharui
rencana strategis dari tahun lalu
Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana strategis
dibuat; manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu, dan bukan
sebagai respons terhadap terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara
konseptual, implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun ke depan sebaiknya
dimasukkan dalam rencana strategis segera setelah keputusan tersebut dibuat. Jika tidak, rencana formal tersebut tidak lagi
mencerminkan jalan yang direncanakan akan diikuti oleh perusahaan. Khususnya,
rencana tersebut tidak mencerminkan dasar yang berlaku untuk menguji usulan
strategi dan program yang merupakan salah-satu nilai utama rencana itu.
2. Memutuskan asumsi dan pedoman
Rencana strategis yang telah diperbaharui memasukkan asumsi-asumsi
luas seperti pertumbuhan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), pergerakan musiman,
tarif upah, tenaga kerja, harga-harga dari bahan baku penting, tingkat bunga, harga
jual, kondisi pasar seperti tindakan pesaing, dan dampak dari undang-undang
pemerintah di setiap Negara di mana perusahaan beroperasi. Asumsi-asumsi ini
diperiksa kembali dan jika diperlukan diubah untuk memasukkan informasi paling
akhir.
3. Iterasi Pertama dari Rencana
Strategis
Menggunakan asumsi, tujuan dan pedoman tersebut, unit bisnis dan
unit operasi lainnya membuat rangcangan pertama dari rencana strategis, yang
mungkin memasukkan rencana operasi yang berbeda dari yang dimasukkan dalam
rencana sekarang, seperti perubahan dalam taktik pemasaran; dengan didukung
alasan. Staf unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer
unit bisnis membuat keputusan akhir. Bergantung pada hubungan pribadi, karyawan
unit bisnis dapat mencari saran dari staf kantor pusat dalam pengembangan
rencana-rencana ini. Anggota dari staf kantor pusat sering kali mengunjungi
unit bisnis selama proses ini dengan tujuan untuk mengklarifikasi pedoman,
asumsi, dan instruksi, serta secara umum, untuk membantu dalam proses
perencanaan
4. Analisis
Ketika kantor pusat menerima rencana unit bisnis, kantor pusat
mengagregasikannya menjadi satu rencana strategis korporat secara keseluruhan,
Staf perencanaan dan pemasaran, produksi dan eksektif fungsional lainnya di
kantor pusat menganalisis rencana ini secara mendalam. Unit bisnis X
merencanakan taktik pemasaran baru; apakah mungkin bagi bahwa penjualan yang
dihasilkan akan sebesar seperti yang diindikasikan pada rencana tersebut?
5. Iterasi Kedua dari Rencana
Strategis
Analisis dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana
dari beberapa unit bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam
asumsi dan pedoman yang mempengaruhi semua unit bisnis. Misalnya, agregasi dari
semua rencana mungkin mengindikasikan bahwa penurunan kas akibat peningkatan
persediaan dan pengeluaran modal lebih besar daripada yang dapat ditoleransi
perusahaan dengan aman; jika demikian, mungkin ada kebutuhan untuk menunda
pengeluaran di seluruh organisasi. Keputusan ini mengarah pada revisi dari
rencana.
6. Tinjauan dan Persetujuan Akhir
Suatu pertemuan dengan pejabat-pejabat senior korporat umumnya
mendiskusikan rencana yang direvisi secara panjang lebar. Rencana tersebut juga
mungkin dipresentasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO
memberikan persetujuan akhir,. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum
awal dari proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input
yang penting bagi prose situ.
Referensi tambahan
PERENCANAAN STRATEGIS:
Perlunya
perencanaan muncul karena fakta bahwa Organisasi bisnis
harus beroperasi, bertahan hidup dan kemajuan dalam lingkungan yang sangat
dinamis di mana perubahan adalah aturan, bukan pengecualian. Perubahan bisa
mendadak dan luas, atau mungkin lambat dan hampir tak terlihat.
Keuntungan yang cepat dalam teknologi,
persaingan global, perubahan preferensi pelanggan, perubahan kebijakan
pemerintah, telah dikalikan masalah manajer di seluruh dunia. Sebagian besar
perubahan ini dorong pada manajer dan mereka dipaksa untuk menyesuaikan
kegiatan mereka (layanan pelanggan, kerja tim, kecepatan, produk / kualitas
layanan, peningkatan produktivitas telah menjadi mantra perusahaan yang baru!)
Dalam rangka untuk mengambil keuntungan penuh dari perkembangan yang
menguntungkan atau meminimalkan efek samping yang tidak menguntungkan. Manajer
yang sukses mencoba untuk memvisualisasikan masalah sebelum mereka berubah
menjadi darurat. Penawaran manajer yang sukses 'dengan masalah diramalkan dan
manajer tidak berhasil berjuang dengan masalah yang tak terduga. Perbedaannya
terletak pada perencanaan (Terry). Manajer dibebankan dengan tanggung jawab
mencapai target yang pasti jangan menunggu untuk masa depan. Mereka membuat
masa depan (Drucker). Mereka memperkenalkan inisiatif asli dengan menghilangkan
kesulitan ini; mengantisipasi masalah di masa depan; mengubah tujuan untuk
memenuhi tantangan internasional dan eksternal; bereksperimen dengan ide-ide
kreatif; mencoba untuk berbagi masa depan dan menciptakan lingkungan yang lebih
diinginkan.
Perencanaan adalah proses memutuskan terlebih
dahulu apa yang harus dicapai dan bagaimana hal itu harus disadari. Ini
melibatkan tujuan memilih dan bagaimana untuk mencapai mereka. Perencanaan
strategis adalah jenis perencanaan. Tapi tidak seperti perencanaan jangka
pendek, perencanaan strategis melibatkan kerangka waktu diperpanjang,
pengembangan persentase besar dari sumber daya organisasi, spektrum yang luas
dari kegiatan dan dampak akhir utama.
Dengan menggabungkan dua model perencanaan
perencanaan, jangka panjang dan scanning lingkungan untuk membentuk saling
model Model Perencanaan Strategis dibentuk. Model Perencanaan Strategis adalah
alat yang membantu organisasi dalam menetapkan tujuan atau sasaran; analisis
lingkungan dan sumber daya organisasi; generasi pilihan strategis dan evaluasi
mereka, dan perencanaan, desain dan implementasi sistem kontrol atau mekanisme
pemantauan.
Model
ini terdiri dari enam tahap diidentifikasi yang memenuhi persyaratan pemikir Manajemen:
Pemindaian Lingkungan.
Evaluasi masalah
Peramalan
Pengaturan Tujuan.
Implementasi.
Pemantauan.
Model bergabung memungkinkan informasi dari
lingkungan eksternal dalam bentuk perkembangan yang muncul untuk memasuki
sistem perencanaan tradisional terfokus, sehingga meningkatkan efektivitas
keseluruhan perencanaan organisasi. Lebih khusus, memungkinkan identifikasi isu
dan tren yang harus digunakan untuk memodifikasi masalah internal diturunkan
selama pemantauan. Kedua menggabungkan model menjadi jelas ketika masa depan
yang terjadi pada organisasi dan masa depan yang terjadi bagi organisasi
dikontraskan.
PERENCANAAN STRATEGIS EVOLUATION:
Sudah menyaksikan perubahan signifikan dalam
aktivitas bisnis tiga dekade pertama abad kedua puluh. Perusahaan energi mereka
difokuskan pada peningkatan produksi barang standar untuk memperoleh skala
ekonomis. Mereka bekerja lebih nyaman dengan hari-hari rencana operasional.
Dimanapun datang ke pasar, harus mudah diserap. Volume besar, produk standar,
permintaan yang semakin meningkat ditandai era ini.
Organisasi menyaksikan turbulensi lingkungan
meningkat setelah tahun 1930-an. Persaingan menjadi ketat dengan munculnya
pemain baru, perubahan teknologi yang cepat dan kebijakan pemerintah membatasi
kebebasan ekonomi dari perusahaan-perusahaan di kebanyakan negara. Selera dan
preferensi konsumen berubah secara radikal. Produk baru dengan fitur baru
menjadi berita utama dan untuk mempertahankan permintaan, perusahaan harus
mempromosikan produk berat dan menghabiskan jumlah yang signifikan pada segmentasi
pasar. Mereka telah mengikat sumber daya dengan cermat, menilai berbagai
alternatif yang ditawarkan oleh lingkungan eksternal dari waktu ke waktu. Itu,
tanggapan reaktif adhoc jarang hasil, memaksa perusahaan untuk mengubah
orientasi mereka (dari jangka pendek untuk jangka panjang) dan terlihat di luar
empat dinding organisasi lebih dekat.
Tahun 1950-an melihat perubahan dramatis
dalam teknologi, produk baru muncul dengan cepat; persaingan menjadi
potong-tenggorokan; perusahaan multinasional mulai mendominasi pasar global dan
kebijakan pemerintah mendorong kekuatan pasar bebas. Kompleksitas lingkungan
harfiah memaksa perusahaan untuk keluar dengan langkah-langkah proaktif dengan
menjepit harapan mereka pada peta jalan yang disediakan oleh rencana strategis.
Mereka harus dan fleksibel sehingga mereka bisa tetap pelarut dan bergerak
cepat. Mereka hampir membatalkan gaya yang ada, sistem dan standar, melihat
lingkungan internal maupun eksternal dari perspektif strategis.
MANFAAT PERENCANAAN STRATEGIS:
Suatu
perusahaan berlatih perencanaan perusahaan dapat menuai beberapa manfaat.
Perencanaan perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan
teknologi dan mencapai tujuan strategis dan tujuan berhasil. Ini menjamin
alokasi sumber daya rasional dan meningkatkan koordinasi antara berbagai unit
atau divisi. Sebuah pendekatan yang lebih formal untuk pasukan perencanaan
manajer untuk berpikir ke depan dan mengantisipasi masalah sebelum terjadi.
Sebuah kebiasaan berpikir maju dianjurkan. Manfaat utama dari perencanaan
muncul dari dialog berkelanjutan tentang masa depan organisasi, antara
manajemen puncak dan manajemen menengah, antara
garis dan staf, antara divisi dan kantor pusat, dan antara manajemen dan
serikat pekerja.
Setelah
proses perencanaan perusahaan akan mapan dan diterima, itu menjadi bagian dari
pendekatan perusahaan untuk manajemen. Karena penekanan karena itu kemungkinan
akan diberikan kepada tenaga kerja pembangunan, pengembangan produk baru dan
investasi jangka panjang yang dianggap penting untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan. Dengan perencanaan perusahaan, manajemen keuntungan
rasa baru arah. Ada kesadaran yang lebih besar dari lingkungan bisnis, dan rasa
membuat review sistematis dan kritis dari bisnis dikembangkan.
Perencanaan
perusahaan dapat menyebabkan peningkatan signifikan dalam kinerja. Studi di Amerika Serikat menunjukkan
bahwa perusahaan menggunakan perencanaan perusahaan mengungguli perusahaan yang
menggunakan metode perencanaan informal. Perusahaan dengan perencanaan
perusahaan dilakukan sekitar 30-40 persen lebih baik dalam hal pendapatan per
saham, laba atas ekuitas umum dan pendapatan dari total modal yang digunakan.
Kinerja perusahaan membaik setelah mereka memperkenalkan perencanaan
perusahaan. Perbaikan sangat mengesankan: penjualan tumbuh sebesar 38 persen,
pendapatan per saham tumbuh sebesar 64 persen dan harga saham meningkat sebesar
56 persen.
Sebuah sistem perencanaan formal dapat
membantu manajemen dalam menanggapi lingkungan yang dinamis dan dalam mengelola
sebuah organisasi strategis yang kompleks dengan sumber daya terbatas.
Armstrong menganalisis eksperimen yang relevan ilmu perilaku dan menyimpulkan
bahwa sistem perencanaan formal yang lebih berguna ketika perubahan besar yang
terjadi baik di lingkungan atau dalam organisasi. Hal ini juga berguna bila
ketidakpastian tinggi atau ketika tugas-tugas kompleks yang terlibat.
MODEL PERENCANAAN:
Strategi, operasi dan taktik yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi. Secara teoritis mereka dapat dibedakan.
Tetapi praktis mereka pergi bergandengan tangan. Tiga dimensi struktur
organisasi memerlukan perencanaan strategis, perencanaan operasional dan
perencanaan taktis di tingkat masing-masing.
Perencanaan Strategis:
Perencanaan strategis umumnya dibuat oleh
manajemen tingkat atas, tetap melihat dari tujuan jangka panjang. Ini adalah
pendekatan yang menghakimi dan rasional dan kadang-kadang juga kondisional.
Strategis dimaksudkan untuk memberikan petunjuk kepada manajer tingkat
menengah. Ini akan menjadi sukses didasarkan pada delegasi wewenang yang lebih
baik. Perencanaan strategis adalah proses menentukan tujuan organsiation
tersebut. Contoh:
(I) Perencanaan untuk maksimalisasi
keuntungan.
(Ii) Perencanaan untuk pemanfaatan kapasitas.
(Iii) Perencanaan untuk diversifikasi.
(Iv) Fungsional bidang perencanaan seperti
produksi, operasi, keuangan, pemasaran dll
Perencanaan Operasional:
Perencanaan operasional s dibuat oleh manajer
tingkat menengah tetap melihat strategi dari organsiation tersebut. Ini adalah
proses memutuskan penggunaan paling efektif dari sumber daya yang telah
dialokasikan dan untuk mengembangkan mekanisme kontrol untuk memastikan
pelaksanaan yang efektif dari tindakan sehingga tujuan organisasi tercapai.
Perencanaan operasional berfokus pada lingkungan organisasi internal. Hal ini
berkaitan dengan program jangka pendek. Hal ini juga berfokus pada cara dan
sarana yang masing-masing individu functionas dapat diprogram.
Perencanaan Taktis:
Taktik yang dimaksud dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya yang dijalankan. Tujuan dari perencanaan taktis
akan berhasil dalam suatu situasi tertentu. Perencanaan taktis selalu
didasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Hal ini diimplementasikan pada
dan berhubungan dengan tingkat yang lebih rendah manajemen. Hal ini membutuhkan
tindakan segera. Namun risiko dan ketidakpastian yang sangat kurang pada
tingkat ini.
Di masa depan yang terjadi pada perusahaan
(perencanaan masa depan ~ khas '), perkembangan baru yang tidak diantisipasi
sebelum mereka memaksa jalan mereka ke puncak agenda, menuntut manajemen krisis
dan kebakaran terbaru teknik. Di masa ini, masalah biasanya didefinisikan oleh
orang lain yang minat tidak selalu termasuk orang-orang dari perusahaan atau
tujuannya. Tidak hanya ancaman dari lingkungan eksternal tidak diantisipasi
sedini mungkin, kesempatan kunci akan terjawab atau berkurang nilainya.
Di masa depan yang terjadi untuk organisasi,
kontras (masa depan ~ strategis '), kepemimpinan manajemen lebih terfokus pada
pencegahan kebakaran dan kurang pada pemadam kebakaran. Oleh karena itu, ia
mampu melakukan penilaian lebih berhati-hati dalam alokasi tertib dan sumber
daya yang efisien. Tentu saja, manajemen masih akan harus berurusan dengan
perkembangan tak terduga, tetapi mereka mungkin akan lebih sedikit dan kurang
traumatis. Dengan demikian, organisasi mampu mengejar misi mereka dengan
keyakinan yang lebih besar dan konsistensi karena mereka akan terganggu oleh
latihan api lebih sedikit dan lebih kecil berkelahi.
Kata ~ perencanaan strategis ', menyediakan
unsur-unsur kunci yang mendasari maknanya. Proses ini strategis karena
melibatkan mempersiapkan cara terbaik untuk keadaan lingkungan organisasi. Hal
ini strategis, karena jelas tentang tujuan organisasi dan sumber daya. Ini
melibatkan mengantisipasi lingkungan masa depan, keputusan yang dibuat di masa
sekarang. Proses ini tentang perencanaan karena melibatkan mengembangkan
pendekatan untuk mencapai masa depan ini. Rencananya adalah satu set keputusan
tentang apa yang harus dilakukan, mengapa melakukannya, dan bagaimana
melakukannya.
Perencanaan strategis dan manajemen bergabung
bersama dalam suatu proses tunggal. Proses ini link perencanaan strategis dan
pengambilan keputusan operasional. Perencanaan strategis menyediakan manajemen
alat untuk menyelaraskan strategi dinamis. Ini adalah upaya disiplin untuk
menghasilkan keputusan dan tindakan yang membentuk dan membimbing apa suatu
organisasi, apa yang dilakukannya, dan mengapa tidak itu, dengan fokus pada
masa depan. Ini membantu organsiaon untuk memfokuskan energi; untuk bekerja ke
arah tujuan, untuk menilai dan menyesuaikan arah oragnisation yang lebih
efisien dalam respon terhadap perubahan lingkungan.
TINGKAT PERENCANAAN STRATEGIS:
Banyak organisasi mengembangkan strategi pada
tiga tingkat yang berbeda; perusahaan, bisnis dan fungsional.
Tingkat korporat Perencanaan Strategis:
itu adalah proses mendefinisikan karakter
keseluruhan dan tujuan organisasi, bisnis itu akan masuk dan meninggalkan dan
bagaimana sumber daya akan didistribusikan di antara bisnis-bisnis. Strategi di
tingkat ini biasanya dikembangkan oleh manajemen puncak (Direksi, CEO dll).
keputusan yang berbasis luas, membawa risiko yang lebih besar dan mempengaruhi
sebagian besar organisasi (misalnya jenis usaha yang harus masuk organisasi,
perubahan yang diperlukan dalam strategi pertumbuhan, akuisisi dan
diversifikasi keputusan dll).
Bisnis Perencanaan Strategis-tingkat:
itu adalah terutama berkaitan dengan
perencanaan bagaimana mengelola kepentingan dan operasi unit tertentu dalam
organisasi, umumnya dikenal sebagai unit bisnis strategis. Sebuah unit bisnis
strategis adalah bisnis yang berbeda dengan set sendiri dari pesaing, yang
dapat dikelola secara independen cukup dari bisnis lain dalam organisasi.
Umumnya, para kepala unit bisnis masing-masing mengembangkan strategi bisnis,
dengan persetujuan manajemen. Strategi pada tingkat ini ditujukan untuk
menentukan keunggulan kompetitif untuk membangun, menentukan respon terhadap
situasi pasar yang terus berubah, mengalokasikan sumber daya dalam unit bisnis
dan koordinasi fungsional tingkat strategis yang dikembangkan oleh manajer
fungsional.
Fungsional tingkat Perencanaan Strategis:
Ini adalah proses penentuan kebijakan dan
prosedur untuk (tingkat yang relatif sempit aktivitas) fungsi yang berbeda dari
perusahaan seperti pemasaran, keuangan, personil dll Ini dikembangkan oleh
manajer fungsional dan biasanya ditinjau oleh kepala unit bisnis.
Koordinator strategi di tiga tingkat adalah
penting dalam memaksimalkan dampak strategis. Kekuatan dari strategi tingkat
bisnis yang ditingkatkan ketika strategi tingkat fungsional dukungan dorong
dasar. Demikian pula, tingkat korporasi cenderung berdampak lebih besar ketika
bisnis strategi tingkat dukungan satu sama lain dalam memperkuat strategi
tingkat korporasi.
MENGAPA PERENCANAAN STRATEGIS?
Tidak ada perusahaan bisnis dapat mampu untuk
mendapatkan depan tanpa peta yang jelas di mana ia ingin pergi dan mengapa.
Perencanaan strategis menyediakan peta jalan bagi perusahaan. Ini berfungsi
sebagai panduan yang komprehensif, tetapi memberikan gambaran besar untuk semua
karyawan dari sebuah organisasi. Dengan mendefinisikan misi organisasi dalam
hal tertentu, hal ini membantu manajer memberikan arahan dan tujuan untuk upaya
organisasi. Organisasi mampu berfungsi lebih baik sebagai hasil dan menjadi
lebih masing-masing untuk lingkungan yang dinamis. Ini helpsw dalam kesempatan
mengidentifikasi awal dan mengeksploitasi yang sama penuh semangat. Ini
membantu memutuskan di mana dan kapan menggunakan sumber daya yang tersedia
secara optimal. Selain itu, ia menyediakan basis yang lengkap dan luas untuk
menilai kontribusi masing-masing eksekutif. Target diklarifikasi dan sarana
untuk mengikuti diuraikan. Sebagai masa depan terungkap, kontrol yang memadai dapat
dibangun untuk melihat apakah tindakan yang tepat diadopsi atau tidak dan di
mana hasilnya memuaskan atau tidak. Perencanaan strategis juga meminimalkan
kemungkinan kesalahan dan kejutan menyenangkan, karena tujuan, strategi
dikenakan pemeriksaan hati-hati. Ada kemungkinan kurang untuk melakukan
kesalahan dan keputusan tiba di akhirnya dapat bertahan dalam ujian waktu.
PERENCANAAN PROSES STRATEGIS:
Proses perencanaan strategis merupakan
latihan formal, dengan perencana menyusun tujuan, anggaran, program, dan
rencana operasi. Hal ini dilakukan dengan proses dipecah menjadi langkah yang
berbeda, yang didefinisikan oleh daftar, dan didukung oleh teknik. Sebagai
proses yang formal, komitmen ini adalah relevan untuk semua fase. Spesifikasi
tujuan harus dilakukan sebelum generasi strategi yang, pada gilirannya, harus
diselesaikan sebelum evaluasi. Langkah pemantauan terakhir. Garis putus-putus
menunjukkan bahwa, sampai batas tertentu, proses ini berulang-ulang. Sebagai
contoh, evaluasi mungkin panggilan untuk kembali ke generasi strategi baru,
atau pemantauan mungkin memerlukan evaluasi baru strategi.
Sekolah Perencanaan yang strategis berkembang
dari pada 1970-an, yang disebut benteng proses tertulis yang eksplisit
menentukan jangka panjang perusahaan tujuan, generasi strategi alternatif untuk
mencapai tujuan tersebut, evaluasi strategi, dan prosedur yang sistematis untuk
hasil pemantauan. Masing-masing langkah dari proses perencanaan itu disertai
dengan prosedur eksplisit untuk mendapatkan komitmen. Hal ini memberikan bitrth
bagi Departemen Corporate Planning yang setup dalam rangka untuk melaksanakan
Perencanaan Strategis. Perencanaan dilakukan oleh perencana perusahaan, yang
merupakan memikirkan organisasi.
Perencanaan strategis organisasi menemukan
berguna karena adalah sangat sistematis dari perencanaan dan oleh karena itu
mudah untuk memahami metode, prosedur dan ritual diprogram untuk melaksanakan
strategi. Selain itu, keuntungan lainnya adalah:
Ini menyediakan struktur alat analisis dan
pemikiran masalah strategis yang kompleks, membutuhkan manajemen untuk
pertanyaan dan menantang apa yang mereka ambil untuk diberikan.
Hal ini dapat digunakan untuk melibatkan
masyarakat dalam pembangunan strategi.
Ini juga merupakan cara untuk
mengkomunikasikan maksud dari manajemen untuk anggota organisasi.
Hal ini dapat digunakan sebagai alat kontrol
dengan secara teratur meninjau kinerja dan kemajuan terhadap tujuan yang
disepakati.
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENDEKATAN SISTEM:
Pendekatan sistem dapat membantu dalam perencanaan
dalam sebuah perusahaan besar. Pemikiran sistem menunjukkan bahwa dampak dari
keputusan sehubungan dengan salah satu sistem (misalnya divisi atau sektor
bisnis) pada sistem total atau perusahaan secara keseluruhan diperiksa.
Kebutuhan untuk pendekatan semacam ini jelas ketika organisasi menjalankan
jaringan fisik seperti kereta api atau sistem distribusi gas, atau ketika
sebuah perusahaan memiliki beberapa terletak di tempat yang berbeda. Sementara
merumuskan rencana bagi organisasi secara keseluruhan, diharapkan untuk
mengambil pandangan perusahaan dan mempertimbangkan implikasi dari perkembangan
dalam setiap bagian dari perusahaan pada kinerja keseluruhan.
Model komputer dapat digunakan sebagai
tambahan dari pendekatan sistem. Anda akan ingat bahwa model adalah
representasi yang disederhanakan dari realitas dan mewujudkan faktor-faktor
yang signifikan dalam ukuran yang memadai untuk memberikan jawaban yang
memuaskan untuk masalah di tangan. Model yang sangat berguna dalam menangani
masalah perencanaan perusahaan besar yang terintegrasi dengan sejumlah tanaman
yang saling terkait, terutama untuk keuangan untuk tujuan evaluasi keuangan.
Sebuah model khas merupakan biaya dan kapasitas di berbagai pabrik, dan harga
dan volume penjualan di pasar yang dilayani tanaman seperti y. Model ini dapat
digunakan untuk memperkirakan pendapatan, biaya dan keuntungan dengan tahun
tahun untuk kombinasi yang berbeda dari tanaman baru dan yang ada pada berbagai
asumsi tentang potensi pasar. Selanjutnya, dalam sebuah organisasi besar, model
perencanaan dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda dari organisasi,
misalnya, di tingkat korporasi, tingkat divisi dan pabrik, atau untuk produk
yang berbeda atau kelompok produk. Semakin tinggi tingkat organisasi dan besar wilayah
aktivitas tertutup, yang kurang adalah jumlah rincian yang diperlukan pada
individu tanaman atau produk.
Namun, membangun model untuk sebuah
perusahaan besar dengan beberapa divisi atau unit yang terletak di tempat yang
berbeda yang penuh dengan beberapa masalah manajerial yang serius. Selanjutnya,
untuk menggunakan model komputer efektif, data harus secara teratur diperbarui.
Penggunaan model tidak harus menciptakan ketegangan dalam organisasi atau harus
itu menghambat analisis objektif terhadap masalah strategis di bawah
pertimbangan.
Vendrian Dinata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar