Kamis, 03 April 2014

KOMPENSASI MANAJEMEN

A.  Temuan Riset atas Insentif Organisasi, Karakteristik Rencana Kompensasi Insentif

Berdasarkan hasil riset, insentif dan organisasi cenderung mendorong untuk:

  1. Individu cenderung memotivasi dirinya sebagai akibat diperolehnya imbalan dari pada ketakutan akan hukuman.
  2. Imbalan pribadi bersifat negative (situasional).
  3. Jika manajemen merespon positif akan system, maka manajemen operasi akan mengikutinya, dan sebaliknya.
  4. Individu lebih termotivasi jika mereka mendapat umpan balik dari kegiatannya.
  5. Insentif kurang efektif karena jumlahnya yang semakin naik.
  6. Insentif mendorong untuk bekerja demi mencapai anggaran yang ditentukan.
Total paket kompensasi manajer mencakup 3 (tiga) komponen, yaitu:

  1. gaji;
  2. manfaat dari perusahaan; dan
  3. kompensasi efektif.
Ketiga faktor tersebut independen, tetapi sektor ketiga berhubungan spesifik kepada fungsi kontrol manajemen (Anthony, 2003).

Rencana insentif jangka pendek meliputi:

Total Kantong Bonus
Total kantong bonus merupakan jumlah total dari bonus yang dapat dibayarkan kepada kelompok karyawan yang mempunyai kualifikasi tertentu. Cara membuat kantong bonus yaitu:

  • membuat bonus sama dengan persentase keuntungan;
  • mendasarkan bonus pada persentase pendapatan per saham;
  • didasarkan pada pertambahan pada kemampulabaan atas tahun lalu; dan
  • didasarkan pada keuntungan relatif industri.

Kompensasi Ditunda
Kompensasi ditunda merupakan pembayaran bonus dipisah untuk beberapa tahun. Kelemahan kompensasi ditunda adalah mereka tidak membuat jumlah yang ditunda tersedia bagi eksekutif pada tahun diperoleh.
Rencana insentif jangka panjang menurut Anthony (2003) meliputi:

  • Stock Option (Pilihan Saham)
Stock Option  merupakan hak membeli modal saham pada saat dan harga tertentu sesuai perjanjian


  • Saham Pantom
Saham pantom merupakan sejumlah saham untuk maksud pembukuan saja.

  • Hak Apresiasi Saham
Hak apresiasi saham merupakan hak untuk menerima pembayaran tunai berdasarkan kenaikan nilai saham saat diberi penghargaan sampai pada tanggal yang ditentukan.

  • Kinerja Saham
Kinerja saham merupakan jumlah bagian tertentu dari saham yang diberikan kepada manajer ketika saham spesifik dicapai.

  • Kinerja Unit-Unit
Kinerja unit-unit dibayarkan ketika target spesifik jangka panjang diperoleh.


B.  Insentif untuk Korporasi

Kompensasi CEO biasanya didiskusikan dewan direksi komite kompensasi. Dalam keadaan biasa, komite hanya melaksanakan persentase yang sama kepada kompensasi CEO (Anthony, 2003). Sistem bonus kelompok dihitung atas dasar keluaran tim dan dibagi antara para anggota baik secara rata atau berdasar pada proporsi tertentu, bagian yang lebih besar diberikan kepada pekerja terampil dan rajin (Sukarno, 2002).


C.  Insentif bagi Manajer Unit Usaha

Jenis insentif ada 2 (dua), yaitu:

1. Insentif finansial
Misalnya kenaikan gaji, bonus, manfaat, mobil dinas, dan cuti.

2. Insentif psikologi dan sosial.
Misalnya kemungkinan promosi, otonomi lebih besar, dan penambahan tanggung jawab (Anthony, 2003).
Besarnya bonus relatif terhadap gaji. Ada 2 (dua) aliran pemberian bonus, yaitu:

  • merekrut orang yang baik, membayar dengan baik, dan mengharapkan kinerja yang baik;
  • merekrut orang baik, mengharap kinerja baik, membayar dengan baik jika kinerja mereka baik.
Skema kompensasi bagi laba (bagi bonus) menurut Maulana (1993) mempunyai 2 (dua) karakteristik, yaitu:

  • partisipasi dibatasi hanya pada manajer-manajer yang jenjangnya cukup tinggi dalam organisasi untuk dapat ikut mempengaruhi kebijakan; dan
  • besar bonus dihitung dengan suatu formula yang mengaitkan bonus tersebut dengan jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu, biasanya satu tahun.

Basis bonus didasarkan pada total keuntungan unit usaha. Kinerja prestasi menurut Anthony (2003) terbagi menjadi 3 macam berikut:


1. Kriteria keuangan
Kriteria keuangan adalah memasukkan margin kontribusi keuntungan unit usaha langsung, keuntungan unit usaha dapat dikontrol, laba sebelum pajak, dan keuntungan bersih.

  • Penyesuaian factor yang tidak dapat dikontrol
  • Menghilangkan pengeluaran yang dihasilkan dari keputusan eksekutif.
  • Menhilangkan kerugian oleh “perbuatan alam” (gempa, banjir).
  • Manfaat dan kekurangan target keuangan jangka pendek
  • Mendorong tindakan jangka pendek yang bukan kepentingan jangka panjang perusahaan.
  • Manajer tidak dapat melaksanakan investasi yang dijanjikan yang mengurangi hasil keuangan jangka pendek.

2. Merit rating (penilaian mutu) 
adalah suatu bentuk insentif upah sebagai pengakuan bahwa masing-masing pekerja berbeda dalam efisiensinya di perusahaan (Sukarno, 2003). Merit rating menetapkan standar obyektif secara sistematis yang menyangkut berbagai mutu seperti skill, efisiensi, tanggung jawab, insentif, upaya mencegah kecelakaan, penyesuaian, kerja sama, dan kedisiplinan masuk kerja.

Kompensasi di Indonesia menurut Sukarno (2002) memiliki beberapa ragam sebagai berikut.

  • Tunjangan Utama, misalnya gaji, upah yang dibayar, askes, THR, biaya klinik bebas, makan siang, pesangon atas PHK.
  • Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang diatur dalam UU No. 3 Tahun 1995 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya, yaitu PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek, Kepres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Sebab Hubungan Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan, dan Pelayanan Jamsostek.
  • Lain-lain
  • Fasilitas Kredit Pinjaman Rumah
  • Uang Pensiun

3. Fasilitas Kendaraan Kantor dan sebagainya.

Tujuan terpenting dari system kompensasi yang fair adalah keadilan. Keadilan ini menurut Sukarno (2002) mencakup 3 (tiga) hal berikut.

1. Keadilan internal
Misalnya: secara relatif, nilai pekerjaan individu kepada perusahaan dibayar pada tarif fair berapa?

2. Keadilan eksternal
Misalnya: cukup kompetitifkah upah yang dibayar perusahaan fair dibanding tarif diluar perusahaan?

3. Keadilan individu
Misalnya: bagaimana secara relatif pembayaran kepada masing-masing individu fairdibandingkan dengan individu yang melakukan pekerjaan serupa?


D.  Teori Agensi
Konsep teori Agensi menurut Anthony (2003), yaitu:

  • mengansumsikan individu bertindak atas kepentingan pribadi
  • prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada keuangan yang bertambah.
Mekanisme pengendalian teori agensi menurut Anthony (2003), yaitu:

  • Monitoring yaitu laporan keuangan yang diaudit pihak ketiga dan dikirim ke pemilik.
  • Kontrak insentif, terjadi jika kontrak diberikan kepada agen memotivasi untuk bekerja yang terbaik, kontrak dianggap menjadi sasaran yang harmoni.
Kritik terhadap teori ini adalah teori ini tidak mempunyai pengaruh praktis yang dapat ditulis dalam proses pengendalian manajemen


Tidak ada komentar:

Posting Komentar