A. Temuan Riset atas Insentif
Organisasi, Karakteristik Rencana Kompensasi Insentif
Berdasarkan hasil riset, insentif dan organisasi
cenderung mendorong untuk:
- Individu cenderung memotivasi dirinya sebagai akibat diperolehnya imbalan dari pada ketakutan akan hukuman.
- Imbalan pribadi bersifat negative (situasional).
- Jika manajemen merespon positif akan system, maka manajemen operasi akan mengikutinya, dan sebaliknya.
- Individu lebih termotivasi jika mereka mendapat umpan balik dari kegiatannya.
- Insentif kurang efektif karena jumlahnya yang semakin naik.
- Insentif mendorong untuk bekerja demi mencapai anggaran yang ditentukan.
Total
paket kompensasi manajer mencakup 3 (tiga) komponen, yaitu:
- gaji;
- manfaat dari perusahaan; dan
- kompensasi efektif.
Ketiga
faktor tersebut independen, tetapi sektor ketiga berhubungan spesifik kepada
fungsi kontrol manajemen (Anthony, 2003).
Rencana
insentif jangka pendek meliputi:
Total Kantong Bonus
Total
kantong bonus merupakan jumlah total dari bonus yang dapat dibayarkan kepada
kelompok karyawan yang mempunyai kualifikasi tertentu. Cara membuat kantong
bonus yaitu:
- membuat bonus sama dengan persentase keuntungan;
- mendasarkan bonus pada persentase pendapatan per saham;
- didasarkan pada pertambahan pada kemampulabaan atas tahun lalu; dan
- didasarkan pada keuntungan relatif industri.
Kompensasi Ditunda
Kompensasi
ditunda merupakan pembayaran bonus dipisah untuk beberapa tahun. Kelemahan
kompensasi ditunda adalah mereka tidak membuat jumlah yang ditunda tersedia
bagi eksekutif pada tahun diperoleh.
Rencana
insentif jangka panjang menurut Anthony (2003) meliputi:
- Stock Option (Pilihan Saham)
Stock
Option merupakan hak membeli modal saham pada saat dan harga
tertentu sesuai perjanjian
- Saham Pantom
Saham
pantom merupakan sejumlah saham untuk maksud pembukuan saja.
- Hak Apresiasi Saham
Hak
apresiasi saham merupakan hak untuk menerima pembayaran tunai berdasarkan
kenaikan nilai saham saat diberi penghargaan sampai pada tanggal yang
ditentukan.
- Kinerja Saham
Kinerja
saham merupakan jumlah bagian tertentu dari saham yang diberikan kepada manajer
ketika saham spesifik dicapai.
- Kinerja Unit-Unit
Kinerja
unit-unit dibayarkan ketika target spesifik jangka panjang diperoleh.
B. Insentif untuk Korporasi
Kompensasi CEO biasanya didiskusikan dewan direksi komite
kompensasi. Dalam keadaan biasa, komite hanya melaksanakan persentase yang sama
kepada kompensasi CEO (Anthony, 2003). Sistem bonus kelompok dihitung atas
dasar keluaran tim dan dibagi antara para anggota baik secara rata atau
berdasar pada proporsi tertentu, bagian yang lebih besar diberikan kepada
pekerja terampil dan rajin (Sukarno, 2002).
C. Insentif bagi Manajer Unit
Usaha
Jenis
insentif ada 2 (dua), yaitu:
1. Insentif finansial
Misalnya
kenaikan gaji, bonus, manfaat, mobil dinas, dan cuti.
2. Insentif psikologi dan
sosial.
Misalnya
kemungkinan promosi, otonomi lebih besar, dan penambahan tanggung jawab
(Anthony, 2003).
Besarnya
bonus relatif terhadap gaji. Ada 2 (dua) aliran pemberian bonus, yaitu:
- merekrut orang yang baik, membayar dengan baik, dan mengharapkan kinerja yang baik;
- merekrut orang baik, mengharap kinerja baik, membayar dengan baik jika kinerja mereka baik.
Skema
kompensasi bagi laba (bagi bonus) menurut Maulana (1993) mempunyai 2 (dua)
karakteristik, yaitu:
- partisipasi dibatasi hanya pada manajer-manajer yang jenjangnya cukup tinggi dalam organisasi untuk dapat ikut mempengaruhi kebijakan; dan
- besar bonus dihitung dengan suatu formula yang mengaitkan bonus tersebut dengan jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu, biasanya satu tahun.
Basis
bonus didasarkan pada total keuntungan unit usaha. Kinerja prestasi menurut
Anthony (2003) terbagi menjadi 3 macam berikut:
1. Kriteria keuangan
Kriteria
keuangan adalah memasukkan margin kontribusi keuntungan unit usaha langsung,
keuntungan unit usaha dapat dikontrol, laba sebelum pajak, dan keuntungan
bersih.
- Penyesuaian factor yang tidak dapat dikontrol
- Menghilangkan pengeluaran yang dihasilkan dari keputusan eksekutif.
- Menhilangkan kerugian oleh “perbuatan alam” (gempa, banjir).
- Manfaat dan kekurangan target keuangan jangka pendek
- Mendorong tindakan jangka pendek yang bukan kepentingan jangka panjang perusahaan.
- Manajer tidak dapat melaksanakan investasi yang dijanjikan yang mengurangi hasil keuangan jangka pendek.
2. Merit
rating (penilaian
mutu)
adalah suatu bentuk insentif upah sebagai pengakuan bahwa masing-masing
pekerja berbeda dalam efisiensinya di perusahaan (Sukarno, 2003). Merit
rating menetapkan standar obyektif secara sistematis yang menyangkut
berbagai mutu seperti skill, efisiensi, tanggung jawab, insentif,
upaya mencegah kecelakaan, penyesuaian, kerja sama, dan kedisiplinan masuk
kerja.
Kompensasi
di Indonesia menurut Sukarno (2002) memiliki beberapa ragam sebagai berikut.
- Tunjangan Utama, misalnya gaji, upah yang dibayar, askes, THR, biaya klinik bebas, makan siang, pesangon atas PHK.
- Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang diatur dalam UU No. 3 Tahun 1995 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya, yaitu PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek, Kepres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Sebab Hubungan Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan, dan Pelayanan Jamsostek.
- Lain-lain
- Fasilitas Kredit Pinjaman Rumah
- Uang Pensiun
3. Fasilitas Kendaraan Kantor dan sebagainya.
Tujuan
terpenting dari system kompensasi yang fair adalah keadilan.
Keadilan ini menurut Sukarno (2002) mencakup 3 (tiga) hal berikut.
1. Keadilan internal
Misalnya:
secara relatif, nilai pekerjaan individu kepada perusahaan dibayar pada
tarif fair berapa?
2. Keadilan eksternal
Misalnya:
cukup kompetitifkah upah yang dibayar perusahaan fair dibanding
tarif diluar perusahaan?
3. Keadilan individu
Misalnya:
bagaimana secara relatif pembayaran kepada masing-masing individu fairdibandingkan
dengan individu yang melakukan pekerjaan serupa?
D. Teori Agensi
Konsep
teori Agensi menurut Anthony (2003), yaitu:
- mengansumsikan individu bertindak atas kepentingan pribadi
- prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada keuangan yang bertambah.
Mekanisme
pengendalian teori agensi menurut Anthony (2003), yaitu:
- Monitoring yaitu laporan keuangan yang diaudit pihak ketiga dan dikirim ke pemilik.
- Kontrak insentif, terjadi jika kontrak diberikan kepada agen memotivasi untuk bekerja yang terbaik, kontrak dianggap menjadi sasaran yang harmoni.
Kritik
terhadap teori ini adalah teori ini tidak mempunyai pengaruh praktis yang dapat
ditulis dalam proses pengendalian manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar