Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih
mengarah pada sebuah penganggaran modal. Sedangkan penganggaran modal merupakan
keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek tersebut yang nantinya akan
di masukan ke dalam anggaran modal (capital budget). Perusahaan harus
benar-benar memikirkan secara matang dalam mengambil suatu keputusan untuk
menerima atau menolak suatu proyek yang akan berdampak pada kelangsungan
perusahaan.
Suatu proyek harus dinilai apakah akan memberikan pengaruh
yang baik terhadap arus kas perusahaan. Keputusan untuk menerima atau menolak
suatu proposal investasi proyek harus mengacu pada penganggaran modal.
Suatu investai pastinya akan mengeluarkan kas yang besar dan
perusahaan menjadi terikat pada tindakan tertentu dalam periode yang cukup
lama, oleh sebab itu penganggaran modal harus dilakukan dengan teliti supaya
tidak menimbulkan biaya yang mahal. Metode perhitungan yang biasa digunakan
oleh perusahaan adalah NPV, metode ini membandingkan antara nilai sekarang arus
kas masuk dengan arus kas keluar.
Perputaran dana yang digunakan untuk investasi dalam aktiva
tetap biasanya berbentuk bangunan, mesin, kendaraan, dll yang akan diterima
kembali oleh perusahaan secara berangsur-angsur dalam beberapa tahun melalui
depresiasi.
Capital Budgeting
Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan
keseluruhan proses dari perencanaan dan pengambilan keputusan dalam hal
pengeluaran dana dimana durasi untuk mengembalikan dana tersebut lebih dari
satu tahun. Capital budgeting memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan di
masa yang akan datang.
Manfaat Capital Budgeting
- Secara terinci mengetahui kebutuhan dana, karena jangka waktu dari dana yang terikat lebih dari satu tahun
- Supaya tidak terjadi over investment dan under investment
- Meminimalisir terjadinya kesalahan pada decision making
Penggolongan Investasi dalam Aktiva Tetap
1. Investasi Penggantian
Ini adalah keputusan investasi penggantian yang paling
sederhana. Aktiva yang sudah mengalami keausan (wear-out) atau sudah usang
harus dilakukan pergantian dengan aktiva yang baru apabila produksi akan terus
dilanjutkan.
2. Investasi Penambahan Kapasitas
Sebagai contoh adalah usulan untuk melakukan pembukaan
pabrik baru atau panambahan jumlah mesin. Terkadang investasi ini bersifat
penggantian, misal penggantian mesin yang sudah tua dengan mesin yang masih
baru.
3. Investasi Penambahan Produk Baru
Investasi yang bertujuan untuk menghasilkan produk baru,
namun masih tetap menghasilkan produk yang sudah diproduksi pada saat ini.
4. Investasi Lain-lain
Ini adalah golongan investasi yang tidak masuk ke dalam tiga
golongan usulan investasi di atas, contohnya investasi pemasangan alat
pendingin, alat pemanas, dll.
Beberapa metode yang digunakan untuk menyeleksi usulan
investasi:
1. Metode Payback Periode
Payback Periode merupakan periode yang dibutuhkan supaya
mampu menutup kembali pengeluaran investasi dengan memanfaatkan aliran kas neto
(net cash flow) atau proceed. Resiko akan semakin kecil apabila modal yang
dikeluarkan dapat segera kembali. Kriteria penerimaan proyek yang akan diterima
adalah jika perbandingan antara periode pengembalian lebih rendah dari periode
pengembalian maksimum.
2. Net Present Value
Net Present Value merupakan selisih yang terjadi antara
nilai arus kas masuk sekarang yang akan diterima di periode yang akan datang
dengan nilai arus kas keluar. Untuk kriteria penerimaannya dapat di lihat dari
NPV yang positif, ini menjelaskan bahwa Rate of Return dari investasi nilainya
lebih tinggi jika dibanding dengan Discount Rate, dan juga sebaliknya.
3. Profitability Index
Merupakan pembagian antara nilai arus kas masuk sekarang
yang akan diterima di periode yang akan datang dengan nilai arus kas keluar.
Untuk kriteria penerimaannya investasi dapat dilihat dari profitability index
yang lebih dari satu dan juga sebaliknya.
4. Internat Rate of Return (IRR)
Merupakan tingkat pengembalian dari discount rate atau
investasi yang memperlihatkan nilai arus kas masuk sekarang sam dengan arus kas
keluar.
5. Accounting Rate of Return (ARR)
Istilah lain dari metode ini adalah Average Rate of Return,
metode ini menunjukkan besarnya persentase keuntungan bersih setelah pajak.
Penghitungannya diperoleh dari average investment atau initial investment.
Kriteria penerimaan investasi di lihat dari nilai ARR yang lebih dari 100%,
bila nilai ARR kurang dari 100% maka investasi tidak diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar