Minggu, 20 Oktober 2013

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN


Siklus persediaan dan pergudangan adalah unik karena erat hubungannbya dengan siklus transaksi lainnya. Bahan baku dan buruh langsung masuk ke siklus persediaan dan pergudangan, masing – masing dari siklus perolehan dan pembayaran. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penerimaan kas.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kerumitan audit persediaan meliputi :
  1. Persediaan umumnya adalah bagian utama dalam neraca, dan seringkali merupakan perkiraan terbesar yang masuk ke modal kerja.
  2. Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi( yang menyulitkan pengendalian pisik dan perhitungannya. Perusahaan harus menempatkan persediaannya sedemikian rupa sehingga mudah diakses untuk efisiensi produksi dan penjualan produk, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan pelaksanaan audit.
  3. Keseragaman persediaan menciptakan kesulitan( auditor. Seperti perhiasan, kimia, dan suku cadang elektronik sering menyulitkan observasi dan penilaian.
  4. Penilaian persediaan juga dipersulit oleh faktor( ketinggalan jaman dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan.
      Ada beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima,( tapi klien harus memakai metode tersebut secara konsisten dari tahun ke tahun.
FUNGSI BISNIS DI DALAM SIKLUS BESERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
       Persediaan dapat beragam bentuknya, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis eceran atau grosir, persediaan yang terpenting adalah persediaan barang dagangan. Untuk rumah sakit, makanan dan obat – obatan. Perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan baku , suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk produksi, barang dalam proses, dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
      Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah tapi erat terkait, yang satu melibatkan arus pisik barang yang sebenarnya, yang lain biaya terkait. Karena persediaan berpindah melalui perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan pisik maupun biaya yang terkait.
Enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan adalah sebagai berikut :
Proses pembelian
Menerima bahan baku
Menyimpan bahan baku
Memroses barang
Menyimpan barang jadi
Mengirim barang jadi

Proses Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan bermula dengan permintaan bahan baku untuk produksi. Permintaan pembelian digunakan untuk memesan barang persediaan oleh bagian pembelian. Permintaan diawali oleh pegawai gudang atau komputer jika persediaan mencapai tingkat yang ditentukan sebelumnya, pemesanan harus dilakukan atas bahan baku yang dibutuhkan untukmemproduksi pesanan pelanggan, atau pemesanan diawali atas dasar perhitungan periodik oleh orang yang berwenang.

Menerima Bahan Baku
Bahan yang diterima harus diinspeksi kuantitas dan kualitasnya. Bagian penerimaan menghasilkan laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi penting sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan baku dikirim ke gudang dan dokumen penerimaan atau notifikasi elektronik tentang penerimaan barang biasanya dikirim ke bagian pembelian, gudang, dan hutang usaha.

Menyimpan Bahan Baku
Sewaktu bahan baku diterima, bahan baku tersebut disimpan di gudang sampai diperlukan oleh bagian produksi. Bahan baku dikeluarkan dari persediaan atas penunjukan permintaan bahan baku, pesanan pekerjaan, dokumen yang sama atau pemberitahuan elektronik yang layak disetujui yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui berkas induk persediaan perpetual dan membukukan pemindahan dari perkiraan bahan baku ke barang dalam proses.

Memroses Bahan Baku
Porsi pemrosesan pada siklus persediaan dan pergudangan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Penentuan jenis barang dan kuantitas yang diproduksi biasanya berdasarkan pesanan tertentu dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang ditentukan lebih dulu, dan volume produksi yang paling hemat. Didalam berbagai bagian produksi, ketentuan harus dibuat guna mengatur kuantitas yang diproduksi, pengendalian barang rusak, pengendalian kualitas, dan perlindungan pisik bahan baku dalam proses.

Menyimpan Barang Jadi
Setelah barang jadi selesai dikerjakan bagian produksi, penyimpanan dilakukan digudang sambil menunggu pengiriman. Dalam perusahaan dengan sistem pengendalian intern yang baik, dilakukan pengendalian pisik atas barang jadi dengan memisahkannya ke dalam beberapa bidang terpisah dengan akses terbatas.
Mengirim Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian integral dari siklus penjualan dan penerimaan kas. Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman yang diotorisasi dengan memadai.

Berkas Induk Persediaan Perpetual
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan disimpan, atau informasi mengenai biaya per unit. Untuk pembelian bahan baku, berkas induk persediaan perpetual diperbarui secara otomatis pada saat perolehan persediaan diproses sebagai bagian dari pembukuan transaksi perolehan.

BAGAIMANA E-COMMERCE MEMPENGARUHI PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Salah satu keuntungan utama yang diberikan oleh internet ke pengelolaan persediaan adalah memungkinkan klien menyediakan deskripsi yang lebih luas mengenai persediaan produknya secara seketika atau real-time ke sekutu bisnis utama, termasuk pemasok dan pelanggan. Informasi mengenai kuantitas persediaan yang ada, lokasi produk, dan unsur persediaan penting lainnya akan membantu pemasok persediaan bekerja dengan manajemen guna memonitor arus unsur persediaan.

BAGIAN DARI AUDIT PERSEDIAAN
Tujuan menyeluruh audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah menentukan apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah disajikan secara wajar dalam laporan keuangan. Siklus dasar persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima bagian tersendiri :
Audit atas Persediaan
Bagian dari Audit Siklus yang diuji
Memperoleh dan membukukan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead Perolehan dan pembayaran, penggajian dan kepegawaian
Mentransfer internal aktiva dan biaya Persediaan dan pergudangan
Mengirimkan barang dan membukukan pendapatan dan biaya Penjualan dan penerimaan kas
Mengamati persediaan fisik Persediaan dan pergudangan
Menilai harga dan mengkompilasi persediaan Persediaan dan pergudangan

AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA
Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan persediaan fisik dan biaya terkait dari titik dimana bahan baku diminta ke titik dimana barang jadi selesai diproduksi dan ditransfer atau dipindahkan ke gudang. Untuk memudahkannya, pengendalian akuntansi biaya dibagi menjadi dua kategori yang luas :
Pengendalian atas persediaan fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi
Pengendalian atas biaya terkait:

Metedologi Perancangan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi Akuntansi Biaya
Memahami pengendalian intern sisitem akuntansi biaya
Mengestimasi risiko pengendalian yang direncanakan - sistem akuntansi biaya
Mengevaluasi biaya - manfaat atas pengujian pengendalian
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk sistem akuntansi biaya guna memenuhi tujuan audit terkait transaksi Prosedur audit
Besarnya sampel
Unsur yang dipilih
Waktu

Dalam audit atas akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan empat aspek :
Pengendalian fisik atas persediaan
Dokumen dan pencatatan transfer atau pemindahan barang
Berkas induk persediaan perpetual
Catatan Biaya perunit

Pengendalian fisik atas persediaan
Pengujian auditor atas memadainya pengendalian fisik bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi harus dibatasi pada pengamatan dan tanya jawab.

Dokumen dan pencatatan transfer atau pemindahan barang
Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan atau transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah apakah pemindahan atau transfer yang dibukukan benar terjadi, pemindahan atau transfer yang terjadi telah dibukukan, jumlah, deskripsi, dan tanggal transaksi dibukukan dengan tepat.

Berkas induk persediaan perpetual
Berkas induk persediaan perpetual yang memadai memiliki efek yang besar pada penetapan waktu pelaksanakan dan luasnya pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor.
Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian fisik persediaan atau mengubah saat pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan dokumen.

Catatan Biaya per unit
Mendapatkan data yang akurat mengenai biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik adalah bagian penting dari akuntansi biaya. Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain untuk mendapatakan biaya yang akurat untuk semua produk.
Prosedur Analitik untuk Siklus Persediaan dan Pergudangan
Prosedur Analitik Kemungkinan Salah Saji
Bandingkan persentase marjin kotor dengan tahun sebelumnya Salah saji atau kurang saji persediaan dan harga pokok penjualan
Bandingkan perputaran persediaan (harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan rata – rata) dengan tahun sebelumnya Keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan. Salah saji atau kurang saji persediaan.
Bandingkan persediaan biaya per unit dengan tahun sebelumnya Salah saji atau kurang saji biaya per unit, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan
Bandingkan nilai persediaan yang diperluas dengan tahun sebelumnya Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau pengalian, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan
Bandingkan biaya produksi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya variabel harus disesuaikan jika ada perubahan volume) Salah saji biaya per unit persediaan, khususnya biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan

Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Persediaan
Identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan dan pergudangan Tahap I
Tentukan salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah risiko bawaan untuk siklus persediaan dan pergudangan Tahap I
Nilailah risiko pengendalian untuk beberapa siklus Tahap I
Rancang dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus persediaan dan pergudangan Tahap II
Rancang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan dan pergudangan Tahap III
Rancang pengujian terinci atas persediaan untuk memenuhi tujuan audit terkait - saldo Prosedur audit Tahap III
Besar sampel
Unsur yang dipilih
Waktu

Karena kompleksitas pelaksanaan audit persediaan, dua aspek pengujian terinci atas saldo dibahas terpisah :
o Pengamatan persediaan fisik
o Penilaian harga dan kompilasi persediaan

PENGAMATAN PERSEDIAAN FISIK
Biasanya auditor independen perlu hadir pada saat perhitungan fisik persediaan dan, melalui pengamatan, pengujian, dan pengajuan pertanyaan yang memadai, dia harus menyakini efektifitas metode perhitungan persediaan fisik dan ukuran keandalan atas penyajian klien mengenai jumlah dan kondisi fisik persediaan.
Pengamatan persediaan fisik terdiri dari :
Pengendalian
Keputusan Audit
Pengujian Pengamatan Fisik

Pengendalian
Aspek penting dari pemahaman auditor mengenai pengendalian fisik persediaan klien adalah pengenalan menyeluruh terhadapnya sejak persediaan itu ada. Hal itu perlu untuk mengevaluasi efektifitas prosedur klien, tetapi itu juga memungkinkan auditor untuk memberikan saran – saran yang membangun kepada klien. Jika petunjuk di bidang persediaan tersebut tidak memberikan pengendalian yang memadai, auditor harus mencurahkan waktu lebih banyak guna menyakinkan perhitungan fisiknya akurat.

Keputusan Audit
Keputusan audit dalam hal pengamatan persediaan secara fisik umumnya sama dengan bidang audit lainnya :
Memilih prosedur audit
Menetapkan saat pelaksanaan
Menetapkan besarnya sampel, dan memilih unsur yang akan diuji

Pengujian Pengamatan Fisik
Bagian tepenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi klien atau tidak. Untuk melakukan ini secara efektif, sangat penting bagi auditor untuk hadir pada saat perhitungan persediaan secara fisik dilakukan.

Tujuan Audit Terkait-Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Pengamatan Fisik Persediaan.
Tujuan Audit Terkait-Saldo Prosedur Pengamatan Fisik Persediaan Umum Komentar
Persediaan yang dibukukan dalam kartu secara fisik ada (keberadaan) Pilih sampel secara acak dari nomor kartu dan bandingkan dengan nomor yang ada pada fisik persediaan.
Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama penghitungan Tujuannya adalah menemukan diikutkannya barang fiktif dalam persediaan
Persediaan yang ada telah dihitung dan diberikan kartu untuk memastikan tidak ada yang hilang (kelengkapan) Periksa persediaan untuk menyakinkan bahwa telah diberi kartu.
Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama perhitungan.
Tanyakan apakah ada persediaan di lokasi lain.
Hitung semua kartu yang dipakai dan tidak dipakai untuk memastikan tidak ada yang hilang atau sengaja dihilangkan.
Bukukan nomor kartu untuk yang terpakai dan belum terpakai guna tindaklanjut berikutnya. Perhatian khusus harus diberikan ke kelalaian mencantumkan persediaan dalam jumlah besar.
Persediaan dihitung akurat (keakuratan) Hitung kembali penghitungan klien untuk menyakinkan pembukuan yang akurat pada kartu (juga periksa deskripsi dan unit penghitungan seperti lusin atau grosir). Bandingkan penghitungan fisik dengan berkas induk persediaan perpetual. Catat penghitungan klien untuk pengujian berikutnya. Membukukan penghitungan persediaan yang dilakukan klien dalam kertas kerja pemeriksaan pada lembar penghitungan pada lembar penghitungan persediaan yang dilakukan karena dua alasan : untuk mendokumentasikan bahwa pemeriksaan fisik yang memadai telah dilakukan dan untuk menguji kemungkinan bahwa klien mengubah hasil penghitungan setelah auditor meninggalkan lokasi.
Persediaan diklasifikasikan dengan benar dalam kartu (klasifikasi) Periksa deskripsi pada kartu dan bandingkan dengan persediaan fisiknya untuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Evaluasi apakah persentase penyelesaian yang tercatat pada kartu untuk barang dalam proses itu memadai. Pengujian tersebut akan dilakukan sebagai bagian dari prosedur pertama dalam tujuan keakurasian.
Informasi diperoleh untuk memastikan penjualan dan pembelian persediaan dibukukan dalam periode yang layak (pisah batas) Catat dalam kertas kerja pemeriksaan untuk tindak lanjut bagi nomor terakhir dokumen pengiriman yang digunakan pada akhir tahun.
Yakinkan bahwa persediaan barang tersebut-tidak diikutkan dalam penghitungan fisik.
Telaah area pengiriman barang untuk persediaan yang disisihkan untuk dikirim, tapi tidak dihitung.
Catat dalam kertas kerja pemeriksaan untuk tindak lanjut berikutnya atas nomor laporan penerimaan barang yang terpakai pada akhir tahun.
Yakinkan bahwa persediaan tersebut telah disertakan dalam penghitungan fisik.
Telaah area penerimaan barang untuk persediaan yang harus disertakan dalam penghitungan. Mendapatkan informasi pisah batas yang memadai bagi penjualan dan perolehan merupakan bagian yang penting dari pengamatan persediaan.
Unsur persediaan yang usang dan tidak terpakai dikeluarkan atau dicatat (nilai yang dapat direalisir) Pengujian atas keusangan persediaan dengan menanyai pegawai pabrik dan manajemen, dan waspada terhadap barang rusak, berkarat, atau berdebu, atau terletak di tempat yang tidak sesuai.
Klien berhak membukukan persediaan pada kartu (hak) Tanyakan tentang konsinyasi atau persediaan pelanggan dimasukkan ke perusahaan klien.
Waspadai persediaan yang dipisahkan atau ditandai khusus sebagai indikasi bukan milik klien.

AUDIT ATAS PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation test) mencakup semua pengujian ikhtisar kuantitas fisik, perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran total ke buku besar.
Audit atas penetapan harga dan kompilasi terdiri dari :
( Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
 Prosedur penetapan Harga dan( Kompilasi
 Penilaian Persediaan(

Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
Keberadan struktur pengendalian intern yang memadai untuk biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi dan catatan akuntansi lain, penting untuk menyakinkan bahwa tingkat biaya yang memadai telah digunakan untuk menilai persediaan akhir.
Satu pengendalian intern yang penting adalah penggunaan catatan biaya standar (standard cost record), yang menunjukkan penyimpangan dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead serta dapat digunakan untuk mengevaluasi produksi.

Prosedur penetapan Harga dan Kompilasi
Kerangka acuan untuk menerapkan tujuan audit adalah daftar persediaan yang didapat dari klien yang mencantumkan deskripsi, jumlah, harga per unit, dan nilai perkalian dari tiap jenis persediaan. Daftar persediaan terdiri dari deskripsi jenis persediaan dengan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi disusun terpisah. Jumlahnya sama dengan angka pada buku besar.

Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian harga, tiga hal penting mengenai metode penetapan harga klien :
• Metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Penerapannya konsisten dari tahun ke tahun
• Harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti (replacement cost).

Tujuan Audit Terkait-Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan
Tujuan Audit Terkait-Saldo Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan Komentar
Persediaan dalam skedul persediaan sesuai dengan perhitungan fisik, perkalian, dan Penjumlahan adalah benar dan sesuai dengan buku besar (kecocokan rincian) Lakukan pengujian kompilasi (lihat tujuan keberadaan, kelengkapan, dan keakurasian). Jumlahkan skedul daftar persediaan untuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Telusuri total ke buku besar. Perluas kuantitas kali harga pada unsur yang terpilih. Kecuali jika pengendalian lemah, pengujian atas perkalian dan penjumlahan seharusnya dibatasi.
Persediaan dalam skedul daftar persediaan adalah ada (keberadaan) Telusuri persediaan yang terdaftar dalam skedul ke kartu persediaan dan catatan penghitungan auditor untuk mengetahui keberadaan dan deskripsinya. Enam tujuan berikutnya akan dipengaruhi oleh hasil pengamatan persediaan secara fisik.
Nomor kartu dan penghitungan diverifikasi sebagai bagian dari pengamatan persediaan fisik ditelusuri ke skedul daftar persediaan sebagai bagian dari pengujian ini.
Persediaan yang ada termasuk di dalam skedul daftar persediaan (kelengkapan) Catat dan hitung nomor kartu yang tidak terpakai dalam kertas kerja untuk menyakinkan bahwa tidak ada kartu yang ditambahkan.
Telusuri data kartu persediaan ke skedul daftar persediaan untuk menyakinkan bahwa kartu tersebut telah masuk.
Hitung nomor yang tidak terpakai untuk menyakinkan bahwa tidak ada kartu yang dihilangkan.
Persediaan di dalam skedul daftar persediaan adalah akurat (keakurasian) Telusuri daftar persediaan dalam skedul ke kartu persediaan dan catatan penghitungan jumlah dan deskripsi auditor.
Lakukan pengujian penetapan harga persediaan.
Persediaan di dalam skedul daftar persediaan diklasifikasikan dengan layak (klasifikasi) Verifikasi klasifikasi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dengan membandingkan deskripsi pada kartu persediaan beserta pengujian pencatatan pengitungan auditor dengan skedul daftar persediaan.
Persediaan di dalam skedul daftar persediaan dinyatakan pada nilai yang dapat direalisir (nilai yang dapat direalisir) Lakukan pengujian biaya perolehan atau harga pasar manakah yang paling rendah, demikian pula harga jual dan keusangan.
Klien berhak atas persediaan didalam skedul daftar persediaan (hak)

Telusuri kartu persediaan yang diidentifikasi sebagai barang yang tidak dimiliki selama pengamatan fisik ke skedul daftar persediaan untuk menyakinkan barang ini tidak dimasukkan.
Telaah kontrak dengan pemasok dan pelanggan dan lakukan tanya jawab ke manajemen mengenai kemungkinan masuknya konsinyasi atau persediaan yang bukan dimiliki lainnya atau tidak dimasukkannya barang yang dimiliki.
Persediaan dan perkiraanterkait dalam siklus persediaan dan pergudangan disajikan dan diungkapkan dengan benar (penyajian dan pengungkapan)
Periksa penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang mencakup : pemisahan pengungkapan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Deskripsi yang memadai atas metode penghitungan harga perolehan persediaan. Deskripsi persediaan yang digadaikan
Memasukkan penjualan dan komitmen pembelian yang signifikan Penggadaian persediaan dan komitmen penjualan biasanya tidak diungkapkan sebagai bagian dari pengujian audit lainnya.


INTEGRASI PENGUJIAN
Bagian tersulit untuk memahami audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah menebak – nebak saling terkaitnya antar berbagai pengujian yang berbeda yang dilakukan auditor untuk menentukan apakah persediaan dan harga pokok penjualan disajikan secara wajar, pengujian – pengujian tersebut terdiri dari :
Pengujian Siklus Perolehan dan Pembayaran
Pengujian Siklus Penggajian dan Kepegawaian
Pengujian Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas
Pengujian Akuntansi Biaya
Persediaan fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi

KESIMPULAN
 Karena kesulitan yang berhubungan dengan penetapan keberadaan dan penilaian persediaan, maka siklus tersebut seringkali merupakan bagian audit yang paling makan banyak waktu dan kompleks.
 Siklus ini jug unik karena banyak pengujian masukan kepada siklus diuji sebagai bagian dari audit siklus lainnya.
 Pengujian yang dilaksanakan sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan fokusnya pada catatan akuntansi biaya, pengamatan persediaan secara fisik, dan pengujian penetapan harga pokok dan kompilasi saldo akhir persediaan.

0 komentar:

Posting Komentar